Mohon tunggu...
Mawan Sidarta S.P.
Mawan Sidarta S.P. Mohon Tunggu... Wiraswasta - Lifelong learner, Penyuka traveling, Pemerhati sejarah (purbakala) - lingkungan - masalah sosial - kebudayaan.

Lulusan S1 Agronomi Fakultas Pertanian Universitas Jember. Pernah bekerja di perusahaan eksploitasi kayu hutan (logging operation) di Sampit (Kalimantan Tengah) dan Jakarta, Projek Asian Development Bank (ADB) pendampingan petani karet di Kuala Kurun (Kalimantan Tengah), PT. Satelit Palapa Indonesia (Satelindo) Surabaya. Sekarang berwirausaha kecil-kecilan di rumah. E-mail : mawansidarta@yahoo.co.id atau mawansidarta01@gmail.com https://www.youtube.com/channel/UCW6t_nUm2OIfGuP8dfGDIAg https://www.instagram.com/mawansidarta https://www.facebook.com/mawan.sidarta https://twitter.com/MawanSidarta1

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Berpuasa Lebih Khusyu di Masa Pandemi

14 April 2021   08:01 Diperbarui: 14 April 2021   08:15 617
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Berpuasa di tengah pandemi 

Untuk kedua kalinya kita mengalami Ramadan di masa pandemi. Umat Islam yang kondisi kesehatan jasmani dan rohaninya bagus meski pandemi masih berlangsung tetap diwajibkan menunaikan ibadah puasa. 

Merebaknya pandemi yang tak berkesudahan bukan menjadi penghalang bagi seorang muslim dalam menjalankan ibadah puasa. Justru di masa pandemi ini memungkinkan ibadah puasa yang dijalankan oleh seorang muslim menjadi lebih khusyu. 

Untuk menekan penularan Covid-19 maka poin-poin protokol kesehatan (prokes) sangat disarankan (hukumnya wajib kali ya) untuk dijalankan. 

Salah satunya dengan menghindari kerumunan massa (physical / social distancing) dan bagi mereka yang tidak ngantor alias jobless seperti saya he..he..he..sebaiknya lebih banyak tinggal di rumah (#stayathome atau #dirumahsaja). 

Harapannya, ketika lebih banyak tinggal (diam) di rumah itu hasrat untuk kluthusan (bepergian keluar rumah) menjadi berkurang. 

Godaan (segala hal) yang membatalkan ibadah puasa yang mungkin saja muncul saat kluthusan diharapkan juga berkurang dan ibadah puasa pun menjadi sarat akan pahala tidak sekadar menahan haus dan lapar. 

Berpuasa secara ihlas dan khusyu serta mengerjakan berbagai amal sholeh lainnya di bulan suci Ramadan yang kita jalankan di masa pandemi ini merupakan obat mujarab untuk mengikis segala noda dan dosa sekaligus meningkatkan ketakwaan kita.  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun