Berpuasa di tengah pandemiÂ
Untuk kedua kalinya kita mengalami Ramadan di masa pandemi. Umat Islam yang kondisi kesehatan jasmani dan rohaninya bagus meski pandemi masih berlangsung tetap diwajibkan menunaikan ibadah puasa.Â
Merebaknya pandemi yang tak berkesudahan bukan menjadi penghalang bagi seorang muslim dalam menjalankan ibadah puasa. Justru di masa pandemi ini memungkinkan ibadah puasa yang dijalankan oleh seorang muslim menjadi lebih khusyu.Â
Untuk menekan penularan Covid-19 maka poin-poin protokol kesehatan (prokes) sangat disarankan (hukumnya wajib kali ya) untuk dijalankan.Â
Salah satunya dengan menghindari kerumunan massa (physical / social distancing) dan bagi mereka yang tidak ngantor alias jobless seperti saya he..he..he..sebaiknya lebih banyak tinggal di rumah (#stayathome atau #dirumahsaja).Â
Harapannya, ketika lebih banyak tinggal (diam) di rumah itu hasrat untuk kluthusan (bepergian keluar rumah) menjadi berkurang.Â
Godaan (segala hal) yang membatalkan ibadah puasa yang mungkin saja muncul saat kluthusan diharapkan juga berkurang dan ibadah puasa pun menjadi sarat akan pahala tidak sekadar menahan haus dan lapar.Â
Berpuasa secara ihlas dan khusyu serta mengerjakan berbagai amal sholeh lainnya di bulan suci Ramadan yang kita jalankan di masa pandemi ini merupakan obat mujarab untuk mengikis segala noda dan dosa sekaligus meningkatkan ketakwaan kita. Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H