Mohon tunggu...
Mawan Sidarta S.P.
Mawan Sidarta S.P. Mohon Tunggu... Wiraswasta - Lifelong learner, Penyuka traveling, Pemerhati sejarah (purbakala) - lingkungan - masalah sosial - kebudayaan.

Lulusan S1 Agronomi Fakultas Pertanian Universitas Jember. Pernah bekerja di perusahaan eksploitasi kayu hutan (logging operation) di Sampit (Kalimantan Tengah) dan Jakarta, Projek Asian Development Bank (ADB) pendampingan petani karet di Kuala Kurun (Kalimantan Tengah), PT. Satelit Palapa Indonesia (Satelindo) Surabaya. Sekarang berwirausaha kecil-kecilan di rumah. E-mail : mawansidarta@yahoo.co.id atau mawansidarta01@gmail.com https://www.youtube.com/channel/UCW6t_nUm2OIfGuP8dfGDIAg https://www.instagram.com/mawansidarta https://www.facebook.com/mawan.sidarta https://twitter.com/MawanSidarta1

Selanjutnya

Tutup

Foodie Artikel Utama

Icip Sedap "Kupang Lontong" di Tengah Pandemi

8 Maret 2021   03:51 Diperbarui: 8 Maret 2021   13:31 1311
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tak bisa dipungkiri, merebaknya pandemi yang tak kunjung reda telah meluluh-lantakkan sendi-sendi perekonomian bangsa kita, tak terkecuali sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).  

Para pedagang kecil, termasuk penjual makanan daerah yang biasa mangkal (menyewa stan) di pasar tradisional atau mal ikut terkena imbas transmisi Covid-19 yang belakangan mulai muncul mutasi baru itu. Apalagi setelah ditemukan klaster infeksi baru di pasar tradisional hingga menyebabkan pasar tadi ditutup untuk sementara waktu.  

Para penjual makanan daerah yang kreatif tentu tidak tinggal diam. Kalau biasanya hanya menunggu didatangi pelanggan (penikmat) dagangannya.

Semenjak merebak pandemi mereka bukan tidak mungkin akan lebih proaktif menjajakan dagangannya dengan berkeliling dari kampung ke kampung.  

Salah satu penjual makanan daerah yang tetap bersemangat jemput bola di masa pandemi seperti sekarang ini adalah seorang penjual kupang lontong yang biasa mendatangi kompleks perumahan kami.  

Sekadar untuk diketahui, kupang lontong atau ada yang menyebutnya lontong kupang merupakan makanan khas daerah Jawa Timur khususnya daerah Sidoarjo. 

Namun kuliner kupang lontong bisa dengan mudahnya kita temukan di wilayah sekitar Sidoarjo, seperti Surabaya, Gresik, Bangkalan (Madura) dan bahkan di Pasuruan.

Kata kupang sebenarnya bukan nama kota yang menjadi ibu kota Nusa Tenggara Timur (NTT), melainkan semacam kerang tapi berukuran lebih kecil.  

Kupang adalah hewan laut bertubuh lunak (molusca) sejenis tiram berukuran kira-kira tiga sampai lima milimeter, tubuhnya berwarna cokelat agak pucat. 

Jemput bola (delivery order) (Dokumentasi Mawan Sidarta)
Jemput bola (delivery order) (Dokumentasi Mawan Sidarta)
Kupang disebut juga kerang putih atau bernama ilmiah Corbula faba ini biasanya dapat kita temukan di pinggir pantai atau lumpur berair asin. 

Kalau di Bangkalan (Madura), sentra penghasil kupang bisa ditemukan di Desa Tanah Merah. Di Surabaya, desa penghasil kupang berada di sekitar kawasan Kenjeran. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun