Mohon tunggu...
Arofiah Afifi
Arofiah Afifi Mohon Tunggu... Guru - Guru Paud.

Hobi membaca, menulis blog. Penulis artikel, sedang mendalami fiksi dan Sastra.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Sepenggal Rindu

7 Januari 2025   18:53 Diperbarui: 7 Januari 2025   18:53 38
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: Ilustrasi puisi sepenggal rindu dari Meta AI

Sepenggal Rindu

Dalam diamnya malam

Aku terpaku

Menghitung detik yang terus berlalu.

Hati terasa hampa, rindu menyerbu

Pikiran melayang menembus waktu

Langit kelam bintang tak bercahaya 

Begitu juga hatiku, saat kau tiada

Sejauh mata memandang

Hanya hampa mendera

Menghiasi tiap sudut dengan rasa duka.

Jarak membentang, tiada bertepi

Namun rindu ini kian menguat di hati. 

Dalam sunyi, kusebut namamu

Mengisi ruang sepi  dengan bayangmu

Hembusan angin, membawa namamu

Menggugah rindu yang tak kenal waktu

Tiada hari tanpa mengingatmu

Menanti saat kita akan bertemu.

Waktu berputar, tak kenal jeda

Namun rindu ini tak pernah sirna

Setiap denyut nadi

Setiap tarikan napas

Kuserahkan pada rinduku yang lepas.

Dalam bayangmu, kutemukan tenang 

Mengiringi langkahku di tiap siang 

Walau jarak memisah

Aku dan kamu tetap satu.

Di ujung malam yang sunyi Rindu semakin menjadi

Hingga tiba masa, rindu ini selalu ada

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun