Malam minggu malam yang panjang
Malam yang asyik buat pacaran..
Kata kaum muda, malam minggu memang pas buat apel ketemu pacar, he..he..he..Â
Bagi yang jomlo (jomblo) tentu gigit jari dan enggak ada bedanya dengan malam-malam yang lain. Tapi jangan berkecil hati. Enggak harus berburu pacar kan, no woman no cry, mending jalan-jalan cari udara segar.Â
Bagaimana kalau berburu sesuatu yang langka? Bukankah sesuatu yang langka perlu dilestarikan. Bukan cewek atau cowok langka melainkan biji-bijian langka.Â
Biji-bijian kali ini memang ada di pelajaran tapi enggak bisa ditanam lagi karena sudah dimasak (digoreng atau mungkin disangrai). Biji-bijian langka itu salah satunya ialah biji kedawung.Â
Biji kedawung biasanya dijual bersama-sama dengan biji trembesi (Samanea saman), biji jambu monyet (kacang mede), kacang tanah dan biji-bijian lainnya.Â
Meski tergolong tanaman langka namun biji kedawung bisa ditemukan di pasar tradisional, mal atau toko-toko khusus makanan cemilan. Harganya cukup mahal yakni antara Rp. 10.000,- sampai Rp. 15.000,- perbungkusnya.Â
Trembesi dan kedawung dipercaya sebagian orang mampu mengatasi masalah perut seperti nyeri lambung dan peradangan pada saluran pencernaan. Biji trembesi memiliki kandungan protein yang cukup tinggi. Orang-orang tua dulu sering memanfaatkan biji trembesi untuk jamu perut kembung.Â
Manfaat pohon kedawung
Perawakan pohon kedawung mirip pohon petai atau trembesi, tinggi besar dengan sistem perakaran (akar papan) menjalar sampai ketinggian 5 meter. Sistem perakaran yang demikian menjadikan pohon kedawung tergolong sebagai pohon pelindung tanah karena membantu melindungi tanah dari bencana tanah longsor (land slide) dan bahaya erosi. Â
Tanaman bernama ilmiah Parkia timoriana itu menghasilkan buah berbentuk polong berwarna hitam dan tak berbau.Â