Mohon tunggu...
Mawan Sidarta S.P.
Mawan Sidarta S.P. Mohon Tunggu... Wiraswasta - Lifelong learner, Penyuka traveling, Pemerhati sejarah (purbakala) - lingkungan - masalah sosial - kebudayaan.

Lulusan S1 Agronomi Fakultas Pertanian Universitas Jember. Pernah bekerja di perusahaan eksploitasi kayu hutan (logging operation) di Sampit (Kalimantan Tengah) dan Jakarta, Projek Asian Development Bank (ADB) pendampingan petani karet di Kuala Kurun (Kalimantan Tengah), PT. Satelit Palapa Indonesia (Satelindo) Surabaya. Sekarang berwirausaha kecil-kecilan di rumah. E-mail : mawansidarta@yahoo.co.id atau mawansidarta01@gmail.com https://www.youtube.com/channel/UCW6t_nUm2OIfGuP8dfGDIAg https://www.instagram.com/mawansidarta https://www.facebook.com/mawan.sidarta https://twitter.com/MawanSidarta1

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama FEATURED

Agar Jantung Tidak Kolaps, Coba Konsep BBTT

20 Juni 2021   18:25 Diperbarui: 1 November 2021   05:39 2084
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Yang ringan-ringan saja yang penting memenuhi konsep BBTT (Dokumentasi Mawan Sidarta)

Jantung merupakan salah satu organ dalam tubuh manusia yang amat penting. Mungkin karena menjadi organ yang sangat penting itu sehingga ada ungkapan yang mengadopsi kata jantung, misalnya: "Anak itu menjadi jantung hati orang tuanya" (jantung hati = belahan jiwa atau kesayangan). 

Atau contoh ungkapan lainnya, "Jalan Pemuda sebagai jantung Kota Surabaya lumpuh total akibat kemacetan lalu lintas siang itu" (Jantung kota = pusat kota atau kawasan terpenting / utama). 

Kita yang sudah setua ini mungkin saja belum tahu di mana posisi jantung itu. Jantung berada bukan di tengah atau sebelah kanan rongga dada melainkan di sebelah kiri. Disebut sebagai organ penting (inti) karena amat berperan dalam sistem sirkulasi (peredaran) darah. 

Tugas jantung adalah memompa darah melalui pembuluh darah dengan berkontraksi secara teratur dan berulang-ulang. Jantung bekerja terlihat dari irama detak jantung yang dirasakan. Sementara darah sendiri berperan memasok oksigen, nutrisi (zat gizi) dan sisa-sisa produk metabolisme sel. 

Orang awan beranggapan bahwa roh (nyawa) manusia itu terletak di dalam jantung lengkap dengan sistem dan peran sirkulasi darahnya. Itu tidak berlebihan, karena ketika jantung tidak bekerja sebagai mana mestinya yang ditandai dengan berhentinya detak (degup) jantung maka bisa dikatakan orang itu telah hilang nyawanya alias meninggal dunia. 

Memelihara kesehatan jantung 

Sebagai organ tubuh yang berperan sangat penting dalam sistem sirkulasi darah maka kesehatan jantung sangat perlu untuk dipelihara. 

Caranya ialah dengan menerapkan pola hidup sehat. Secara bijak mengonsumsi makanan yang sehat, bijak beraktivitas, berolahraga teratur, tidak tidur terlalu malam tapi rajin bangun pagi dan memelihara pikiran agar tetap ayem (tenang), tentrem (tentram) dan hepi (bahagia). 

Mengonsumsi makanan sehat 

Kata orang nih, makanan yang sehat dan aman dikonsumsi adalah bahan makanan yang kandungan (kadar) gula dan lemaknya rendah serta bijak dalam mengonsumsi makanan tersebut. 

Rajin mengonsumsi sayuran hijau dan buah-buahan berpengaruh positif terhadap kesehatan tubuh karena dipercaya banyak mengandung selulosa (serat), mineral dan vitamin. 

Kandungan alisin dalam bawang putih ternyata dapat membantu memelihara kesehatan jantung. Hasil sebuah penelitian menunjukkan bahwa zat alisin berkhasiat menurunkan ketegangan pembuluh darah hingga 72 persen. 

Hasil riset yang diterbitkan oleh Journal of the American College of Cardiology menunjukkan bahwa mengonsumsi bahan makanan yang banyak mengandung vitamin C dapat mengurangi risiko penyakit jantung. 

Hasil riset lainnya menunjukkan bahwa mengurangi penggunaan garam dapat menurunkan risiko penyakit jantung. Mengonsumsi garam secara berlebih (tidak bijak) dapat meningkatkan tekanan darah. 

Hasil riset diet rendah garam menunjukkan risiko penyakit jantung hingga 25 persen dan risiko serangan jantung hingga 20 persen.

Mengonsumsi bahan-bahan makanan seperti habbatussauda (jinten hitam), minyak zaitun, ikan salmon, buah tomat, kacang almond, sorgum (gandum) dan juga buah apel dipercaya berpengaruh positif terhadap kesehatan jantung. 

Sebagian orang mungkin beranggapan bahwa susu, keju dan bahan makanan berlemak lainnya (gorengan, fast food dan junk food) merupakan momok yang harus dihindari karena menjadi pantangan bagi kesehatan badan khususnya kesehatan organ jantung.

Bijak mengonsumsi makanan berlemak

Sebenarnya tubuh kita ini tetap memerlukan asupan lemak dalam jumlah yang tertentu dan jangan takut dengan makanan berlemak yang penting tahu dan bijak dalam mengonsumsinya.

Dikatakan lemak baik karena menjadi sumber energi bagi tubuh kita. Lemak baik juga disebut lemak tak jenuh (unsaturated fat) atau dikenal juga dengan sebutan asam lemak esensial. 

Lemak baik berkontribusi bagi tubuh dengan menghasilkan kolesterol baik atau High Density Lipoprotein (HDL) yang berperan mencegah terjadinya ateroma yaitu plak lemak yang menumpuk di dinding arteri. 

Sementara lemak jahat sesuai namanya ia berdampak kurang baik bagi tubuh, terutama bagi kesehatan jantung di kemudian hari. Lemak jahat disebut juga dengan istilah lemak jenuh (saturated fat) dan lemak trans. 

Meningkatnya kolesterol jahat atau LDL (Low Density Lipoprotein) itu juga akibat keberadaan lemak jahat dalam tubuh. LDL inilah yang menyebabkan terjadinya aterosklerosis yakni pengerasan pembuluh darah di dinding pembuluh darah arteri. 

Sebagai informasi tambahan, kadar kolesterol dikatakan normal bila berada di bawah 200 miligram per desiliter (mg/dL). Kadar LDL yang normal dalam tubuh harus berada dibawah 100 mg/dL. 

Sedangkan kadar HDL normal harus berada di atas 40 mg/dL. Sementara itu, rasio antara LDL dan HDL normal harus berada di bawah empat (4). Semakin rendah total rasionya, semakin tinggi kadar kolesterol di dalam tubuh.

Selain mewaspadai bahan makanan berkolesterol jahat, tak ada salahnya bila mengatur jam istirahat misalnya tidak tidur terlalu malam bahkan sebaliknya rajin bangun pagi dan meluangkan waktu untuk berolahraga ringan (senam atau gerak badan). Tidak mengonsumsi minuman yang beralkohol dan merokok.

Sedikit tentang penyakit jantung

Ada sebagian penderita jantung yang memang sejak lahir mengalami kelainan misalnya lemahnya otot jantung atau lemah jantung. 

Penderita jantung yang seperti ini tentu tidak dapat melakukan aktivitas yang berat-berat (berlebihan) karena dengan beraktivitas berat akan memaksa kinerja jantung secara berlebihan pula yang pada akhirnya akan menyebabkan rasa sakit di bagian dada. 

Selain tidak bisa beraktivitas berat, penderita lemah jantung seperti ini juga gampang pingsan serta kadang kala di bagian tubuhnya tampak berwarna kebiru-biruan. 

Kelainan jantung lainnya, adanya celah antara serambi kanan dan serambi kiri akibat tidak sempurnanya pembentukan lapisan yang memisahkan antara kedua serambi saat penderita masih di dalam kandungan. 

Hal itu menyebabkan darah bersih dan darah kotor tercampur. Kelainan ini juga membuat penderita tidak dapat melakukan aktivitas yang berat-berat karena aktivitas yang berat (berlebihan) akan menyebabkan tubuh penderita menjadi biru dan sesak napas, meskipun tidak menimbulkan rasa sakit di dada.

Ada juga sih sebagian penderita yang tiba-tiba detak jantungnya berhenti. Dunia kesehatan menyebutnya sebagai serangan jantung. Keadaan yang demikian bisa terjadi akibat organ jantung memang sudah tidak bekerja (berfungsi) lagi. Serangan jantung disebut juga sebagai penyakit gagal jantung. 

Serangan jantung terjadi secara mendadak akibat terhambatnya suplai darah ke otot-otot jantung. Pembuluh-pembuluh darah yang biasanya mengalirkan darah ke otot-otot jantung menjadi tersumbat atau mengeras karena kolesterol jahat atau karena penggunaan zat kimia tertentu secara berlebihan seperti Phenol Propano Alanin (PPA) yang banyak ditemukan pada racun rokok (nikotin). 

Belakangan ini mulai santer tersiar kabar ada sebagian orang bahkan atlet olahraga tertentu yang tiba-tiba kolaps saat sedang asik-asiknya berolahraga. Sedihnya lagi mereka itu sampai meregang nyawa, setelah didiagnosis ternyata akibat serangan jantung.

Kolaps saat berolahraga hingga menyebabkan tewasnya seseorang atau seorang olahragawan biasanya terjadi akibat pemaksaan aktivitas jantung. 

Kontraksi otot jantung melebihi ambang batas saat menyuplai darah ke jantung sementara itu pada pembuluh arteri terjadi penyempitan akibat plak. Kasus gagal jantung yang demikian dinamakan penyakit iskemia koroner. 

Rajin berolahraga sebatas kemampuan fisik (stamina) 

Untuk memelihara agar jantung kita tetap sehat, cara yang harus dilakukan selain dengan mengonsumsi makanan sehat juga berolahraga secara teratur.
Aktivitas (latihan) fisik memang terbukti meningkatkan kerja (kontraksi) otot jantung sehingga jantung berdetak lebih cepat. 

Sebenarnya tidak ada batasan jenis olahraga apa yang harus dilakukan karena setiap orang mempunyai minat yang berbeda-beda terhadap jenis olahraga yang ditekuninya. 

Olahraga ringan seperti jalan santai, bersepeda, berlari-lari kecil dan senam ringan di taman atau olahraga berat seperti bermain tinju, sepak bola, panjang tebing dan beraneka jenis olahraga ekstrim lainnya tidak masalah untuk dilakukan secara teratur agar tubuh terutama jantung senantiasa terjaga kesehatannya. 

Yang harus diperhatikan justru cara (konsep) berolahraga yang benar, yang memperhatikan kemampuan fisik (stamina) diri sendiri. 

Olahraga ringan sekalipun bila dilakukan secara berlebih (over) dan tidak bijak tentu berdampak kurang baik bagi kesehatan tubuh tak terkecuali kesehatan organ jantung. 

Kasus yang menimpa sebagian atlet atau olahragawan yang tewas saat sedang berolahraga itu terjadi karena mereka bermain over yang menyebabkan kinerja jantung bekerja di atas ambang batas.

Mungkin bahasa ngawurnya, pembuluh-pembuluh darah yang bertugas dalam sistem sirkulasi darah meletus (pecah) akibat kontraksi yang sangat berlebihan.

Akibat kontraksi yang over tadi menyebabkan jantung berhenti berdetak, sirkulasi darah yang berisi oksigen, nutrisi dan hasil metabolisme lainnya juga terhenti. Dada terasa sesak, pernafasan tersengal-sengal, badan menjadi lemas dan akhirnya kolaps.

Pertolongan pertama yang biasanya dilakukan untuk mengatasi kolaps yang demikian yaitu menekan berulang-ulang dengan kedua telapak tangan tepat di atas dada si korban. Atau memberikan pernafasan bantuan melalui mulut si korban. 

Si penolong meletakkan salah satu telapak tangannya dalam posisi terbuka dan telapak tangan lainnya tepat berada di punggung telapak tangan yang terbuka tadi. 

Kemudian ditekan berulang kali sampai si korban siuman (sadar) kembali atau segera setelah itu melarikannya ke rumah sakit terdekat agar mendapatkan pertolongan secepatnya. 

Berbeda dengan para atlet atau olahragawan, kolaps saat berolahraga yang terjadi pada sebagian masyarakat awam boleh jadi bukan karena jantung bekerja (berkontraksi) secara over (melampaui batas) melainkan karena ada beberapa kelainan jantung seperti yang disebutkan di atas. 

Sebab itu secara bijak mengenali kesanggupan (stamina) diri itu penting sekali. Supaya bisa berolahraga dengan konsep BBTT yaitu: Baik dan Benar, Terukur dan Teratur. 

Kalau awam seperti saya ini mencoba yang ringan-ringan saja seperti jalan santai, berlari-lari kecil, halteran tapi pakai dambel ringan, gerak badan serta berjalan naik-turun tangga lantai atas.

Untuk olahraga mendaki gunung, biasanya nih seminggu sebelum mendaki saya berlatih jalan kaki agak jauh. Lalu melatih persendian kaki dengan berjalan naik-turun tangga (loteng) rumah sambil membawa jemuran atau barang tertentu yang agak berat. 

Apapun jenis olahraga yang dilakukan yang penting memenuhi syarat BBTT. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun