Mohon tunggu...
Mawar Sheila
Mawar Sheila Mohon Tunggu... Konsultan - Consultant

Psikolog, Consultant, Coach, Assessor. Menyukai dunia pengembangan sumber daya manusia terutama di area soft skills dan leadership

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Pentingnya Umpan Balik yang Menggigit

1 November 2022   23:16 Diperbarui: 2 November 2022   18:05 1032
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Penting memberikan feedback atau umpan balik dalam pekerjaan, karena orang bisa belajar dan berkembang dari masukan (Pexels)

Ketiadaan budaya feedback bisa mengakibatkan ada orang-orang yang merasa alienated atau terasing. Tidak dilibatkan dalam organisasi tanpa tahu kesalahan. Orang-orang cenderung hanya nyaman ketika memberikan kabar baik dan mengaburkan kabar buruk dengan lip service, atau dengan tidak membahasnya sama sekali yaitu dengan cara menghindar. 

Akhirnya masalah jadi seperti lingkaran setan. Tidak jelas ujungnya yang mana, tapi orang saling menyalahkan. Atau bisa juga situasi terasa damai, tapi saling diam-diaman. Masalah ada disitu namun orang-orang enggan untuk membahas atau membicarakannya.

Dalam hal memberi masukan atau feedback ini, ada orang yang enggak enakan, tapi juga ada orang yang enak sekali memberi feedback. Saking enaknya rasanya kayak ayam geprek level 9, puedesss, bikin yang makan kapok dan sakit perut.

Doni, seorang pegawai yang usianya jelang separuh abad, sudah bekerja belasan tahun di bawah seorang manager yang sama. Tiap atasannya ini memanggil, Doni merasa lututnya gemetar dan keluar keringat dingin (seperti agak lebay ya, tapi dia bilang dia jujur).

Penyebabnya adalah setiap kali namanya dipanggil "Doniiiii" (dengan nada yang naik dia menirukannya), selalu ada saja kesalahan yang dia lakukan di pekerjaannya. Bertahun-tahun terjadi, dan dia merasa tidak pernah ada atau mungkin sedikit sekali ia merasa atasannya pernah memuji pekerjaannya ketika baik atau tidak ada kesalahan.

Atasan begitu "lugas" menyampaikan kesalahan Doni sampai-sampai ia merasa tidak ada hal yang dapat ia lakukan dengan baik. Jadinya ia berusaha patuh, mengikuti semua perintah atasan, dan berusaha tidak melakukan kesalahan agar bisa tetap bertahan, soalnya mau pindah perusahaan dia juga sudah merasa kurang laku hahaha.

Lalu seperti apa feedback atau umpan balik enaknya dilakukan di perusahaan? Apakah seperti Paijo, engineer di NASA, atau atasan Doni?

Ada masukan, feedback atau saran?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun