Aksi Nyata Topik 3 Perspektif Sosiokultural

Mulai Dari Diri 

• Apa yang Anda pikirkan tentang topik ini sebelum memulai proses pembelajaran?Sebelum memulai proses pembelajaran?

Jawab :

Yang saya pikirkan tentang topik ini saya berfikir bahwa proses pembelajaran dengan memperhatikan perspektif sosial, budaya, ekonomi dan politik sangat penting bagi seorang guru untuk memiliki pemahaman tersebut. Saya sangat antusias dan sangat semangat untuk memperoleh pembelajaran tentang topik ini.

Eksplorasi Konsep

• Apa yang Anda pelajari dari konsep yang Anda pelajari dalam topik ini?

Jawab :

Perspektif sosial, budaya, ekonomi, dan politik sangat penting karena mempengaruhi proses pembelajaran. Hal ini dikarenakan dengan perspektif sosial, budaya, ekonomi dan politik tersebutlah menandakan apakah perjalanan pendidikan saat ini terhambat atau berjalan dengan baik. 

Ruang Kolaborasi

Apa yang Anda pelajari lebih lanjut bersama dengan rekan-rekan Anda dalam ruang kolaborasi?

Yang saya pelajari lebih lanjut di ruang kolaborasi yaitu 

1. Perspektif sosial :  Jika dalam proses pembelajaran adanya interaksi sosial antara peserta didik dan guru dapat memainkan perannya dengan baik, maka akan memberikan pengalaman belajar yang baik dari lingkungan sosial tersebut. Perspektif sosial dalam pembelajaran sangat penting untuk mendukung pembelajaran yang responsif terhadap kebutuhan dalam konteks sosial peserta didik. Apabila pembelajaran di kelas memperhatikan sosial, maka akan memberikan dampak positif karena meningkatkan komunikasi dan interaksi sosial antar peserta didik. Jadi, pendidikan harus mempertimbangkan perspektif sosial agar peserta didik menghargai dan merasa diterima secara sosial. 

2. Perspektif ekonomi : Dalam perspektif ekonomi mempengaruhi proses pendidikan terutama dalam kualitas pembelajaran, akses pendidikan serta sarana dan prasarana sekolah. Ketika misalnya di suatu daerah dalam ekonominya mengalami kesenjangan, maka akan menjadi tantangan dalam kesediaan sarana dan prasarana berkaitan dengan buku dan fasilitas akan terhambat. Tidak hanya itu saja, misalnya seseorang memiliki ekonomi yang kuat maka dapat mengakses pendidikan dengan kualitas tinggi berbeda dengan yang ekonominya rendah maka akan memiliki keterbatasan dalam memperoleh pendidikan itu sendiri.

3.