Pecah sudah gelas kristal di kastil sang permaisuri
Meninggalkan darah bercucuran tak terbendung
Mengapa tanganmu begitu lunglai wahai sang maharani
Patah semangat seakan tak bertulang
Kemana perginya ketegaran sang bunda
Lambang kehidupan segala mahluk
Lenyap hilang tak berbekas rasa
Kilauan cahaya pada matamu yang congkak
Anak-anakmu makan tak berlauk
Menangisi bunda yang menunggu ajal
Merisaukan hari esok yang tak berjarak
Apabila karangan bunga tegak berjejal
Apa salah ayah berpulang
Mengapa bunda tak merestui
Menikam belati di hati yang malang
Ajukan diri tuk menemui
Lihatlah kami yang masih terpampang
Ajukan diri tuk menemanimu hingga nanti
Azab sengsara kami kan tanggung
Lahirkan harap cemerlang esok kan tercapai
Bundaku sayang, bundaku malang
Jangan bunda bersusah hati
Jadikan kami tonggak penopang
Bersatu hati kami mengabdi