Makanan tidak sekedar membuat perut kenyang karena cukup mengandung zat tepung (karbohidrat), lemak dan protein (unsur makro) tapi juga harus proporsional (berimbang) karena di dalam makanan yang dikonsumsi tadi juga cukup mengandung vitamin dan mineral (unsur mikro).
Buah-buahan lokal yang dianjurkan untuk dikonsumsi saat sedang menjalankan ibadah puasa antara lain : buah belonceng, kolang-kaling dan siwalan, kelapa muda. Sayangnya pada Bulan Ramadan kali ini buah-buahan lokal tadi belum banyak kita temukan di pasaran karena memang belum musimnya.
Sebagai alternatif bisa kita konsumsi buah-buahan yang mudah kita jumpai saat musim hujan seperti sekarang ini. Antara lain buah sawo dan matoa.
Buah sawo, termasuk sawo kecik atau jenis sawo lainnya mengandung cukup banyak karbohidrat sehingga mengenyangkan bila dikonsumsi. Selain itu kandungan selulosa (serat) nya juga cukup tinggi sehingga baik untuk perut dan saluran pencernaan mereka yang sedang berpuasa.
Pohon sawo juga bisa ditanam di halaman rumah. Tidak memerlukan lahan khusus yang berukuran luas. Ketika sedang berbuah dan berbarengan dengan bulan puasa seperti sekarang ini justru menjadi berkah tersendiri.
Selain mengonsumsi buah sawo di sela-sela makanan utama agar stamina tetap fit saat menjalankan ibadah puasa maka tak ada salahnya kita lirik buah lokal lainnya yakni matoa.Â
Pada musim hujan seperti sekarang ini buah ini masih bisa berbuah normal dan bisa ditanam di halaman rumah kita yang tak terlalu luas, tidak membutuhkan lahan khusus. Harga jual matoa cukup mahal bahkan boleh jadi di beberapa daerah harga perkilonya lebih mahal ketimbang harga buah kelengkeng.Â
Kandungan gizi matoa tak kalah dengan buah kelengkeng. Kabarnya buah ini banyak mengandung vitamin, mineral dan zat antioksidan yang efektif menangkal radikal bebas penyebab kanker dan penyakit kronis lainnya (2)(3).