Ketika dua insan berlainan jenis saling jatuh cinta hingga berlanjut ke jenjang pernikahan (memutuskan berumah-tangga secara sah). Semua bentuk jerih payah (perjuangan) ketika berumah tangga bersama dari nol hingga sukses itulah yang dianggap sebagai pedaringan.Â
Entah ini mitos atau bukan, tapi sebagian masyarakat Banjar masih mempercayainya. Â
Ada sisi positif atau hikmah yang bisa dipetik dari makna pedaringan itu yaitu kita dilatih untuk tetap setia dan bertanggung jawab, serta mensyukuri segala nikmat yang telah dikaruniakan Allah.Â
Seperti yang tersirat dan tersurat dalam firman Allah Surat Ibrahim ayat 7 yang artinya : "Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu memaklumkan, "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka pasti azab-Ku sangat berat"
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H