Mohon tunggu...
Mawerdeh
Mawerdeh Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mawerdeh

Mawerdeh, 19th sekarang masih berstatus sebagai mahasiswa semester 3 (Tiga) di salah satu universitas swata di kota malang.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pengembangan Pembelajaran Inovatif Berbasis Pendampingan bagi Guru

11 Juli 2021   14:47 Diperbarui: 11 Juli 2021   14:53 292
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

A. Pendahuluan  

Paradigma Pendidikan Nasional Abad 21 menyatakan bahwa strategi pencapaian pendidikan di masa mendatang salah satunya adalah dengan menerapkan metode pembelajaran yang kreatif di SD. Metode ini berpegang pada prinsip bahwa setiap individu itu unik dan memiliki talenta masing-masing, sehingga metode pembelajaran harus memperhatikan keberagaman "learning style" dari masing-masing individu.

Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 yang berkaitan dengan standar proses mengisyaratkan bahwa guru diharapkan dapat mengembangkan perencanaan pembelajaran, yang kemudian dipertegas melalui Permendiknas Nomor 41 Tahun 2007 tentang standar proses, yang antara lain mengatur tentang perencanaan proses pembelajaran yang mensyaratkan bagi guru pada satuan pendidikan untuk mengembangkan perencanaan pembelajaran. 

Guru yang profesional harus mampu mengembangkan persiapan mengajar yang baik, logis, dan sistematis. Persiapan mengajar yang dikembangkan guru memiliki makna yang cukup mendalam bukan hanya kegiatan rutinitas untuk memenuhi kelengkapan administratif, tetapi merupakan cermin dari pandangan, sikap, dan keyakinan profesional guru mengenai apa yang terbaik untuk persiapan mengajar yang matang sebelum melaksanakan pembelajaran, baik persiapan tertulis maupun tidak tertulis (Darmadi, 2009).

Kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa saat ini guru jarang sekali mengembangkan perangkat pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik siswa. Guru hanya menggunakan perangkat pembelajaran yang sudah ada tanpa membuat perangkat pembelajaran sendiri, sehingga proses pembelajaran yang dilakukan masih bersifat tekstual, guru hanya menjelaskan materi yang sudah ada di buku paket sedangkan siswa hanya mendengarkan dan mencatat penjelasan gurunya, dan aktivitas kelas didominasi oleh guru.

Untuk itulah maka dipandang sangat perlu suatu perangkat pembelajaran yang menggunakan model-model pembelajaran inovatif yang dapat membawa siswa memperoleh pengalaman belajar secara langsung dengan situasi alam sekitarnya guna meningkatkan hasil belajar siswa salah satunya melalui keterampilan proses.

B. MODEL PEMBELAJARAN INOVATIF

Pembelajaran pada hakikatnya merupakan proses interaksi antara peserta didik dengan lingkungannya, yang tadinya tidak bisa menjadi bisa sehingga menjadikan siswa mengubah perilakunya menjadi lebih baik. Menurut Corey (Sagala, 2003:61) Pembelajaran adalah suatu proses dimana lingkungan seseorang secara sengaja dikelola untuk memungkinkan ia turut serta dalam tingkah laku tertentu dalam kondisi-kondisi khusus atau menghasilkan respons terhadap situasi tertentu.

Dari pendapat di atas pembelajaran adalah suatu proses dimana pendidik secara langsung memberikan pengajaran kepada peserta didik dalam proses pembelajaran untuk mengubah tingkah laku tertentu yang akan menghasilkan respons yang baik. Sagala (2003) pembelajaran merupakan proses yang dibangun oleh guru untuk mengembangkan kreativitas berpikir yang dapat meningkatkan kemampuan mengonstruksi pengetahuan baru sebagai upaya meningkatkan penguasaan yang baik terhadap materi pelajaran. Mengingat proses pembelajaran sangat penting untuk mengonstruksi pengetahuan siswa, seharusnya pembelajaran dilakukan dengan cara melibatkan siswa secara langsung supaya siswa bukan hanya mengingat materi tersebut tetapi juga memahaminya.

Model pembelajaran memiliki lima unsur dasar (Joyce & Weil (1980), yaitu (1)  Langkah-langkah operasional pembelajaran, (2) suasana dan norma yang berlaku dalam pembelajaran (3) menggambarkan bagaimana seharusnya guru memandang, memperlakukan, dan merespons siswa (4) segala sarana, bahan, alat, atau lingkungan belajar yang mendukung pembelajaran dan (5) hasil belajar yang diperoleh langsung berdasarkan tujuan yang disasar dan hasil belajar di luar yang disasar. Berikut diberikan lima contoh model pembelajaran yang memiliki kecenderungan berlandaskan paradigma, yaitu: model reasoning and problem solving, model inquiry training, model problem-based instruction, model pembelajaran perubahan konseptual, dan model group investigation.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun