Bagi orang-orang tertentu rumah atau tempat tinggal yang dibangun tidak sekedar aman dan nyaman untuk beristirahat (tidur) melainkan harus memiliki nilai lebih. Misalnya selain memenuhi syarat kesehatan rumah tadi harus indah dan sedap dipandang mata. Dengan lain perkataan, rumah hendaknya memenuhi aspek eksotika dan estetika.Â
Tak bisa dipungkiri bila rumah merupakan refleksi dari tingkat ekonomi seseorang. Sebagian orang kadang memiliki selera unik. Mereka membangun rumah bukan dari batu bata merah, batu putih (kapur / karst) atau heibel (bata ringan) yang kini lagi booming melainkan dari bilah-bilah papan kayu jati berkualitas, kayu jenis apa saja atau bahkan dari bambu.Â
Bagian-bagian tertentu dari rumah kayu tadi dibuat semenarik mungkin (berukir) dengan harga yang cukup fantastis. Kadang orang lupa dan hanya menganggap bahwa "rumah impian" hanyalah sebatas rumah yang  telah memenuhi syarat kesehatan, estetika (aspek seni dan keindahan) dan eksotika (aspek daya tarik khas karena belum banyak dikenal umum). Anggapan itu identik dengan hal-hal yang berbau bangunan fisik rumah semata.Â
Baiti jannati (Rumahku Surgaku)Â
Tapi sebagian orang lainnya memiliki pandangan yang berbeda tentang rumah impian (idaman). Mereka tidak mengesampingkan aspek manusia (keluarga) yang tinggal dalam rumah itu.Â
Ibarat muka (wajah) seseorang maka bukan hanya cantik luar (wajah) nya saja melainkan juga harus cantik hati (amaliah perbuatan) nya (inner beauty).Â
Kebahagiaan dan ketentraman keluarga lebih diutamakan. Konsep ini nampaknya selaras dengan ajaran Islam, "baiti jannati" (rumahku surgaku).Â
Ada tiga akhlak utama yang harus diperhatikan untuk membangun "Baiti Jannati, Rumahku Surgaku."Â
Pertama, komunikatif. Artinya, aktiflah berkomunikasi dengan Allah, orang tua, mertua, pasangan, dan putra-putri Anda.Â
Ketika bangun tidur, sebelum menyapa siapa pun, sapalah Allah dengan berdoa, "Wahai Allah, terima kasih, Engkau masih berkenan memberi saya tambahan hidup, setelah tidur semalam. Saya akan berhati-hati dalam hidup, sebab saya pasti suatu saat kembali kepada-Mu."