Mohon tunggu...
Mawan Sidarta S.P.
Mawan Sidarta S.P. Mohon Tunggu... Wiraswasta - Lifelong learner, Penyuka traveling, Pemerhati sejarah (purbakala) - lingkungan - masalah sosial - kebudayaan.

Lulusan S1 Agronomi Fakultas Pertanian Universitas Jember. Pernah bekerja di perusahaan eksploitasi kayu hutan (logging operation) di Sampit (Kalimantan Tengah) dan Jakarta, Projek Asian Development Bank (ADB) pendampingan petani karet di Kuala Kurun (Kalimantan Tengah), PT. Satelit Palapa Indonesia (Satelindo) Surabaya. Sekarang berwirausaha kecil-kecilan di rumah. E-mail : mawansidarta@yahoo.co.id atau mawansidarta01@gmail.com https://www.youtube.com/channel/UCW6t_nUm2OIfGuP8dfGDIAg https://www.instagram.com/mawansidarta https://www.facebook.com/mawan.sidarta https://twitter.com/MawanSidarta1

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Mengintip Aksi "Mac Gyvernya" Segala Kunci

7 April 2021   00:59 Diperbarui: 7 April 2021   01:56 180
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Meniru atau menjiplak karya orang lain merupakan perbuatan yang tidak baik (dilarang) karena dianggap tindakan plagiarisme. 

Namun apa yang dilakukan oleh seorang warga Sidoarjo, Jawa Timur ini malah harus menjiplak hingga sama persis dengan benda (karya) aslinya.

Meniru tapi bukan sembarang meniru karena yang ditiru bukan karya seseorang yang dilindungi oleh undang-undang hak cipta melainkan meniru beragam kunci hingga menghasilkan sebuah kunci baru yang bentuk dan fungsinya sama persis dengan kunci aslinya. 

Sebagian di antara kita mungkin pernah mengalami kesialan yakni kunci motor, mobil atau bahkan kunci rumah hilang entah ke mana. 

Gegara hilangnya kunci motor atau mobil itu kita jadi telat ngantor atau pergi ke kampus. Kita pasti dibuat kelabakan dan jengkel karena hilangnya kunci tadi. 

Nah untuk masalah perkuncian, Wahyudi (51 tahun) memang jagonya. Lelaki paruh baya yang dijuluki "Mac Gyvernya" segala kunci itu sudah malan-melintang di dunia perkuncian selama 25 tahun lebih.

Tentu ini bukan waktu yang sebentar. Dengan ketekunan dan keahliannya, segala kunci pernah diduplikasinya, mulai dari kunci beragam merek sepeda motor, mobil, rumah serta kunci-kunci peralatan atau perkakas rumah lainnya. 

Sehari-harinya bapak tiga orang anak itu membuka lapaknya di sekitar Jalan Bibis, Desa Tambak Kemerakan, Krian-Sidoarjo (Jawa Timur). 

Untuk tarif pembuatan sebuah kunci baru ia bandrol dengan harga bervariasi mulai dari 25 ribu hingga 50 ribu rupiah. 

Di tengah merebaknya pandemi Covid-19 seperti sekarang ini, Wahyudi melayani setiap pelanggannya dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan, antara lain beliau bekerja dengan tetap memakai masker dan menjaga jarak fisik (physical distancing). 

Dalam melakukan pekerjaan menduplikasi beragam kunci sesuai pesanan, Wahyudi menggunakan alat bantu berupa mesin khusus duplikasi kunci.

Wenxing key cutting machine 

Tetap bekerja dengan memakai masker (Dokumentasi Mawan Sidarta)
Tetap bekerja dengan memakai masker (Dokumentasi Mawan Sidarta)
Sekadar informasi pelengkap, wenxing key cutting machines merupakan mesin yang berfungsi untuk menduplikasi beragam kunci. 

Alat ini fleksibel dan memiliki portabilitas tinggi. Jadi sangat mudah bagi user (pengguna) untuk menawarkan layanan door to door bila diperlukan. 

Dengan duplikator kunci ini beragam kunci bisa ditiru dan hasilnya sama persis dengan kunci aslinya. 

Beberapa jenis kunci yang bisa diduplikasi antara lain kunci dimple, kunci salib, tombol berbentuk gelombang dan tombol khusus lainnya. 

Mesin ini merupakan alat duplikasi kunci yang bekerja secara otomatis dilengkapi dengan perangkat geser bantalan bola yang mengeras. 

Dilengkapi dengan banyak pemotong dan pin pemandu. Juga pemotong kunci berkecepatan tinggi. Dilengkapi tool kit untuk memberi kenyamanan lebih kepada pengguna.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun