Mohon tunggu...
Mawan Sidarta S.P.
Mawan Sidarta S.P. Mohon Tunggu... Wiraswasta - Lifelong learner, Penyuka traveling, Pemerhati sejarah (purbakala) - lingkungan - masalah sosial - kebudayaan.

Lulusan S1 Agronomi Fakultas Pertanian Universitas Jember. Pernah bekerja di perusahaan eksploitasi kayu hutan (logging operation) di Sampit (Kalimantan Tengah) dan Jakarta, Projek Asian Development Bank (ADB) pendampingan petani karet di Kuala Kurun (Kalimantan Tengah), PT. Satelit Palapa Indonesia (Satelindo) Surabaya. Sekarang berwirausaha kecil-kecilan di rumah. E-mail : mawansidarta@yahoo.co.id atau mawansidarta01@gmail.com https://www.youtube.com/channel/UCW6t_nUm2OIfGuP8dfGDIAg https://www.instagram.com/mawansidarta https://www.facebook.com/mawan.sidarta https://twitter.com/MawanSidarta1

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Nanas, Baik untuk Ketahanan Tubuh di Tengah Pandemi Covid-19

20 Januari 2021   09:13 Diperbarui: 4 April 2021   05:11 864
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Siang itu, di salah satu sudut jalan raya Krikilan, Driyorejo-Gresik terlihat banyak orang berkerumun. Kami penasaran lalu motor saya tepikan. Pikir kami mungkin habis terjadi kecelakaan sehingga orang pada berkerumun. Ternyata dugaan kami meleset. Orang-orang itu mengerubuti lapak seorang penjual buah nanas. Apa istimewanya lapak penjual nanas sehingga menarik perhatian banyak orang, pikir kami.  

Kami yang memang menyukai nanas langsung saja menuju lapak penjualnya. Sambil memilih-milih nanas yang sesuai dengan selera, kami bertanya banyak hal tentang buah nanas kepada penjualnya.  

Di bagian depan lapak sederhana itu terpampang spanduk bertuliskan "Nanas Gunung Kelud" beserta harga perikatnya. Untuk seikat nanas (isi 4 buah) berukuran besar dibandrol Rp. 20.000,- sedangkan yang berukuran lebih kecil dihargai Rp. 10.000,- perikatnya.  

Alfito (23 tahun), sang penjual nanas mengaku mendatangkan langsung buah nanas dagangannya dari sentra nanas di Kediri, Jawa Timur. Dengan mobil pick upnya, Fito begitu sapaan akrab Alfito kerap berburu buah nanas yang kabarnya dibudidayakan di lereng Gunung Kelud itu.  
Di depan para pembeli, Fito menjelaskan bahwa buah nanas yang dijajakannya itu memiliki sejumlah keunggulan bila dibandingkan dengan buah nanas biasa.  

Fito biasa memajang lapak dagangannya di kawasan Jalan Krikilan, Driyorejo-Gresik. Hampir setiap hari ia mangkal di sana. Ia juga melayani para pembeli yang menginginkan buah nanas kupasan secara gratis setelah nanas dipilih.  

Manfaat Buah Nanas di Tengah Pandemi Covid-19

Para ahli mengatakan bahwa obat yang paling mujarab dalam melawan ganasnya Covid-19 itu sebenarnya adalah sistem imunitas (kekebalan) tubuh kita. Sistem kekebalan tubuh ini bisa diperoleh dan ditingkatkan melalui makanan dan minuman yang kita konsumsi setiap harinya. Tentunya bukan hanya mengonsumsi makanan dan minuman sehat saja tapi juga menerapkan pola hidup yang sehat serta rajin berolahraga.

Nah, salah satu bahan makanan selain rimpang jahe dan bawang putih yang paling banyak dicari orang di tengah merebaknya pandemi Covid-19 ini ialah buah nanas. 

Melansir Health Line, nanas tak hanya kaya akan nutrisi, tapi juga kaya akan antioksidan (fenolik dan flavonoid) yaitu zat yang berfungsi menangkal radikal bebas.  Radikal bebas inilah yang menjadi pemicu munculnya beragam penyakit berbahaya sekaligus melemahkan sistem kekebalan tubuh. Selain banyak mengandung antioksidan, buah bernama ilmiah Ananas comusus itu juga mengandung berbagai macam vitamin, mineral dan enzim seperti bromelain yang secara kolektif dapat meningkatkan kekebalan dan menekan peradangan.

Dokumen Mawan Sidarta
Dokumen Mawan Sidarta
Hasil riset menyatakan bahwa orang yang rajin mengonsumsi buah nanas memiliki resiko terinfeksi virus dan bakteri lebih rendah ketimbang yang tidak rajin mengonsumsi. Selain itu, di dalam darah orang yang rajin mengonsumsi buah nanas, jumlah granulosit (sel darah putih yang bertugas melawan penyakit) nya lebih banyak bila dibandingkan dengan yang tidak rajin mengonsumsi buah nanas.

Kandungan vitamin (C), mineral, antioksidan dan selulose (serat) Nanas Kelud sangat bermanfaat bagi kesehatan. Selain itu, kandungan mineral mangan (Mn, manganese) yang terdapat di dalamnya diketahui dapat membantu memecah protein dan asam amino.

Mangan juga bermanfaat untuk menurunkan kadar gula darah, mencegah diabetes, dan juga mencegah gangguan metabolisme. Kandungan Enzim bromelain yang terdapat pada nanas bersifat anti-inflamasi. Enzim ini juga dapat membantu meningkatkan metabolisme lemak tubuh menjadi energi. Kandungan serat buah nanas dapat membantu menurunkan kolesterol darah.  

Sedikit tentang Nanas Kelud  

Selama ini masyarakat hanya mengenal buah nanas biasa atau bahkan Nanas Subang yang fenomenal dan dijual di supermarket-supermarket itu. Tetapi sesungguhnya di Kabupaten Kediri (Jawa Timur) juga mempunyai potensi perkebunan buah nanas yang oleh masyarakat luas dikenal dengan sebutan Nanas Madu Kelud.  

Mungkin karena rasanya yang sangat manis bak madu dan banyak dibudidayakan di kawasan lereng Gunung Kelud sehingga masyarakat setempat menamakan nanas tersebut dengan sebutan Nanas Madu Kelud atau Nanas Kelud.  

Kabarnya, usaha budidaya nanas di lereng Gunung Kelud (Kediri) sudah dimulai sejak tahun 1990 an. Pada saat itu mayoritas petani beramai-ramai menanam buah nanas lokal yang bobotnya (saat dipanen) bisa mencapai 1 - 1,5 kg per buahnya.  

Namun sejak tahun 2010, varietas nanas baru mulai diperkenalkan. Varietas baru itu bernama Nanas Smooth Cayenne yang memiliki ukuran lebih besar. Hebatnya lagi setiap hektar mampu menghasilkan 80 ton nanas. Umur tanam Nanas Madu Kelud sekitar 17 bulan untuk menghasilkan nanas yang siap dipanen.  

Dokumen Mawan Sidarta
Dokumen Mawan Sidarta
Kecamatan Ngancar merupakan sentra penghasil nanas terbesar di Kabupaten Kediri, Jawa Timur dimana 75 persen wilayahnya ditanami buah nanas. Pada Tahun 2018 dari 7.700 hektar lahan yang ada di Kecamatan Ngancar, 600 hektarnya merupakan areal tanaman buah Nanas Madu Kelud.

Nanas Madu Kelud memiliki rasa yang manis, gurih dan sedikit asam dengan tekstur yang renyah. Nanas ini memiliki ukuran yang lebih besar dari nanas biasa (lokal) dan berat rata-rata bisa mencapai 2,5 kilogram per buahnya. Daging buahnya lezat (tidak tajam di lidah dan mulut) serta jika dimakan tidak meninggalkan rasa gatal di lidah. Kadar airnya juga lebih banyak ketimbang nanas biasa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun