Berdasarkan catatan sejarah, informasi mengenai Candi Dermo yang pertama dapat dilihat dari laporan tertulis pemerintah Belanda. Catatan itu ditulis pada tahun 1905 - 1913 dan 1914 - 1915. Â
Candi Dermo sebenarnya merupakan gapura yang berbentuk paduraksa. Menurut ilmu kepurbakalaan (arkeologi), paduraksa berarti candi yang berbentuk gapura, di mana bagian atapnya menjadi satu (terhubung). Â
Pembagian gapura candi di dalam arkeologi ada dua yakni terpisah (terbelah sempurna) dan tak terpisah. Untuk gapura yang atapnya terpisah akan terlihat sebangun (simetri) yang membatasi sisi kiri dan kanan pintu masuk.Â
Bentuk candi yang demikian dinamakan candi bentar atau gapura belah. Contoh candi bentar ialah Candi Wringin Lawang yang merupakan warisan Kerajaan Majapahit di Trowulan.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI