Mohon tunggu...
Arofiah Afifi
Arofiah Afifi Mohon Tunggu... Guru - Guru Paud.

Hobi membaca, menulis blog. Penulis artikel, sedang mendalami fiksi dan Sastra.

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Bengawan: Kereta Favorit dengan Badget Traveler

26 Oktober 2024   17:19 Diperbarui: 26 Oktober 2024   19:03 136
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: kompasiana.com

Sumber gambar tangkap layar KAI Access 
Sumber gambar tangkap layar KAI Access 

Pernah sekali aku pergi.

Dari Jakarta ke Yogyakarta Untuk menengok kawan di sana

Menaiki kereta Bengawan 

Cugkkicak kicuk kicak kicuk

Kereta berangkat.

Cuk kicak kicuk kicak kicuk. Hatiku gembira

 

Saya adalah salah satu pengguna moda transportasi kereta api sejak tahun 2016. Berawal dari hobi travelan bersama teman-teman, berulang kali menuju Yogya dengan menggunakan bus.  Saat itu belum ada fasilitas jalan tol menuju Jateng, sehingga perjalanan bus terasa sangat melelahkan. Padahal harga tiket juga lumayan. Belum lagi, jika sampai Yogya di waktu subuh atau malam, kami harus beristirahat dulu di masjid Terminal Giwangan, menunggu jemputan kawan yang ada di Yogya.

Hingga pada satu perjalanan pulang, sang pimpinan rombongan membelikan kami tiket kereta api dengan harga 74ribu. Berangkat bada Isya dan sampai Jakarta sekitar pagi hari.

Kereta Pilihan Aman di Setiap Perjalanan

Karena kebutuhan saya saat ini, sering bolak balik Jawa-Jakarta, maka kereta api menjadi pilihan pertama bagi saya untuk perjalanan-perjalanan luar kota. Karena menggunakan kereta, terasa lebih aman dan nyaman. Terlebih di bawah pimpinan Didiek Hartantyo x  pelayanan kereta  jadi lebih baik. Dengan fasilitas-fasilitas yang disediakan.

Keamanan dirasakan sejak awal perjalanan; aman saat berangkat, aman saat tiba di Stasiun tujuan, baik waktu subuh maupun  malam, bahkan ketika tiba tengah malam sekali pun.

Aman saat harus menunggu jemputan.  Juga nyaman dengan fasilitas toilet, musala, ruang tunggu.

Tetap nyaman dan aman meski dalam kebingungan mencari pintu keluar dan saat tubuh butuh memulihkan kesadaran akibat perjalanan jauh. Bagi saya yang penikmat fasikitas kereta, fasilitas air hangat di Stasiun menjadi solusi menyegarkan kembali kesadaran.

Bagi saya kereta lebih menawarkan kenyamanan dan ketenangan hati. Dan itu penting.

Kereta Bengawan Jadi Pilihan

Karena saya termasuk pengguna kereta kelas ekonomi, dan sering melakukan traveling ala backpacker, maka mencari harga tiket paling ekonomis adalah jalan ninjaku.

Berbekal pengalaman, saya mulai melirik satu nama kereta dengan harga  tiket paling bersahabat hanya 74 ribu saja, bernama kereta api Bengawan.

Dilansir dari mugen.id.kereta.api-Bengawan beroperasi sejak tahun 1994 dengan rute Solo-Tanah Abang via Stasiun Pasar Senen. Seiring berjalannya waktu, terjadi perubahan rute dari Purwosari-Pasar Senen Jakarta, hingga sekarang.

Adapun rute perjalanan Bengawan  Jakarta-Solo: Stasiun Pasar Senen, Jatinegara, Bekasi, Cirebon Prujakan, Ciledug, Purwokerto, Kroya, Gombong, Kebumen, Kutoarjo, Wates, Lempuyangan, Klaten hingga Purwosari.  Dan sebaliknya. Bengawan, dengan kelas ekonomi ini, telah dilengkapi fasilitas ac. Sehingga gerbong cukup sejuk dan nyaman dalam perjalanan.

Kereta Api Paling Ekonomis Tiket Paling Laris

Sejak 2016 hingga kini 2024, Bengawan menjadi pilihan saya dalam setiap perjalanan Jakarta-Jateng.  Ya ..., enggak selalu juga sih, ada masa di mana saya naik Senja atau Fajar Utama, Gajah Wong, Bogowonto dan lainnya. Namun, harga tiket paling ekonomis menjadi alasan utama yang membuat saya kembali pada Bengawan. Kaya ABG labil yang lagi putus cinta aja, ngajak balikan haha.

Bagi saya, bisa berhemat itu penting. Daripada nambah badget buat transportasi, kan mending buat beli oleh-oleh dan biaya jalan-jalan di kota tujuan. Toh perbedaan lamanya waktu perjalanan antara Bengawan dengan kereta lainnya, tidak terlalu signifikan.

Dulu tiket kereta api Bengawan, masih mudah didapat, mau pesan tiket dadakan H-5 juga masih aman, berbeda dengan sekarang. Pencinta Bengawan  sudah semakin banyak dan ia kini menjadi primadona. Tiketnya akan habis jauh-jauh hari. Seperti kali ini, saya harus mencari tiket satu bulan sebelum jadwal perjalanan pulang menuju  Stasiun Pasar Senen Jakarta.. Demi keamanan tiket, karena tiketnya selalu habis diburu.

Kereta Bengawan dengan kapasitas sebanyak 106 penumpang; dengan set kursi 2-3, posisi kursi berhadapan yang kala penumpang  duduk, maka saling adu lutut ini tetap menjadi primadona. Bisa dibilang, Bengawan kereta sejuta umat.

Bayangkan, dengan harga tiket 74ribu saja, Anda bisa berlibur dari Jakarta, Purwokerto, Klaten hingga ke Jogja, solo. Nah kan, kota-kota yang dilewati lumayan, kota wisata yang populer.

Setiap perjalanan tidak ada yang sempurna, tentu saja ada plus minusnya. Saking larisnya Bengawan, kereta pasti selalu penuh, suasana sering kali ramai. Tempat duduk lurus, lutut saling beradu, tapi bagi saya yang traveler bagpaker tentu saja tidak terlalu menjadi soal. Karena bagi saya yang orang Banten ini, berkereta seolah menawarkan saya waktu untuk lebih lama menikmati perjalanan. Bahkan tiba di Jakarta Pasar Senen, saya juga memilih melanjutkan menggunakan Kereta Comuterline untuk  perjalanan pulang menuju rumah. 

Tips Nyaman Naik Bengawan 

Meskipun dengan harga ramah di kantong, Bengawan ini masih tetap bersahabat kok, buktinya semakin menjadi pilihan favorit.  

Setelah sekian kali pulang pergi, setia bersama Bengawan, saya bisa menyiasati agar perjalanan semakin nyaman.  

Ini beberapa tips dari saya untuk pembaca penikmat Bengawan.

Pesan Tiket Jauh-jauh Hari

Jika Anda mau naik kereta api Bengawan, yaa mbok, jangan coba-coba pesan tiket dadakan. Minimal tiga minggu sebelum hari H, atau bahkan satu bulan, tiket sudah dipesan. Jika di bulan-bulan biasa, Anda bisa lebih santai pesan tiket kereta. Namun, jika perjalanan Anda di masa liburan, seperti libur akhir tahun, libur sekolah atau bahkan saat libur mudik lebaran, pesanlah tiket satu bulan sebelumnya. Dan rajinlah cek aplikasi KAI.

Bahkan saya pernah tidak kebagian tiket, meski satu bulan sebelumnya, karena masa libur lebaran. Harus berpacu, adu cepat dengan yang lain.

Gunakan KAI Access

Pesan tiket kereta menggunakan KAI Access jauh lebih praktis, cepat dan lebih efektif efisien. Maka siapkan aplikasi KAI Access pada perangkat HP Anda. 

Pilih Bangku Tiga

Kursi yang tersedia di dalam kereta Bengawan adalah kursi set  2-3. Saya pribadi, lebih sering memilih set bangku 3. Apakah berpengaruh?

Menurut saya pribadi, iya. Dengan kapasitas 106 penumpang, kereta akan terasa penuh, dan tempat duduk tentu saja terasa sesak.   Untuk menyiasati ini, saya selalu memesan kursi dengan set 3.  Menurut saya duduk di kursi set 3 lebih punya spas ketimbang kursi 2.

Memilih kursi set 3, juga lebih terasa leluasa apabila kita mendapatkan  keberuntungan, misal: satu penumpang di kursi kita, tidak hadir, atau naik kereta dari kota-kota berikutnya. Wiih... kursi terasa luuaas banget.  Pengalaman seperti ini sering saya alami.

Sementara untuk kursi set 2 hampir bisa dipastikan penuh, karena kadang penumpang adalah rombongan atau sebuah keluarga, misalnya ibu dan anak, suami dan istri, sepasang sahabat dan semisalnya.

Sementara bangku set tiga, penumpang lebih banyak pribadi-pribadi yang jalan sendiri. Seperti saya, dan biasanya juga akan sebangku dengan penumpang yang jalan sendiri pula. Sehingga tentengan dan tas serta bawaan mereka juga lebih praktis. Tidak menambah sempit tempat duduk dan kolong kursi.

Kecuali mereka adalah rombongan, ya itu beda soal, pastinya mereka akan pesan kursi kosong tanpa ada penumpang lain.

Pilih Tempat Duduk Dekat Jendela

Duduk dekat jendela adalah pilihan ideal, bagi saya yang tidak suka keluyuran di kereta. Namun jika Anda tipe orang yang tidak mau diam, duduk di bangku pertama, lebih baik.

Duduk dekat jendela membuat Anda lebih leluasa dengan fasilitas cargeran handphone tanpa harus sungkan terhadap penumpang lain.

Duduk dekat jendela, juga dapat mengurangi rasa pusing jika Anda mendapatkan tempat duduk dengan posisi mundur saat kereta melaju. Selain juga duduk di dekat jendela, membuat Anda leluasa untuk menikmati pemandangan.

Isi Waktu dengan Menikmati Pemandangan dan Menulis

Saya mafhum jika banyak pendapat bahwa, naik kereta Bengawan terasa tidak nyaman karena penumpang yang penuh, membuat suasana menjadi berisik. Ada tangisan anak, rombongan ibu-ibu yang ngerumpi, kumpulan bapak-bapak yang asyik diskusi dan masih banyak lagi.

Saran saya, jika Anda bagian dari bangku di mana keriuhan dan kehangatan itu, maka cobalah ikut berbaur. Namun jika Anda tipe inteovert lebih nyaman sendiri, coba isi perjalanan dengan menulis, membaca dan menikmati pemandangan yang ada.

Beristirahat dan Abaikan Riuh

Jika aktivitas menulis, membaca dan menikmati pemandangan tetap membuat Anda suntuk, maka cobalah untuk beristirahat.  Mungkin dengan mendengarkan lagu, musik atau murottal melalui headset, sambil menutup mata dengan  eye mask sleep cover (masker mata).

Begawan,  Merakyat dan Penuh Kekeluargaan

Berbeda dengan kereta eksekutif dan bisnis dengan kursi set 2 serta fasilitas penuh kenyamanan, Bengawan dengan menawarkan harga paling ekonomis ramah di kantong, juga mempertemukan keakraban serta keramahan para penumpang dari berbagai kalangan.

Jangan dikira, para penumpang Bengawan adalah dari kelas ekonomi menengah ke bawah atau tingkat intelektual rendah. Banyak dari mereka berasal dari kelas ekonomi ke atas dan para akademisi dengan tingkat intelektual tinggi.

Namun, mereka akan berbaur dengan penumpang yang lain, ngobrol dan menjalin kedekatan emosional meski dalam rentang waktu yang singkat.

Bergeser ke Gerbong Restorasi Kereta

Jika Anda sudah lelah dengan suasana riuh, bosan dengan obrolan, duduk diam dan menulis juga tidak membantu menyamankan suasana, maka cobalah bergeser ke gerbong restorasi kereta yang berada di gerbong pertengahan. Bengawan mempunyai 8 gerbong penumpang dan satu gerbong  kantin atau restorasi yang letaknya di tengah.

Anda bisa memesan makanan atau minuman langsung dari kantin kereta, dan tetap duduk di tempat duduk yang disediakan. Gerbong kantin jarang disinggahi penumpang, sehingga Anda bisa lebih leluasa. Kalau saya pribadi, mencoba meminta izin  untuk duduk sepanjang sisa perjalanan sambil memesan minuman. Sambil menulis dan membuat konten tentang Bengawan.

Nah, Kompasianer. Apakah Anda tertantang untuk mencoba perjalanan bersama Kereta Api Bengawan?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun