Mohon tunggu...
Bunga Relusi
Bunga Relusi Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih

Raja Salman ke Jakarta, Anies Belum ke Mekah

18 April 2017   16:23 Diperbarui: 18 April 2017   16:50 234
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Raja Salman Menghormati Indonesia

Tidak hanya di pemerintahan, hampir semua penduduk Indonesia bangga atas kedatangan Raja Salman ke Indonesia selama 1-9 Maret 2017. Berbagai obrolan dan pujian terhadap Raja Salman menghiasi media-media di Indonesia. Tidak heran, Raja Salman tidak sekedar melakukan kunjungan biasa, tetapi benar-benar menyanjung Indonesia melalui kunjungan kenegaraan secara meriah. Sekretaris Kabinet Pramono Anung menyampaikan bahwa Raja Salman membawa sekitar 1.500 orang, termasuk 10 menteri, dan 25 pangeran.[1]

Kehormatan yang diberikan Raja Salman kepada Indonesia tidak disia-siakan oleh pemerintah Indonesia. Polri menyiapkan pengamanan secara serius; Wakil Kapolri Komjen Polisi Syaffrudin mengungkapkan bahwa sebanyak 10 ribu personel kepolisian akan mengamankan rombongan Raja Salman. Kedatangan Raja Salman ini termasuk bersejarah karena tidak pernah ada Raja Arab yang berkunjung ke Indonesia dalam 47 tahun; terakhir raja Arab Saudi yang datang ke Indonesia adalah Raja Faisal pada 10 Juni 1970.

Kunjungan Raja Salman juga diharapkan mampu mempererat kerja sama antara Arab Saudi dan Indonesia. Anggota Komisi IX DPR RI,Maruarar Sirait, menilai bahwa kehadiran Raja Salman berdampak positif pada diplomasi politik luar negeri yang terus dikembangkan oleh Presiden Joko Widodo. "Saya kira kunjungan Raja Salman ini memiliki makna penting terutama bagi sektor ekonomi, budaya, dan parwisata kita. Apalagi Raja Salman dan rombongan berencana melakukan investasi besar. Ini tentu kita sambut baik," kata Maruarar Sirait kepada wartawan www.tribunnews.com, Senin (6/3/2017).[2] Salah satu keuntungan yang diharapkan oleh Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama adalah bertambahnya jemaah haji dari Indonesia. "Minimal kuota naik haji ditambah dong," kata Ahok sapaanya kepada wartawan di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (27/2/2017).[3]

Anies Baswedan Meremehkan Arab Saudi

Namun Anehnya, beberapa partai politik Islam (seperti PKS, PAN, dan beberapa simpatisan partai Islam lainnya) justru mengusung calon gubernur DKI Jakarta yang tidak menunaikan ibadah haji. Aneh memang, Anies memperoleh dukungan dari para pendukung partai Islam setelah dia memunculkan diri sebagai sosok religius, terutama dengan menggunakan peci selama debat kandidat. Apakah ketaatan sebagai muslim hanya dapat dinilai melalui tampilan luarnya saja? Dari pakaian dan peci? Sementara dia tidak pernah mempraktikkan ibadah-ibadah yang menandakan ketaatannya sebagai muslim? Tidak pernah menyucikan Mekah sebagai kiblat yang seharusnya dituju umat Islam: haji? Singkatnya, ketika Raja Salman menghormati Indonesia dalam hubungan kenegaraan, lalu kenapa partai Islam justru mengusung calon yang tidak pernah menganggap Arab Saudi sebagai tempat suci. Atau mungkin, Anies memang sudah cukup berbangga diri sebagai lulusan Universitas Northern Illinois Amerika Serikat.[4] Mungkin, Arab Saudi dipandang tempat tidak penting bagi Anies, lebih penting Amerika Serikat sebagai tempat kuliahnya. Mengapa Anies tidak naik haji? Selalu memunculkan pertanyaan.

Berbeda dengan Gubernur Petahana Ahok yang memang lahir dan dibesarkan dalam keluarga Kristen. Meski berbeda Agama, namun Ahok tahu cara menghormati Mekah sebagai tempat suci umat Islam. Ahok sudah banyak memberangkatkan marbut atau penjaga masjid di kawasan Jakarta untuk umrah ke Mekah, Arab Saudi. Bahkan, Ahok juga menginstruksikan Sekretaris Daerah (Sekda) DKI Jakarta Saefullah untuk meningkatkan kouta umroh bagi marbut. "Ini umrah tiap dua bulan kirim sekali, kalau perlu berangkatin 100 marbut untuk umrah tiap dua bulan," ungkap Ahok saat melepas keberangkatan marbut masjid untuk umrah, di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (27/10/2016).[5] Ahok sudah membuktikan secara nyata bahwa dia sangat menghormati mesjid sebagai ibadah, serta memberangkatkan penjaga mesjid untuk umroh ke Mekah, Arab Saudi, sebagai tujuan keislaman umat Islam. Mungkinkah Anies juga menunggu diberangkatkan bersama para marbut mesjid itu? Entahlah...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun