Setelah membaca dan menulis, mengkaji dan berdiskusi merupakan implementasi dari hasil bacaan dan menulis. Kerena mengkaji dan berdiskusi juga merupakan ikhtiar dalam merawat ingatan agar tetap terjaga. Hingga kelak, semua proses itu mampu kita persembahkan ditatanan sosial.
Saya perkuat kata bijak dari Pramodya Anantatoer "Siapa saja adalah guru, dimana tempat adalag sekolah" artinya, siapaun dia dan dimanpun tempat kita berada, kita selalu berbagi pengetahuah maupun pengalaman. Hal itu dapat membatu kita dalam menganalisis dan mempertajam pemikiran serta wawasan kita.
Olehnya itu, melalui tulisan ini, saya mengajak kepada kita sekalian terutama kaum milenial, agar bagaimana kita mampu menghadapi tantangan di zaman ini, untuk menjaga dan merawat budaya-budaya membaca, menulis, mengkajian dan berdiskusi agar tetap tumbuh dan subur pada ingatan untuk bekal kita di kelak nanti, dan generasi-generasi selanjutnya dapat memetik hal-hal baik yang kita berikan.
Pesan terakhir dari saya, ada waktunya untuk bermain, adapula waktunya untuk belajar. Sebab mati itu pasti. Maka belajarlah untuk mengenal mati. Tak perlu mengalak, karena Esa itu satu.
Penulis : Ismawan Din
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI