Kertas yang digunakan untuk pembuatan layang-layang selain ringan juga tahan air. Sebagian orang biasanya menerbangkan layang-layang saat angin banyak bertiup dan itu berlangsung pada akhir musim kemarau. Â
Saat layang-layang mengangkasa dan ketika itu sedang asyik-asyiknya menarik-ulur benang layang-layang tiba-tiba hujan turun.Â
Bermain layang-layang memang mengasyikkan, bikin hati riang dan senang. Hati yang riang dan senang (hepi) sangat diperlukan untuk upaya relaksasi terutama di tengah himpitan pandemi yang tak kunjung redah dewasa ini.Â
Permainan layang-layang merupakan permainan yang murah meriah (murmer). Tidak perlu merogoh kocek terlalu dalam untuk bisa memiliki dan memainkannya. Â
Layang-layang bisa dibuat sendiri (seperti cuplikan lagu di atas) dengan model sesuai selera. Tapi memang ada jenis layang-layang tertentu yang harganya cukup mahal.Â
Biasanya layang-layang jenis ini diterbangkan tidak sekadar untuk kesenangan (hobi) semata melainkan juga dipertandingkan dalam acara festival layang-layang.Â
Permainan layang-layang disukai berbagai kalangan tidak memandang usia. Mulai anak-anak hingga orang dewasa, baik laki-laki maupun perempuan. Bermain layang-layang tidak memandang status sosial, miskin, sederhana atau kelompok berada, semua menyukainya.Â
Layang-layang vs balon udaraÂ
Belakangan ini, terutama saat bulan suci Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri, beberapa daerah di Jatim seperti Ponorogo dan Jombang sebagian warganya marak menerbangkan balon udara.Â
Sudah pasti bukan balon udara biasa karena ukurannya sangat besar dan disinyalir membahayakan lalu lintas udara. Apalagi di bagian bawah balon udara itu digantungkan roncean mercon.Â