Mohon tunggu...
Mawarni Saputri
Mawarni Saputri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Sy suka nyanyi, traveling, nonton film

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Teori Pekembangan moral yang dikemukakan oleh Lawrence Kohlberg

20 Januari 2025   17:35 Diperbarui: 20 Januari 2025   16:21 15
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

adalah teori yang mengidentifikasi bagaimana individu berkembang dalam pemahaman mereka tentang moralitas dan etika seiring bertambahnya usia dan pengalaman. Kohlberg mengembangkan teori ini berdasarkan teori psikologi Jean Piaget dan mengusulkan bahwa perkembangan moral terjadi dalam tiga tingkat utama, masing-masing dengan dua tahap, yang mencerminkan bagaimana individu membuat keputusan moral.

### **Tingkat dan Tahap dalam Teori Perkembangan Moral Kohlberg**

1. **Tingkat Pra-Konvensional (Pre-Conventional Level)**  

   Pada tingkat ini, pemikiran moral individu sangat dipengaruhi oleh konsekuensi eksternal (hukuman atau penghargaan) dan bukan oleh prinsip-prinsip moral yang lebih luas. Biasanya ditemukan pada anak-anak atau individu yang belum berkembang secara moral secara penuh.

   - **Tahap 1: Kepatuhan terhadap hukum dan penghindaran hukuman**  

     Anak-anak atau individu pada tahap ini mematuhi aturan dan norma untuk menghindari hukuman. Moralitas ditentukan oleh apa yang benar atau salah berdasarkan konsekuensi langsung.

   

   - **Tahap 2: Kepentingan pribadi dan pertukaran timbal balik**  

     Pada tahap ini, individu mulai memahami bahwa tindakan moral juga dapat bergantung pada keuntungan pribadi. Mereka melakukan hal yang benar karena mereka berharap mendapatkan sesuatu sebagai imbalan atau untuk menjaga hubungan timbal balik yang saling menguntungkan.

2. **Tingkat Konvensional (Conventional Level)**  

   Pada tingkat ini, individu mulai menginternalisasi norma sosial dan aturan yang lebih besar yang diterima oleh masyarakat. Pemikiran moral didasarkan pada penghargaan terhadap otoritas dan pemeliharaan hubungan sosial.

   - **Tahap 3: Konformitas interpersonalis dan penghindaran rasa malu**  

     Pada tahap ini, individu cenderung berfokus pada harapan sosial dan diterima oleh orang lain. Mereka melakukan hal yang benar untuk memperoleh persetujuan atau untuk mempertahankan hubungan baik dengan orang lain (misalnya, keluarga atau teman-teman).

   

   - **Tahap 4: Menjaga ketertiban sosial dan menghormati hukum**  

     Pada tahap ini, moralitas dipandang lebih luas dan mengarah pada penghormatan terhadap hukum, aturan, dan kewajiban sosial. Individu pada tahap ini percaya bahwa menjaga ketertiban sosial adalah hal yang penting untuk kestabilan masyarakat.

3. **Tingkat Pasca-Konvensional (Post-Conventional Level)**  

   Pada tingkat ini, individu mulai mengembangkan prinsip moral yang lebih abstrak dan universal. Moralitas tidak hanya didasarkan pada norma atau hukum sosial yang diterima, tetapi pada nilai-nilai dan prinsip-prinsip yang lebih tinggi, seperti keadilan dan hak asasi manusia.

   - **Tahap 5: Kontrak sosial dan hak individu**  

     Individu pada tahap ini menyadari bahwa hukum dan aturan dapat bervariasi di berbagai masyarakat, dan mereka memandang hukum sebagai kontrak sosial yang harus dihormati jika memberikan manfaat bagi kesejahteraan bersama. Mereka menilai kebenaran moral berdasarkan hak asasi manusia dan kesejahteraan individu.

   

   - **Tahap 6: Prinsip etika universal**  

     Pada tahap ini, individu memiliki pemahaman moral yang sangat abstrak dan universal. Mereka mengikuti prinsip moral yang dianggap benar secara universal, seperti keadilan, kesetaraan, dan hak asasi manusia, bahkan jika itu bertentangan dengan hukum atau norma yang berlaku.

### **Ciri Utama dari Teori Kohlberg**:

- **Perkembangan Bertahap**: Kohlberg percaya bahwa perkembangan moral adalah proses bertahap dan individu dapat bergerak melalui tahap-tahap ini seiring waktu, meskipun tidak semua orang mencapai tahap tertinggi.

- **Prinsip Moral Universal**: Pada tahap-tahap yang lebih tinggi, individu mengembangkan prinsip moral yang lebih mendalam dan dapat diterapkan secara universal, yang lebih mengedepankan nilai-nilai humanistik.

- **Pengaruh Sosial dan Kognitif**: Teori ini menekankan bahwa perkembangan moral dipengaruhi oleh proses kognitif dan interaksi sosial yang terus berkembang sepanjang hidup.

### **Pentingnya Teori Kohlberg**:

Teori Kohlberg memberikan wawasan penting mengenai bagaimana individu mengembangkan kemampuan untuk berpikir secara moral dan membuat keputusan etis. Ini juga menunjukkan bahwa perkembangan moral bukanlah hal yang tetap, tetapi bisa berkembang seiring dengan waktu dan pengalaman hidup. Teori ini memiliki pengaruh besar dalam bidang pendidikan, psikologi perkembangan, dan etika.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun