Mohon tunggu...
Mawar RitaGinting
Mawar RitaGinting Mohon Tunggu... Penulis - Hidup Itu, Merencanakan, mengerjakan,menyelesaikan

Hidup Itu, Merencanakan, mengerjakan,menyelesaikan.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Tirani Masa Lalu

18 Oktober 2019   00:15 Diperbarui: 18 Oktober 2019   00:20 14
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tirani kehidupan masa silam

Ibarat buih ombak dilautan 

Terbang menjadi awan

Tiba saatnya lalu menghilang 

Terhempas raga dipepasiran 

Seolah menjadi sandaran kehidupan 

Timbul rasa nyaman sekejap 

Buat aku terlelap 

Kepak sayap camar yang kuat 

Diiringi deru ombak lautanTembang Alam kehidupan 

Hanyutkan aku dalam impian

Terik matahari mulai membakar kulit

Paksa ku bangkit

Sadarkan aku dari sebuah ketakpastian

Tatapan ku kosong 

Menembus cakrawala tak berujung

Mengharap akan timbul keajaiban 

Gigitan kecil kepiting lautan 

Membuatku merintih

Berdiri lalu tertatih 

Jejak langkah diatas pasir

Perlahan menghilang tersapu 

Ombak nyaris tanpa jejak 

Akan kah masa kelam 

Ikut menghilang bersama bayang-bayang 

Kehidupan yang akan datang 

Ku berdiri tegak diatas karang 

Seolah menantang irama alam 

Kehidupan yang terpangpang 

Aku terjatuh meliahat deru ombak 

Hendak menghantam dan menyeretku

Aku berontak mengeliat sirna angkuhku

Tersenggal aku berjuang tuk raih kehidupan 

Aku lelah aku pasrah kugemgam 

Tepian karang agar tak kembali jatuh

Dalam curamnya kepahitan

Perlahan kubuka kelopak mataku

Rasa dingin terasa di punggungku 

Ternyata semua hanya mimpi 

Beranjak aku bangkit kembali keperaduan ku

fb-img-1571331746072-5da8a128097f361fc22bd5e2.jpg
fb-img-1571331746072-5da8a128097f361fc22bd5e2.jpg
 

Kusadari aku harus keluar 

Dari belenggu masa lalu. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun