Salah satu terapi yang tersedia saat ini untuk meningkatkan kembali jumlah hormon estrogen dalam tubuh ialah Terapi Sulih Hormon (TSH). Sayangnya terapi ini dapat menimbulkan efek samping seperti munculnya kanker payudara.Â
Salah satu terapi yang kini tengah diteliti ialah terapi dengan menggunakan fitoestrogen yakni senyawa dari tumbuhan yang strukturnya mirip dengan estrogen dan diduga kuat dapat menggantikan peran estrogen dalam tubuh.Â
Penelitian secara in vivo (uji klinis) yang dilakukan Prof. Dr. Hening Laswati menunjukkan bahwa daun semanggi mengandung senyawa fitoestrogen.Â
Cara mengolah semanggiÂ
Sebelum dijadikan pecel, daun semanggi terlebih dulu harus dibersihkan dari kotoran sawah termasuk bekas semprotan pestisida juga harus diwaspadai.Â
Setelah dicuci bersih dengan air mengalir, kemudian direbus sebentar saja. Cara merebusnya, setelah air dalam panci mendidih, masukkan daun semanggi yang sudah dicuci bersih tadi beberapa menit saja.Â
Jangan kelamaan nanti hancur. Bumbu semanggi dibuat dari ketela rambat. Seperti gethuk ketela rambat dengan tambahan bumbu berupa gula merah, bawang putih, kacang tanah, kencur, garam dan pastinya air untuk mengencerkan bumbu itu.Â
Ada perbedaan yang cukup signifikan antara pecel semanggi tempo dulu dan saat ini. Semanggi Suroboyo tempo dulu, selain sayur semanggi sebagai bahan utama, dalam wadah daun pisang (pincuk) nya terdapat sayuran lain berupa kangkung, kecambah, kembang turi, tempe, bumbu ketela dan kerupuk vuli (puli).Â