Sekadar untuk diketahui bahwa jenis (spesies) setiap lele memiliki ciri genetis yang tidak sama. Lele dengan kualitas genetika kurang unggul alias jelek tentu saja sulit untuk menjadi lele monster atau bahkan raksasa.Â
Dari sisi pakan memang sedikit berbeda, namanya juga lele monster. Selain pakan alami berupa ganggang air (Azolla sp) atau masyarakat di sini menyebutnya dengan istilah "moto lele".Â
Lele monster juga saya berikan pakan alami lainnya berupa cacahan bekicot (Acatina fulica), kepiting sawah (yuyu), rajangan daun singkong, daun pepaya, buah mengkudu (Morinda citrifolia) dan pakan buatan pabrik yang biasa disebut pelet.Â
Baca juga : Bekicot sebagai Pakan Alternatif Ikan Lele di Kolam Tadah Hujan
Menu makanan spesial lele monster berupa potongan usus dan jeroan ayam. Setiap hari ada penjual ayam keliling di desa kami yang berbaik hati memasok secara gratis usus dan sebagian jeroan ayam.Â
Tentu saja itu menjadi sumber makanan yang sangat bergizi bagi sang monster karena kaya lemak dan protein.Â
Setelah tujuh (7) bulan tebar bibit (per 13 Oktober 2021 mendatang genap 1 tahun) yang awalnya bibit hanya sebesar berudu (kecebong), kini sang monster sudah berukuran panjang mencapai 80 sentimeter.Â
Saya ingin mencoba membesarkan lele monster sampai ukuran maksimal (super monster atau bahkan raksasa).Â
Entah butuh waktu pemeliharaan berapa lama. Saya masih penasaran, panjang dan bobotnya mencapai berapa setelah dipelihara secara intensif dalam beberapa atau bahkan sepuluh tahun ke depan.Â
Lele raksasa dari Klaten (Jateng)Â
Baru kali ini saya menyaksikan ada seekor ikan lele, berukuran sangat besar atau lele super monster (raksasa). Ukurannya kurang lebih sebesar tubuh anak kecil.Â