Semanggi dengan bumbu khusus dijadikan pecel sebagai makanan khas Surabaya dengan sebutan Semanggi Suroboyo.Â
Di Kota Surabaya, tumbuhan semanggi banyak kita temukan di kawasan persawahan Desa Sememi, Benowo.Â
Sebelum dijadikan pecel, daun semanggi terlebih dulu harus dibersihkan dari kotoran sawah termasuk bekas semprotan pestisida juga harus diwaspadai.Â
Setelah dicuci bersih dengan air mengalir, kemudian direbus sebentar saja. Cara merebusnya, setelah air dalam panci mendidih, masukkan daun semanggi yang sudah dicuci bersih tadi beberapa menit saja. Jangan kelamaan nanti hancur.Â
Bumbu semanggi dibuat dari ketela rambat. Seperti gethuk ketela rambat dengan tambahan bumbu berupa gula merah, bawang putih, kacang tanah, kencur, garam dan pastinya air untuk mengencerkan bumbu itu.Â
Kadang ada sebagian penikmat pecel semanggi yang menginginkan bumbunya pedas, ya tinggal menambahkan sambal (lombok) saja.Â
Ada perbedaan yang cukup signifikan antara pecel semanggi tempo dulu dan saat ini. Semanggi Suroboyo tempo dulu, selain sayur semanggi sebagai bahan utama, dalam wadah daun pisang (pincuk) nya terdapat sayuran lain berupa kangkung, kecambah, turi, tempe, bumbu ketela dan kerupuk vuli (puli). Â
Para penjual semanggi tempo dulu menjajakan pecel semanggi dengan berjalan kaki sambil memanggul keranjang semanggi di punggung, keluar masuk dari satu kampung ke kampung lainnya.Â
Di kawasan kompleks perumahan kami, pecel semanggi dijajakan oleh penjual bersepeda ontel dan motor.Â