Pupuk kompos berasal dari penguraian sampah organik seperti dedaunan. Dalam publikasi di balittanah.litbang.pertanian.go.id, kompos disebut juga sebagai pupuk yang terdiri atas daun, jerami, alang-alang, rumput, dedak padi, batang jagung, sulur, dan bahan organik lain.
Pengomposan sebenarnya bisa terjadi secara alami. Namun ketika ada tindakan dari manusia seperti penambahan mikroorganisme pengurai, pengomposan terjadi lebih cepat. Kemudahan cara pembuatan dan kandungan hara yang terdapat dalam kompos membuat banyak petani mulai tertarik menggunakan pupuk organik ini.
Kompos berguna untuk meningkatkan daya ikat tanah terhadap air sehingga dapat menyimpan air tanah lebih lama. Ketersediaan air di dalam tanah dapat mencegah lapisan kering pada tanah, serta memperbaiki struktur tanah yang semula padat menjadi lebih gembur. Penggunaan kompos juga bermanfaat untuk menjaga kesehatan akar serta membuat akar tanaman mudah tumbuh. Selain itu, kompos mengandung humus yang sangat dibutuhkan untuk peningkatan hara makro dan mikro pada tanah dan meningkatkan aktivitas mikroba tanah.
Berikut ini cara menggunakan pupuk kompos pada tanaman terong yang diuji coba:
1.Mencari bekas bakaran sampah dedaunan,plastik,dan sampah yang lain.
2.Ambil tanah yang berwarna hitam atau sering di sebut humus pada bekas bakaran sampah.
3.Humus siap diaplikasikan.
Sebelum humus di aplikasikan yang kami lakukan ialah:
1. kami membersihkan gulma yang ada pada tanaman terong tersebut
2.menggemburkan tanah
3. lalu aplikasikan humus yang telah disiapkan dengan cara menaburkan humus ke tanah yang sudah di korek disekitar tanaman terong
Pupuk organik memiliki pengaruh yang signifikan pada pertumbuhan tanaman terong. Salah satu manfaat utama adalah peningkatan ketersediaan nutrisi tanaman. Pupuk organik, seperti kompos atau pupuk kandang, mengandung berbagai nutrisi esensial yang diperlukan tanaman untuk pertumbuhan optimal. Keberadaan nutrisi ini dalam pupuk organik membantu menyediakan sumber daya secara bertahap, memberikan tanaman pasokan yang stabil selama siklus pertumbuhannya.
Selain itu, pupuk organik berperan dalam memperbaiki struktur tanah. Komponen-komponen organik dalam pupuk membantu meningkatkan agregasi tanah, sehingga struktur tanah menjadi lebih baik. Tanah yang baik dalam struktur dapat meningkatkan drainase air dan aerasi tanah, memberikan lingkungan yang optimal bagi akar tanaman untuk tumbuh dan mengakses nutrisi dengan lebih baik.
Pupuk organik juga dapat meningkatkan kapasitas tanah untuk menahan air. Dengan meningkatkan kemampuan tanah untuk menyimpan air, tanaman terong dapat mengakses air dengan lebih efisien, mengurangi risiko kekeringan, dan meningkatkan toleransi terhadap kondisi cuaca yang tidak stabil.
Penting juga untuk dicatat bahwa penggunaan pupuk organik dapat mengurangi risiko kontaminasi tanah dan air dengan bahan kimia sintetis. Hal ini mendukung pertanian berkelanjutan dan ramah lingkungan. Secara keseluruhan, penggunaan pupuk organik pada tanaman terong dapat menyediakan nutrisi yang seimbang, meningkatkan struktur tanah, dan mendukung keberlanjutan lingkungan pertanian
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI