Mohon tunggu...
Mawan Sidarta S.P.
Mawan Sidarta S.P. Mohon Tunggu... Wiraswasta - Lifelong learner, Penyuka traveling, Pemerhati sejarah (purbakala) - lingkungan - masalah sosial - kebudayaan.

Lulusan S1 Agronomi Fakultas Pertanian Universitas Jember. Pernah bekerja di perusahaan eksploitasi kayu hutan (logging operation) di Sampit (Kalimantan Tengah) dan Jakarta, Projek Asian Development Bank (ADB) pendampingan petani karet di Kuala Kurun (Kalimantan Tengah), PT. Satelit Palapa Indonesia (Satelindo) Surabaya. Sekarang berwirausaha kecil-kecilan di rumah. E-mail : mawansidarta@yahoo.co.id atau mawansidarta01@gmail.com https://www.youtube.com/channel/UCW6t_nUm2OIfGuP8dfGDIAg https://www.instagram.com/mawansidarta https://www.facebook.com/mawan.sidarta https://twitter.com/MawanSidarta1

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Ini Bukan di Kroya, tapi di "Korea ala Kediri"

2 Juni 2021   21:54 Diperbarui: 3 Juni 2021   06:06 763
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Para pengunjung juga diajak berbusana ala masyarakat Korea (hanbok), cukup dengan hanya menyewanya seharga Rp. 20.000,- untuk setiap jenis busana. 

Dokumentasi Mawan Sidarta
Dokumentasi Mawan Sidarta
Dokumentasi Mawan Sidarta
Dokumentasi Mawan Sidarta
Dokumentasi Mawan Sidarta
Dokumentasi Mawan Sidarta
Rasanya kurang afdol bila tidak berfotoria di lokasi objek wisata Korea Fantasy ini. Selain berselfie dan berfotoria bersama teman atau anggota keluarga di miniatur ala Korea, di Korea Fantasy juga disediakan sarana dan fasilitas lainnya berupa wahana bermain untuk anak-anak, tempat makan (food court) yang diselingi alunan musik lengkap dengan meja-kursi yang unik dan pastinya nyaman.  

Dokumentasi Mawan Sidarta
Dokumentasi Mawan Sidarta
Dokumentasi Mawan Sidarta
Dokumentasi Mawan Sidarta
Sebagian koleksi tanaman (bunga) yang dipajang di berbagai sudut lokasi wisata merupakan tanaman imitasi, sebagian lagi memang tanaman asli namun semua itu tidak mengurangi daya tarik objek wisata berudara sejuk yang berada di lereng Gunung Kelud itu.  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun