Bulan suci Ramadan bagi umat Islam yang dengan ihlas dan sabar menunaikan ibadah puasa sebulan penuh tentu diyakini sebagai bulan yang spesial dan luar biasa karena di dalamnya berisi keberkahan, hikmah, rahmat (kasih sayang Allah), maghfirah (ampunan Allah) dan it kun minan nar (pembebasan dari api neraka).Â
Dengan menunaikan ibadah puasa, seorang muslim diharamkan makan dan minum serta melakukan apa saja yang membatalkan puasa mulai dari terbit fajar (imsak) hingga matahari terbenam (maghrib).Â
Tentu saja dengan berpuasa ini menyebabkan badan terasa sedikit lemas dan pastinya kurang bertenaga. Stamina menjadi agak loyo mengingat asupan gizi, nutrisi dan energi menjadi berkurang seiring dengan berkurangnya asupan makanan dan minuman yang masuk ke dalam tubuh seseorang yang berpuasa tadi.Â
Apalagi bagi mereka yang bekerja keras di jalanan saat siang hari dimana panas matahari sedang terik-teriknya menyengat kulit tubuh mereka.Â
Diam di rumah saja belum menjamin hati (pikiran) akan anteng (tenang). Bisa saja fisik (badan) di rumah tapi pikiran (hati) justru melayang ke mana-mana.Â
Makanya dengan menjalankan ibadah puasa itu dengan tujuan agar seorang muslim dapat mengendalikan hawa nafsu (hasrat atau kemauan) yang tidak baik yang hakekatnya mengurangi atau bahkan merusak pahala puasa.Â
Tidak bisa dipungkiri, perasaan bosan selama diam (tinggal) di rumah saja apalagi untuk waktu yang cukup lama tentu saja selalu ada.Â
Apalagi pandemi Covid-19 masih merebak dan belum kunjung redah, yang mengharuskan kita semua untuk banyak diam di rumah saja agar transmisi (penularan) bisa ditekan.Â
Beberapa aktivitas Ramadan selama di rumah sajaÂ
Sekecil apapun perbuatan buruk dan baik yang dilakukan akan diganjar Allah dengan hukuman dan pahala setimpal.Â