Mohon tunggu...
Mawan Sidarta S.P.
Mawan Sidarta S.P. Mohon Tunggu... Wiraswasta - Lifelong learner, Penyuka traveling, Pemerhati sejarah (purbakala) - lingkungan - masalah sosial - kebudayaan.

Lulusan S1 Agronomi Fakultas Pertanian Universitas Jember. Pernah bekerja di perusahaan eksploitasi kayu hutan (logging operation) di Sampit (Kalimantan Tengah) dan Jakarta, Projek Asian Development Bank (ADB) pendampingan petani karet di Kuala Kurun (Kalimantan Tengah), PT. Satelit Palapa Indonesia (Satelindo) Surabaya. Sekarang berwirausaha kecil-kecilan di rumah. E-mail : mawansidarta@yahoo.co.id atau mawansidarta01@gmail.com https://www.youtube.com/channel/UCW6t_nUm2OIfGuP8dfGDIAg https://www.instagram.com/mawansidarta https://www.facebook.com/mawan.sidarta https://twitter.com/MawanSidarta1

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Menjaga Stamina Saat Berpuasa dengan Rajin Mengonsumsi Sawo dan Matoa

9 Mei 2019   20:01 Diperbarui: 9 Mei 2019   20:16 27
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kandungan gizi buah sawo (manfaat.com)

Tidak bisa dipungkiri kalau saat sedang menjalankan ibadah puasa di bulan suci Ramadan, tubuh kita terasa sedikit loyo. Apalagi bagi mereka yang sudah terbiasa (rutin) bekerja atau beraktivitas fisik di luar rumah tentu tubuhnya akan lebih terasa lemas bila dibandingkan dengan mereka yang bekerja dalam ruangan gedung yang dilengkapi dengan penyejuk udara (AC).

Namun sebagian muslim mengaku kalau kondisi tubuhnya nyaris tak berbeda, sama-sama fit baik saat sedang berpuasa maupun tidak. Tentu ada kiat-kiat yang bisa diambil hikmahnya oleh orang lain agar Puasa Ramadan yang dijalaninya menjadi sukses dan sempurna.

Menjalankan ibadah puasa esensinya ialah meniatkan diri karena Allah dengan jalan mengekang diri dari haus dan lapar serta hal-hal yang membatalkan puasa lainnya mulai dari terbit fajar (imsak) hingga matahari tenggelam (maghrib). 

Mungkin hadits Nabi Muhammad SAW yang berbunyi : Innamal a'maalu bin niyyat yang artinya sesungguhnya amal itu tergantung dengan niat, cukup relevan untuk menegaskan kembali betapa membulatkan tekad (niat) dengan sepenuh hati itu merupakan modal yang tak terkira manakala seseorang akan menjalankan ibadah puasa. Sebab tanpa niat maka ibadah puasa yang dilakukan seseorang akan mudah gagal dan sia-sia saja.

Setelah nawaitu (niat) dalam hati pada malam harinya untuk menjalankan puasa di esok harinya, meski demikian seseorang juga harus menjaga stamina badannya agar ibadah puasanya berjalan lancar. 

Mereka yang sedang menjalankan ibadah puasa tak jarang mengalami kendala dengan kondisi tubuhnya terutama pada siang hari. Antara lain perut (lambung) nya masih terasa nyeri meski sudah makan sahur cukup banyak, staminanya menjadi loyo dan rasa kantuk yang tak tertahankan.

Pohon sawo (dok.pri)
Pohon sawo (dok.pri)
Tidur sejenak di siang hari disaat seseorang dengan ihlas menunaikan ibadah puasa merupakan aktivitas yang bukan saja bermanfaat namun juga berpahala. 

Tidur malam juga jangan terlalu larut sebab jika terlalu malam baru tidur dikhawatirkan sahurnya akan terlambat dan akhirnya tak bisa beribadah lainnya.

Barangkali hanya dengan tidur yang cukup sajalah badan dan pikiran akan menjadi fresh kembali. Itu berguna untuk menjalani aktivitas ibadah berikutnya termasuk mengerjakan sholat isyak dan sholat malam lainnya.

Tak ada kurma buah sawopun jadi 

Makanan merupakan masalah yang berkaitan erat dengan stamina seseorang yang sedang menjalankan ibadah puasa. Setidaknya pada saat sahur mengonsumsi bahan-bahan makanan yang memenuhi syarat kesehatan sangat dianjurkan.

Makanan tidak sekedar membuat perut kenyang karena cukup mengandung zat tepung (karbohidrat), lemak dan protein (unsur makro) tapi juga harus proporsional (berimbang) karena di dalam makanan yang dikonsumsi tadi juga cukup mengandung vitamin dan mineral (unsur mikro).

Kandungan gizi buah sawo (manfaat.com)
Kandungan gizi buah sawo (manfaat.com)
Pada saat sahur setelah mengonsumsi sayur, ikan dan makanan utama yang sehat sekaligus mengenyangkan itu, biasanya diselingi dengan mengonsumsi buah-buahan. Selain itu jangan lupa untuk berolah raga ringan seperti senam atau jalan pagi usai subuh.

Buah-buahan lokal yang dianjurkan untuk dikonsumsi saat sedang menjalankan ibadah puasa antara lain : buah belonceng, kolang-kaling dan siwalan, kelapa muda. Sayangnya pada Bulan Ramadan kali ini buah-buahan lokal tadi belum banyak kita temukan di pasaran karena memang belum musimnya.

Sebagai alternatif bisa kita konsumsi buah-buahan yang mudah kita jumpai saat musim hujan seperti sekarang ini. Antara lain buah sawo dan matoa.

Buah sawo, termasuk sawo kecik atau jenis sawo lainnya mengandung cukup banyak karbohidrat sehingga mengenyangkan bila dikonsumsi. Selain itu kandungan selulosa (serat) nya juga cukup tinggi sehingga baik untuk perut dan saluran pencernaan mereka yang sedang berpuasa.

Pohon matoa (dok.pri)
Pohon matoa (dok.pri)
Rasanya yang manis diyakini mengandung zat gula cukup tinggi. Daging buah sawo yang segar dan manis bisa menjadi pengganti buah kurma yang harganya cukup mahal (1). 

Pohon sawo juga bisa ditanam di halaman rumah. Tidak memerlukan lahan khusus yang berukuran luas. Ketika sedang berbuah dan berbarengan dengan bulan puasa seperti sekarang ini justru menjadi berkah tersendiri.

Selain mengonsumsi buah sawo di sela-sela makanan utama agar stamina tetap fit saat menjalankan ibadah puasa maka tak ada salahnya kita lirik buah lokal lainnya yakni matoa. 

Buah matoa (dok.pri)
Buah matoa (dok.pri)
Buah matoa sepintas mirip buah kelengkeng yang sudah sangat kondang itu. Matoa merupakan buah asal papua yang kini mulai banyak dikembangkan masyarakat di  berbagai penjuru tanah air. 

Pada musim hujan seperti sekarang ini buah ini masih bisa berbuah normal dan bisa ditanam di halaman rumah kita yang tak terlalu luas, tidak membutuhkan lahan khusus. Harga jual matoa cukup mahal bahkan boleh jadi di beberapa daerah harga perkilonya lebih mahal ketimbang harga buah kelengkeng. 

Kandungan gizi matoa tak kalah dengan buah kelengkeng. Kabarnya buah ini banyak mengandung vitamin, mineral dan zat antioksidan yang efektif menangkal radikal bebas penyebab kanker dan penyakit kronis lainnya (2)(3).

Daging buahnya yang terasa manis dan berair sangat baik untuk tubuh sebagai penyedia zat gula. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun