Sebagai kota metropolis, Surabaya telah di-manage sedemikian rupa hingga terlihat bersih, bebas banjir dan banyak taman. Ruang terbuka hijau atau lahan kosong yang terbengkalai sedapat mungkin difungsikan menjadi taman-taman kota yang indah dan menyegarkan mata. Puluhan taman kota ikut berperan memercantik kota asal klub sepak bola Persebaya itu.Â
Bicara soal taman kota, Surabaya memang jagonya. Surabaya yang dijuluki sebagai Kota Pahlawan itu telah mendulang banyak penghargaan di tingkat nasional maupun internasional berkat keberadaan taman-taman kota yang dikelola dengan sangat baik.Â
Ada puluhan taman cantik di Kota Surabaya. Salah satunya ialah Taman Ronggolawe yang terletak di kawasan Jalan Gunung Sari Surabaya.Â
Seperti taman kota pada umumnya, Taman Ronggolawe juga ditata sedemikian rupa sehingga terlihat bersih, indah dan sedap dipandang mata. Suasana yang nyaman, teduh dan segar menjadikan paru-paru kota ini sebagai tempat yang pas untuk sarana rekreasi dan relaksasi bagi warga Surabaya khususnya yang tinggal di kawasan Gunung Sari dan sekitarnya. Â
Siapakan Ronggolawe dan Djatikusumo itu?Â
Taman ini mengadopsi nama "Ronggolawe" (Ranggalawe), seorang panglima perang pada awal-awal berdirinya Kerajaan Majapahit.Â
Beliau berjasa membantu Raden Wijaya (pendiri atau raja pertama Majapahit) dalam babat alas Desa Tarik (ada yang menyebutnya Desa Terik, Mojokerto) hingga berdiri Kerajaan Majapahit yang sempat berjaya di nusantara itu.Â
Sayangnya kiprah panglima perang yang gagah perkasa itu tidak berlangsung lama. Menurut catatan sejarah, akibat tipu muslihat dan hasutan yang dilakukan oleh sekelompok orang di dalam istana sehingga beliau harus tewas meregang nyawa secara tragis setelah terjadi pertempuran sengit melawan Kebo Anabrang. Kini pusaranya bisa kita kunjungi di Tuban (Jawa Timur).Â
Ronggolawe memang sudah lama tiada namun daya juangnya patut kita jadikan teladan. Semangat Ronggolawe juga menjadi inspirasi bagi gerak perjuangan TNI dalam mempersatukan bangsa dan tanah air.Â
Ronggolawe memang sosok yang luar biasa namun Letnan Jenderal Purnawirawan Gusti Pangeran Haryo (GPH) Djatikusumo juga tak kalah hebatnya. Beliau merupakan tokoh yang sangat berjasa bagi bumi pertiwi tercinta ini.Â
Di salah satu dinding Monumen Ronggolawe terdapat tulisan yang berbunyi sebagai berikut : Â
Persada nusantara diwarnai kebesaran. Persada nusantara diwarnai perjuangan. Pernah terukir indah sekelumit, dari perjuangan yang besar. Â
Di masa menegakkan panji-panji Majapahit, Ronggolawe tampil bersama laskar kudanya. Derap tapak kuda menggema bersatu bersama divisi Ronggolawe. Derap tapak kuda menggema bersama Ronggolaweku di seluruh persada nusantara. Â
Surabaya, 11 November 1985
Letjen TNI Purn. Djatikusumo
Mantan Panglima Divisi V Ronggolawe
Beliau dikenal sebagai Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) pertama di republik ini pada kurun waktu (1948-1949). Â
Berikut ini beragam jabatan yang pernah beliau pegang, antara lain : Â
Ketua BKR (Badan Keamanan Rakyat) Surakarta (1945). Komandan Batalyon I TKR (Tentara Keamanan Rakyat) Divisi X Surakarta (1945). Perwira Menengah Markas Besar Tentara (MBT) di Yogyakarta (1945-1946). Panglima TRI (Tentara Republik Indonesia) Divisi IV / Panembahan Senopati (1946).
Kepala Biro Pendidikan Pusat, Kementerian Pertahanan (1950-1952). Komandan Sekolah Staf dan Komando Angkatan Darat, Bandung, Jawa Barat (1952-1955). Direktur Corps Zeni Angkatan Darat merangkap sebagai Koordinator Operasi Militer di Sumatra (1955-1958). Ketua Tim Pengatur Penempatan Kontingen Pasukan Indonesia pada United Nations Emergency Forces (UNEF) (1958).
Menteri Perhubungan Darat, Pos, Telegraf dan Telepon pada Kabinet Kerja II (1960-1962). Menteri Perhubungan Darat, Pos, Telekomunikasi dan Pariwisata pada Kabinet Kerja III (1962-1963).
Duta Besar RI Luar Biasa dan Berkuasa Penuh pada Kerajaan Malaya (1963). Deputi I Menko Hankam / KSAB (1963-1965). Duta Besar RI Luar Biasa dan Berkuasa Penuh pada Kerajaan Maroko (1965-1966).
Anggota Dewan Pengurus Pusat PEPABRI (1973-1992). Anggota Dewan Pertimbangan Agung (DPA) RI (1978-1992). Wakil Ketua DPA RI (1979-1983). Anggota Tim P-7 (1978-1992).
Setelah sedikit mengetahui ketokohan Ronggolawe dan alm. GPH. Djatikusumo, kita coba kembali ke masalah taman. Fasilitas apa saja yang ada pada Taman Ronggolawe. Â
Sebagai sebuah taman kota, Taman Ronggolawe juga dilengkapi berbagai sarana antara lain wahana bermain bagi warga Surabaya terutama untuk kalangan anak-anak. Ada tempat duduk keren yang dirancang sedemikian rupa menyerupai angka 0 sampai 9. Â
Agar bisa bermain futsal dengan nyaman dan aman maka pihak pengelola taman memasang lapangan dengan karpet (semacam rumput sintetis). Wah..bisa dibayangkan kalau Arek-arek Suroboyo nanti bisa bermain "bal-balan" (sepak bola) dengan asiknya. Â
Rumput sintetis didisain "selang-seling" dengan warna hijau tua dan muda sehingga terlihat persis lapangan futsal berkelas. Â
Tak jauh dari Taman Ronggolawe terdapat terminal angkutan perkotaan yang cukup melegenda di kota buaya Surabaya yakni Terminal Joyoboyo. Nama Joyoboyo (Jayabaya) sendiri diadopsi dari nama Raja Kediri yang sangat terkenal dengan kemampuannya dalam dunia ramal- meramal.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H