Misalkan: Saya sebagai menantu perempuan memahami bahwa suami punya tanggung jawab membagi nafkah atau rezeki, juga tetap memberikan perhatian kasih sayang kepada  orang tuanya. Maka biarkan suami dan dukung ia, untuk melakukan kewajiban kepada orang tua dengan tanpa mengabaikan istri dan anaknya.
Tidak Ada Mertua dan Menantu Sempurna
Sebaik dan se-klik apapun chemistry antara mertua-menantu, pasti sekali waktu akan terjadi pergesekan konflik antar mereka. Konflik di sini tidak berarti cekcok berantem ya, entah itu ketersinggungan, salah paham, perasangka buruk dan sebagainya bisa saja terjadi.  Setiap mertua dan menantu  juga pasti punya ekspektasi masing-masing yang mungkin, tidak ia temukan pada mertua, menantu.Â
 Tidak ada manusia yang sempurna, di balik kekurangan pasti ada kelebihan begitu pun sebaliknya.  Maka di sini perlu adanya legowo dan saling menerima. Saling memaklumi, menghargai dan memahami. Sama seperti kita memahami orang tua kita.
Jalin Interaksi dan Komunikasi
Komunikasi yang baik merupakan langkah awal untuk menjalin  hubungan yang baik antara mertua dan menantu. Cobalah untuk membuka komunikasi dan memberikan perhatian. Mengajaknya ngobrol dan berdiskusi secara langsung atau via telepon. Jangan sampai menantu merasa sudah terwakili oleh suami.
 Bahkan menantu melibatkan mertua untuk memberikan masukan dan saran pada urusan-urusan yang umum. Misalkan meminta pendapat mertua untuk nama anak-anaknya, dan lain sebagainya.
Lihat dan Ingatlah  Kebaikan-Kebaikan Mertua
Bukan hal mustahil, mungkin kita ada di posisi tidak menyukai mertua, mungkin karena mertua yang terlalu ikut campur urusan rumah tangga, terlalu banyak kritikan kepada menantu seolah ini salah itu salah. Namun tidak dipungkiri pasti, selalu ada kebaikan di balik itu semua. Ketimbang kita fokus pada kekecewaan, maka akan lebih baik jika menantu lebih mengedepankan dan menghargai kebaikan mertua. Selain membuka jalan chemistry  juga akan lebih menentukan hati.
Sebaik-baik Kalian Adalah yang Paling Baik Kepada Keluarganya
Sebagai penutup ada sebuah hadis yang cukup manis yang diriwayatkan oleh Ummul Mukminin  Aisyah Radhiyallahu 'anha. Bahwa  Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
"Sebaik-baik kalian adalah yang paling baik kepada keluarganya. Dan aku orang yang paling baik bagi keluargaku" (HR. At Tirmidzi  dan Ibnu Majah).
Berbuat baik kepada keluarga, adalah berbuat baik kepada istrinya, anak-anaknya, orang tua dan mertuanya, saudara-saudaranya dan semua yang terlibat dalam hubungan kekeluargaan.
Mertua-Menantu Adalah Mahrom Selamanya.