Ada yang menarik ketika saya mendatangi lapak penjual serabi ini, sang penjualnya masih mempertahankan proses memasaknya menggunakan wajan (loyang) dari tanah liat. Selain wajan dari tanah liat, api pembakaran masih menggunakan arang kayu bukan kompor gas. Sehingga memberi kesan benar-benar kue serabi ala pedesaan meski lapaknya berada di pinggir jalan besar.Â
Ada banyak pilihan rasa. Tapi saya lebih memilih yang original saja. Untuk sebuah kue serabi berukuran mungil dibanderol dengan harga Rp. 2500,-.Â
Ciri khas lain dari kue Serabi Bojonegoro ini yakni cara makannya ditemani parutan kelapa setengah tua, bubuk kedelai, gula pasir atau kuah dengan beragam rasa sesuai selera.Â
Cara membuat kue serabiÂ
Yuk coba kita intip bahan-bahan apa saja yang diperlukan dan cara pembuatannya.Â
BahanÂ
250 gram (seperempat kilogram) atau 10 sendok makan tepung beras, 200 mililiter santan kental hangat, garam secukupnya, 100 mililiter air hangat jika diperlukan. Bubuk kedelai secukupnya atau gula pasir. Kelapa parut secukupnya untuk toping. Sebaiknya dipilih kelapa yang setengah tua.Â
Cara pembuatannyaÂ
Mencampur tepung beras, santan kental dan garam. Diaduk-aduk sampai merata sambil dikeplok-keplok (bisa menggunakan mixer) selama kurang lebih 30 menit.Â
Jika masih terlalu kental bisa ditambahkan air hangat. Aduk terusterus, adonan yang diperlukan memang harus sangat cair.Â