Mohon tunggu...
Mawan Sidarta S.P.
Mawan Sidarta S.P. Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penyuka traveling, Pemerhati sejarah (purbakala) - lingkungan - masalah sosial - kebudayaan, Kreator sampah plastik

Lulusan S1 Agronomi Fakultas Pertanian Universitas Jember. Pernah bekerja di perusahaan eksploitasi kayu hutan (logging operation) di Sampit (Kalimantan Tengah) dan Jakarta, Projek Asian Development Bank (ADB) pendampingan petani karet di Kuala Kurun (Kalimantan Tengah), PT. Satelit Palapa Indonesia (Satelindo) Surabaya. Sekarang berwirausaha kecil-kecilan di rumah. E-mail : mawansidarta@yahoo.co.id atau mawansidarta01@gmail.com https://www.youtube.com/channel/UCW6t_nUm2OIfGuP8dfGDIAg https://www.instagram.com/mawansidarta https://www.facebook.com/mawan.sidarta https://twitter.com/MawanSidarta1

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Candi Dermo Tampak Keren Usai Renovasi di Tengah Pandemi Covid-19

17 Januari 2021   19:28 Diperbarui: 14 Maret 2021   04:34 2594
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumentasi Mawan Sidarta
Dokumentasi Mawan Sidarta
Mungkin karena penasaran, ingin tahu seperti apa penampakan Candi Dermo setelah direnovasi maka pada tahun 2019 dan 2020 saya lebih sering berkunjung ke sana, itung-itung sambil bersilaturahim ke keluarga kakak yang berdomisili tidak jauh dari lokasi Candi Dermo. Selama dua tahun itu, mungkin terhitung ada delapan kali saya mendatangi Candi Dermo.  

Candi Dermo sudah berulang kali mengalami perbaikan setelah renovasi pertama yang dilakukan oleh pemerintah Belanda pada kurun waktu 1905 sampai 1915. 

Pemerintah Belanda kala itu sempat melakukan renovasi dengan mengecor bagian belakang pintu Candi Dermo. Meski terlihat kurang menarik namun pengecoran itu bertujuan menyelamatkan bangunan candi dari keruntuhan.

"Setelah sekian lama terabaikan, baru pada tahun 2015 renovasi dimulai lagi," terang Hadi sapaan akrab Hadi Ismawanto usai mengecek hasil pekerjaan tukang candi.

Pria kelahiran 35 tahun silam itu mengatakan kalau dana yang diturunkan untuk perbaikan Candi Dermo tidak seketika itu turun sekaligus melainkan secara bertahap.  

"Proses renovasi candi sempat terkendala dan libur 4 bulan selama terjadinya pandemi Covid-19 tahun 2020 yang baru lalu," lanjut Hadi.  

Menurut bapak dua anak itu, bantuan yang diturunkan tidak hanya berupa uang namun juga dalam bentuk bahan (material) bangunan. Dana renovasi candi berasal dari Kementerian (dinas) Kebudayaan dan Pariwisata pusat dan bukan dari Pemerintah Daerah Sidoarjo.

Proses pemasangan batu bata Candi Dermo

Pekerjaan merenovasi candi ternyata tidak semudah mendirikan atau merenovasi bangunan modern. Menurut Hadi, untuk keperluan tenaga kerja (tukang) sengaja diambil dari warga Desa Candinegoro dan sekitarnya yang memang sudah memiliki keahlian khusus yakni keahlian dalam bidang konstruksi bangunan. 

Namun soal teknis pengerjaan renovasi candi, para tukang tadi masih tetap mendapatkan bimbingan dan pengarahan para ahli dari Balai Pelestarian Bangunan Cagar Budaya (BPCB) Trowulan Mojokerto, sebuah lembaga yang selama ini berkecimpung dalam upaya pelestarian situs-situs (candi) bersejarah di Jawa Timur. 

Dokumentasi Mawan Sidarta
Dokumentasi Mawan Sidarta
"Batu bata pengganti (baru, red) sengaja didatangkan dari daerah Magetan," ujar Hadi sambil memperlihatkan contoh batu bata baru itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun