Sebuah judul buku yang sangat manis. Himpunan Aksara Jiwa, adalah buku kumpulan puisi karya bapak Mohammad Bajuri, yang kami kenal dengan panggilan  mister Beje.  Salah seorang Kompasianer aktif  dan sobat literasi Lagerunal.Â
Saya mendaptkan buku ini dari belaiu sebagai hadiah tantangan, Kamis menulis di Grop lage.Â
Himpunan Aksara Jiwa, buku yang cukup tipis, berisi 60 puisi yang dilihat dari titi mangsa, buku ini ditulis setiap hari dari tanggal 2 September sampai 30 November 2021.
Meskipun tipis, buku Puisi Ini memiliki kisah yang inspiratif. Yaitu menaklukkan sebuah tantangan menulis puisi, setiap hari dengan tema yang berbeda.Â
Bagi saya bukan hal mudah, mampu menulis puisi setiap hari dengan tema beragam . Di dalam puisi ini sarat diksi, sarat arti, Â sarat makna secara tersirat maupun tersurat. Selain itu isi puisi yang ditulis oleh mister Beje, berkisah tentang banyak hal diantaranya, tentang kearifan lokal, budaya dan cinta tanah air. Banyak juga menulis tentang inspirasi kehidipan , seperti falsafah hidup, interaksi antara manusia dengan manusia, Â dan hubungan manusia dengan Tuhan. Juga serbi serbi kehidipan. Tak ketinggalan pula berkisah tentang cinta, kasih sayang, kesetiaan, pengorbanan dan duka. Â Tak lupa puisi ini sarat dengan pendidikan.Â
Kepiawaian mister Beje dalam penulisan, tak diragukan lagi, diksi yang menajdi khas puisi mengalir santai, enak dibaca. Tidak butuh waktu untuk menyelesaikan bacaan  satu judul puisi, dan memahami pesan yang disampaikan.
Buku Himpunan Aksara Jiwa cocok dibaca oleh siapa saja, baik remaja maupun dewasa, baik akademisi maupun bebagai profesi.Â
Di sini akan saya kutip satu puisi karya bapak Muhammad Bajuri dengan judul
Jangan Takut Bermimpi
Karya Muhammad Bajuri
Duhai anakku,
Terbanglah ke langit biruÂ
Petiklah bintang satu
Lalu berikan padakuÂ
Jangan takut bermimpiÂ
Justru itu awal kejayaanÂ
Meriah cita masa depanÂ
Ikhtiar doa menyertai
Anakku perhatikanÂ
Setelah ini dilakukanÂ
Jangan lupa sandarkanÂ
Pasrahkan semua pada TuhanÂ
Kebumen, 29 Oktober 2021.Â
Indah bukan puisinya? Sebuah puisi singkat tentang nasehat seorang ayah kepada putranya, untuk terus bermimpi, meraih cita setinggi langit dan tak lupa akan doa. Dalam meraih cita dan impian dibutuhkan perjuangan, kesungguhan dan restu seorang ayah.Â
Wah kalo dibahas satu-satu tak cukup waktu tentunya. Yang pasti dalam tiap puisi, terdapat pesan yang berarti.Â
Oiya satu lagi, dari buku ini saya jadi belajar menulis puisi, karna saya pribadi dalam masa mendalami sastra.Â
Sebelum saya tutup tulisan ini, ada pelajaran yang bisa kita ambil bahwa: Dalam memberikan kebermanfaatan, kita bisa melakukan banyak hal, salah satunya dengan menulis puisi. Â
Yuk kita menulis puisi untuk menebarkan kebaikan.Â
Salam literasiÂ
Arofiah Afifi
 Serang, 21, September 2022.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H