Mohon tunggu...
Mawan Sidarta S.P.
Mawan Sidarta S.P. Mohon Tunggu... Wiraswasta - Lifelong learner, Penyuka traveling, Pemerhati sejarah (purbakala) - lingkungan - masalah sosial - kebudayaan.

Lulusan S1 Agronomi Fakultas Pertanian Universitas Jember. Pernah bekerja di perusahaan eksploitasi kayu hutan (logging operation) di Sampit (Kalimantan Tengah) dan Jakarta, Projek Asian Development Bank (ADB) pendampingan petani karet di Kuala Kurun (Kalimantan Tengah), PT. Satelit Palapa Indonesia (Satelindo) Surabaya. Sekarang berwirausaha kecil-kecilan di rumah. E-mail : mawansidarta@yahoo.co.id atau mawansidarta01@gmail.com https://www.youtube.com/channel/UCW6t_nUm2OIfGuP8dfGDIAg https://www.instagram.com/mawansidarta https://www.facebook.com/mawan.sidarta https://twitter.com/MawanSidarta1

Selanjutnya

Tutup

Music Pilihan

Setelah Baca Status WA, Kangen Kembali dengan Lagu Hits Andi Meriem Mattalatta

9 Maret 2021   14:19 Diperbarui: 9 Maret 2021   14:46 1292
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kira-kira seminggu yang lalu, seorang kenalan memasang status di WhatsApp (WA) dan secara kebetulan saya membacanya. Tak seperti biasanya, status WA yang dikirimkan kali ini begitu menyita perhatian saya. 

Mungkin saudara-saudara bertanya memang ada hal penting (luar biasa) apa sehingga status WA Kenalan tadi sangat menarik perhatian saya.  

Ceritanya begini, hal yang saya anggap berbeda dan menarik dari status WA kenalan tadi adalah penggalan lagu milik Andi Meriem Mattalatta yang bertitel "Rela".

Lalu apa hebatnya sebuah lagu? Kalau lagu tadi enak didengar atau bahkan menjadi lagu kenangan pasti dianggap war biasa bagi seseorang.

Sesuatu yang menurut orang lain biasa boleh jadi menjadi hal yang luar biasa (spesial) menurut saya atau sebaliknya yang saya anggap biasa-biasa saja bukan tidak mungkin malah dipandang sangat berharga (luar biasa) bagi orang lain. 

Meski tidak secara lengkap mengikuti perjalanan (debut) karir Andi Meriem Mattalatta namun saya termasuk yang ngefans juga dengan lagu-lagu beliau.  

Andi Meriem Mattalatta termasuk dari sedikit penyanyi tanah air yang berkibar namanya pada era 1980 an. Lagu-lagu hitsnya seperti : Lenggang Jakarta, Mudahnya Bilang Cinta, Januari Yang Biru, Hasrat, Rela, Bimbang, Cinta Yang Hitam, Lembah Biru, Janji dan Pasrah serta masih banyak kumpulan album lainnya selalu enak didengar dan pastinya bikin kangen penikmatnya meski diputar berulang kali.  

Waktu saya masih duduk di bangku kelas satu atau dua SMA, sekitar tahun 1986, lagu bertajuk "Rela" mulai dirilis dan mendapat antusiasme masyarakat yang luar biasa.  
Setahun kemudian (1987), lagu bertajuk "Lenggang Jakarta" dirilis. Seingat saya lagu ini banyak direquest dan sering diputar di banyak stasiun radio FM. Mungkin meledak juga di pasaran.  

Cukup lama tidak mengikuti perjalanan karir bernyanyi Andi Meriem Mattalatta karena saya fokus kuliah (1989-1994). Atau mungkin juga beliaunya memang sedang vakum dari dunia tarik suara.  

Baru pada sekitar tahun 1996, nama Andi Meriem Mattalatta kembali melejit. Beliau kembali melantumkan suara emasnya dan berhasil menghipnosis masyarakat penikmat lagu-lagu pop kala itu dengan lagu andalannya berjudul "Mudahnya Bilang Cinta".  

Setelah lagu "Mudahnya Bilang Cinta" sempat laris manis di pasaran, tahun-tahun berikutnya karir bernyanyinya sudah tidak terdengar lagi.  

Lagu "rela" terdapat dalam album kelima belas Andi Meriem Mattalatta. Lagu ini merupakan buah karya Yonas Pareira sedangkan penata musik (music director) dipegang oleh Yanuar Ishak. Lirik atau syair lagu "rela" ditulis oleh Aloysius Riyanto atau yang kondang dengan sapaan A. Riyanto.  

Bila diperhatikan, syair lagu "rela" bercerita tentang seorang wanita yang dengan tulus dan ihlas mencintai lelaki (kekasih). Sang wanita rela berkorban jiwa dan raga, menyerahkan seluruh hidupnya demi cinta tulusnya kepada sang kekasih yang kelak akan menjadi pendamping hidupnya.  
Walaupun berjuta rintangan tak akan sanggup menghalangi cinta tulus sang wanita. Berbagi duka, derita bahkan isak tangis asal tetap bersama sang kekasih yang menjadi pujaan hatinya.  

Suara Andi Meriem Mattalatta boleh dibilang sangat merdu dengan cengkoknya yang khas. Tak tanggung-tanggung, karena kemampuan olah vokal yang sangat mumpuni itu hingga beliau dijuluki "Mutiara dari Selatan". Puluhan album lagu telah berhasil dirilisnya. Prestasinya dalam dunia tarik suara tak diragukan lagi, di tingkat nasional maupun internasional.  

Lagu-lagunya selalu ngehits dan bikin kangen para fansnya tak terkecuali saya. Beliau kini telah tiada, meninggalkan kita semua dan para fans suara emasnya untuk selamanya, untuk berpulang ke Rahmatullah. Semoga mendapat tempat terbaik di sisiNya, aamiin ya rabbal allamiin.  

Sekadar untuk diketahui, Andi Meriem Matalatta lahir di Makassar pada tanggal 31 Agustus 1957. Beliau wafat di Zoetermeer, Belanda, pada tanggal 4 Juni 2010 sekitar jam 22.00 waktu setempat akibat sakit yang dideritanya. Beliau meninggal pada usia 52 tahun.  

Andi Meriem Mattalatta merupakan anak kelima dari pasangan almarhum Mayjen TNI (Purn.) Andi Mattalata dan Sitti Aminah Daeng Pudji. Nama Mayor Jenderal purnawirawan Andi Mattalatta diabadikan sebagai nama stadion kebanggaan warga Makassar. Jasad beliau dikebumikan di kompleks pemakaman raja-raja Barru di Provinsi Sulawesi Selatan.  

Berikut ini kutipan lengkap syair lagu "rela" yang pernah dilantunkan oleh mendiang Andi Meriem Mattalatta.  

Cover album Rela (dok. Tirto.id)
Cover album Rela (dok. Tirto.id)
Oh, izinkanlah aku menyayang dirimu
Walaupun tak pantas 'ku mencintaimu
Izinkanlah agar aku tetap bersamamu
Mendampingimu
Ke mana pun kuikut denganmu

Oh, biarkanlah aku selalu di sisimu
Menggayutkan tanganku di lenganmu
Biarkanlah, biar aku lelap di pundakmu
Dan kau usapkan jemarimu
Membelai rambutku

Daku rela menyerahkan seluruh hidupku
Walaupun berjuta rintangan
Menghalangi tulus cintaku

Daku rela mengorbankan jiwa dan raga
Membagi duka dan derita
Mengisakkan tangis bahagia
Dalam pelukan
Dalam belaian
Asal bersamamu

Oh, biarkanlah aku selalu di sisimu
Menggayutkan tanganku di lenganmu
Biarkanlah, biar aku lelap di pundakmu
Dan kau usapkan jemarimu
Membelai rambutku

Daku rela menyerahkan seluruh hidupku
Walaupun berjuta rintangan
Menghalangi tulus cintaku

Daku rela mengorbankan jiwa dan raga
Membagi duka dan derita
Mengisakkan tangis bahagia
Dalam pelukan
Dalam belaian
Asal bersamamu

Daku rela menyerahkan seluruh hidupku
Walaupun berjuta rintangan
Menghalangi tulus cintaku

Daku rela mengorbankan jiwa dan raga
Membagi duka dan derita
Mengisakkan tangis bahagia

Bahan bacaan : satu, dua, tiga, empat 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun