Detak jantung berdegup kecang
Ada Rasa Canggung yang datang
Wajah memerah padamÂ
Hanya karna sebuah teguran "Hai"
Sapan yang tak berarti
Namun bagiku mengalahkan indahnya
Sebuah pantun
Ku percepat langkahkuÂ
Lalu membisu dipojok itu
Di penuhi rasa yang tak menentu
"Hai" suara syahdu terus mengiangÂ
Di telingaku
Tersipu aku malu melihat pantulanÂ
Rona wajahku, seolah mengejekku
Sepengal kata "Hai" Menorehkan
Sejuta rasaÂ
Kuingin semua cepat berlalu
Agar aku bertemuÂ
Mengulang getaraan ituÂ
Hanya satu yang kutungguÂ
"Hai"Â Mungkin kah itu kamu.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H