Mohon tunggu...
Mawan Sidarta S.P.
Mawan Sidarta S.P. Mohon Tunggu... Wiraswasta - Lifelong learner, Penyuka traveling, Pemerhati sejarah (purbakala) - lingkungan - masalah sosial - kebudayaan.

Lulusan S1 Agronomi Fakultas Pertanian Universitas Jember. Pernah bekerja di perusahaan eksploitasi kayu hutan (logging operation) di Sampit (Kalimantan Tengah) dan Jakarta, Projek Asian Development Bank (ADB) pendampingan petani karet di Kuala Kurun (Kalimantan Tengah), PT. Satelit Palapa Indonesia (Satelindo) Surabaya. Sekarang berwirausaha kecil-kecilan di rumah. E-mail : mawansidarta@yahoo.co.id atau mawansidarta01@gmail.com https://www.youtube.com/channel/UCW6t_nUm2OIfGuP8dfGDIAg https://www.instagram.com/mawansidarta https://www.facebook.com/mawan.sidarta https://twitter.com/MawanSidarta1

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Malam Hari Ketika Hujan Rintik-rintik, Mampir Sejenak di Alun-alun Mojokerto

30 Mei 2021   19:32 Diperbarui: 30 Mei 2021   19:49 2135
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Barangkali ini yang dimaksud amphitheater (gelanggang terbuka) itu (Dokumentasi Mawan Sidarta)

Yang terlintas di benak kita saat membicarakan tentang alun-alun sebuah kota yaitu tanah lapang yang cukup luas, berada di pusat (tengah) kota. Ada taman bunga, wahana bermain bagi anak-anak maupun orang dewasa, tempat duduk yang nyaman. 

Selain taman dengan tanaman hias berwarna-warni biasanya nih di beberapa sudut alun-alun itu juga tumbuh pepohonan rindang yang menambah suasana teduh dan segar di sekitarnya. 

Salah satu view Alun-alun Mojokerto (Dokumentasi Mawan Sidarta)
Salah satu view Alun-alun Mojokerto (Dokumentasi Mawan Sidarta)
Alun-alun biasanya dilengkapi tempat khusus untuk berolahraga ringan, juga dilengkapi jalur jogging track. Biasanya nih, tak jauh dari alun-alun juga ditemukan masjid besar, gedung-gedung penting di kota itu dan stan (sentra) para penjual kuliner. 

Sayangnya apa yang terbayang di pikiran mengenai keadaan (konsep) alun-alun sebuah kota berbeda cukup jauh dengan kenyataan sebenarnya saat kami mendatangi alun-alun Kota Mojokerto, Jawa Timur. 

Berfotoria dengan latar belakang ornamen susunan batu bata merah (Dokumentasi Mawan Sidarta)
Berfotoria dengan latar belakang ornamen susunan batu bata merah (Dokumentasi Mawan Sidarta)
Loh kok berbeda dengan apa yang dibayangkan? Iya karena saat kami sampai di alun-alun Mojokerto hari sudah malam dan masih dalam keadaan hujan turun rintik-rintik. 

Terus terang saja kami agak segan menyaksikan secara lebih seksama kondisi alun-alun dalam keadaan seperti itu. 

Kami mampir sejenak di pinggiran alun-alun hanya untuk menghangatkan perut dengan minuman hangat, bakso dan mie ayam sambil beristirahat melepas rasa lelah setelah melakukan perjalanan cukup jauh dari Kota Kediri. 

Sejenak melepas lelah (Dokumentasi Mawan Sidarta)
Sejenak melepas lelah (Dokumentasi Mawan Sidarta)
Sayang sebenarnya bila tidak mengeksplor Alun-alun Mojokerto seisinya dan kawasan sekitarnya namun apa daya hari sudah malam dan kami tak ingin terlalu malam tiba di Gresik. 

Dalam kondisi hujan rintik-rintik itu kami masih menyempatkan diri berfotoria di sudut barat alun-alun yang di seberangnya terdapat Masjid Al-Fattah. 

Malam hari Alun-alun Mojokerto tampak keren banget. Dengan tata lampu yang memukau sudut barat alun-alun tampak beda dari kebanyakan alun-alun yang pernah saya kunjungi. 

Dari beberapa sumber diketahui bahwa alun-alun ini belakangan telah mengalami proses renovasi hingga menelan anggaran miliaran rupiah. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun