Pemanenan dilakukan dengan cara memotong tangkai buah matoa mengunakan gunting khusus atau pisau yang tajam untuk menghindari rontoknya buah yang belum masak.
Menanam matoa di halaman rumah, bisa!
Matoa merupakan jenis tanaman buah lokal yang berpotensi (unggul) dan memiliki nilai ekonomi cukup tinggi. Tak heran bila sebagian orang tertarik untuk menanam di pekarangan atau halaman rumahnya.
Teknik budidaya untuk skala rumahan mungkin tidak terlalu ribet seperti kalau menumbuh-kembangkan di areal khusus mengingat tanaman ini relatif bandel dan dapat tumbuh serta berbuah normal pada kondisi tanah yang kurang bagus sekalipun.Â
Meski demikian upaya perawatan harus tetap dilakukan seperti rajin menyiram, memupuk dan menjaga tanaman dari serangan hama-penyakit.
Di tempat penjualan khusus bibit beragam tanaman buah, harga bibit matoa dibanderol sekitar Rp. 250.000,- atau bahkan lebih mahal. Tinggi bibit kira-kira 40 sentimeter. Umur 2 - 3 tahun setelah penanaman bibit, tanaman matoa sudah bisa dipanen untuk dinikmati buahnya.
Kandungan nutrisi dan manfaat matoa bagi tubuh
Selain buahnya dengan rasa yang manis, matoa memiliki beragam manfaat lain. Batang kayu matoa dapat digunakan sebagai bahan bangunan (konstruksi ringan), sedangkan bijinya bisa dimanfaatkan untuk bahan makanan.
Serasah daun matoa dimanfaatkan sebagai mulsa (penutup tanah), kulit batang matoa bisa dimanfaatkan sebagai pewarna kain. Pohon matoa kabarnya juga dapat digunakan dalam pengobatan beberapa penyakit.
Kulit batang matoa bisa dimanfaatkan untuk mengobati luka bakar dan bernanah, mengobati demam, sakit perut, diare, disentri, batuk, sembelit, penyakit tulang juga masalah pada otot dan sendi, sakit kepala, flu, diabetes dan bisul.
Dinukil dari berbagai media online, diketahui bahwa matoa memiliki sejumlah manfaat, diantaranya : Buah matoa dapat meningkatkan kesuburan pada wanita. Buah matoa mengandung vitamin E dan antioksidan yang dapat meningkatkan kesuburan pada wanita.