Tikus suka mengerat yang menyebabkan sebagian perabot rumah, sepatu, dan lemari menjadi rusak karenanya.Â
Tikus dikenal sebagai hewan perantara (vektor) penyakit pes dan leptospirosis. Tikus yang terinfeksi bakteri Yersinia pestis yang dibawa oleh kutu (pinjel) yang hidup di permukaan kulit tikus akan membahayakan bagi manusia di sekitarnya.Â
Bila kutu atau tikus yang terinfeksi Yersinia pestis tersebut menggigit manusia maka bukan tidak mungkin akan terjadi penularan penyakit (pes).Â
Selain itu, penyakit leptospirosis ditularkan oleh bakteri leptospira yang ada di dalam urin tikus. Tikus yang terinfeksi leptospira urinnya bukan saja berbau tak sedap melainkan juga membahayakan bagi manusia di sekitarnya.Â
Sebagai hewan (hama) yang merugikan bagi manusia dan lingkungannya maka tikus perlu dibasmi atau diberantas.Â
Caranya, untuk skala yang lebih luas, upaya pengendalian (pemberantasan) tikus itu disebut dengan pest control.Â
Untuk skala rumahan cukup dengan menjepretnya, memasang sangkar perangkap atau dengan meracuninya.Â
Nyamuk juga termasuk hama yang merugikan sekaligus membahayakan bagi manusia. Penularan penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) bisa melalui nyamuk jenis Aedes aegypti.Â