Menunaikan ibadah puasa di bulan suci Ramadan hakekatnya tidak sekadar menahan diri dari haus dan lapar tapi lebih dari itu juga memuasakan hati (qalbu) dari semua bentuk penyakit-penyakit hati, apakah itu sombong, ujub (membanggakan diri), berburuk sangka dan sebagainya.Â
Sebagai manusia, kita ini tempatnya kelalaian, salah dan dosa. Untuk itu bukan hanya di momen Ramadan saja, setiap saat kita wajib membersihkan diri dari dosa dan maksiat, caranya dengan beristighfar, memohon ampun kepada Allah SWT.Â
Berdzikir dengan ihlas dan Istiqamah, memohon ampun kepada Allah melatih kita untuk tawadhu (rendah hati).Â
IstighfarÂ
Seperti tercantum dalam firman Allah, surat Al-Baqarah ayat 199 yang artinya : "Dan beristighfarlah kalian kepada Allah. Sesungguhnya Allah itu Maha Pengampun lagi Maha Penyayang".Â
Adapun bacaan istighfar itu berbunyi : astagfirullah artinya : "aku memohon ampun kepada Allah." atau astagfirullahaladzim, artinya : "aku mohon ampun kepada Allah yang Maha Agung".Â
Bacaan istighfar yang lebih panjang lagi yaitu : astagfirullahaladzim alladzi la ilaha illa huwal hayyul qayyumu wa atuubu ilaih. Yang artinya : "Aku memohon ampun kepada Allah, Dzat yang tidak ada sesembahan kecuali Dia. Yang Maha hidup lagi Maha Berdiri Sendiri. Dan aku bertaubat kepada-Nya".Â
Rasulullah SAW bersabda "Barang siapa yang mengamalkan bacaan istighfar maka akan diberi keutamaan, yaitu dimudahkan segala urusan, dimudahkan rezekinya dari arah yang tidak terduga dan dibuang segala permasalahannya".Â
Sholawat Nabi Muhammad SAWÂ
Selain beristighfar kita juga sangat dianjurkan untuk Istiqamah membacakan sholawat dan salam kepada junjungan Nabi Besar Muhammad SAW sebagai uswatun hasanah bagi kita semua.
Berkat keteladanan beliau kita bisa beriman kepada Allah dan memeluk Islam.Â