Mohon tunggu...
Mawan Sidarta S.P.
Mawan Sidarta S.P. Mohon Tunggu... Wiraswasta - Lifelong learner, Penyuka traveling, Pemerhati sejarah (purbakala) - lingkungan - masalah sosial - kebudayaan.

Lulusan S1 Agronomi Fakultas Pertanian Universitas Jember. Pernah bekerja di perusahaan eksploitasi kayu hutan (logging operation) di Sampit (Kalimantan Tengah) dan Jakarta, Projek Asian Development Bank (ADB) pendampingan petani karet di Kuala Kurun (Kalimantan Tengah), PT. Satelit Palapa Indonesia (Satelindo) Surabaya. Sekarang berwirausaha kecil-kecilan di rumah. E-mail : mawansidarta@yahoo.co.id atau mawansidarta01@gmail.com https://www.youtube.com/channel/UCW6t_nUm2OIfGuP8dfGDIAg https://www.instagram.com/mawansidarta https://www.facebook.com/mawan.sidarta https://twitter.com/MawanSidarta1

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Penasaran dengan Sensasi "Sego Pecel Sambel Tumpang"

30 Januari 2019   20:46 Diperbarui: 30 Januari 2019   20:57 282
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Apa sih istimewanya makanan daerah yang bernama nasi (sego) pecel itu bila dibandingkan dengan steak, hamburger dan beragam makanan moderen lainnya. Bahkan bagi sebagian masyarakat Jawa (Jatim dan Jateng) sendiri nasi pecel sering menjadi bahan ledekan (ejekan) karena mungkin saking seringnya menjadikan nasi pecel sebagai menu santapan sehari-hari.

"Mosok mangan sego pecel terus rek, mbok yao skali-skali steak (masak makan nasi pecel terus, sekali-sekali makan steak /daging, red) begitu kira-kira kelakar yang sempat terlontar.

Nasi pecel seolah dianggap remeh oleh sebagian kalangan. Makanan itu hanya pantas dikonsumsi oleh para tukang becak, sopir angkot, pengendara ojek, buruh pabrik dan kalangan masyarakat bawah lainnya.

Nyatanya memang makanan dipatok dengan harga meriah yaitu sekitar lima ribuan walaupun ada juga sih nasi pecel yang harganya lima belas ribu ke atas tergantung dari tambahan lauk yang melengkapi nasi pecel itu.

Terlepas dari berbagai asumsi masyarakat tentang nasi pecel yang pasti saya termasuk yang doyan kuliner itu meski tak terlalu ngefans banget. Saya mengonsumsi nasi pecel terutama untuk menu sarapan di pagi hari. Di manapun kalau kebetulan sedang melakukan perjalanan agak jauh biasanya kami mlipir mencari lapak (warung) nasi pecel untuk menambah energi yang mulai mengendur sambil beristirahat sejenak.

Beberapa daerah di Jawa sangat terkenal dengan kuliner pecelnya seperti Kota Cepu, Madiun, Solo, dan Ponorogo namun pecel dari kota-kota tadi bisa dengan mudah kita temukan di daerah lain. Salah satunya ialah Nasi Pecel Sambel Tumpang yang kabarnya asli Kota Solo itu. 

Saat kami melintas di kawasan Desa Suko, Sidoarjo setelah melakukan perjalanan dari Kota Batu, Malang usai subuh, kami penasaran dengan lapak nasi pecel yang dikerubuti banyak pembeli.

Apalagi di salah satu sudut lapak terpampang spanduk bertuliskan Sego Pecel Sambel Tumpang. Sambil beristirahat di pagi itu kami mencoba sensasi sego atau nasi pecel lengkap dengan sambel  tumpangnya. 

Kondisi perut yang mulai lapar dan sambel tumpang yang mengundang rasa penasaran menjadi daya pendorong yang menerbitkan selera makan kami. 

Kami sering mendengar istilah sambel tumpang namun nyaris tak tergerak untuk mencicipi sensasinya, pikir kami apalah istimewanya sambel, di mana-mana rasanya kurang lebih sama yaitu pedas.

Baru beberapa waktu lalu, saat mampir di kawasan Suko, Sidoarjo kami tergerak untuk mencobanya. Bersama istri dan putri semata wayang kami, sego pecel sambel tumpang kami sikat habis dengan lahapnya. Sambel tumpangnya ternyata mak nyos, tidak seperti sambel-sambel pada umumnya.

Pecel dibuat dari beberapa sayuran yang direbus terlebih dulu, antara lain : kecambah, kangkung, kacang panjang dan kembang turi. Di bagian atas nasi dan sayuran yang diletakkan dalam piring disiram dengan bumbu kacang dan tambahan bahan-bahan lainnya. Sebagian penikmat fanatik sego pecel mengatakan belum bisa dikatakan pecel bila tanpa disertai kembang turi.

Sego pecel sambel tumpang yang lapaknya berada di kawasan Suko, Sidoarjo itu terasa begitu spesial dengan tambahan kerupuk vuli selain rempeyek kacang / teri. Pembeli bisa memilih sego pecel sambel tumpang dengan tambahan lauk ayam goreng, dadar telur dan dadar jagung.

Untuk seporsi sego pecel sambel tumpang dengan tambahan lauk ayam goreng dihargai Rp. 12.000,- sedangkan yang menggunakan lauk dadar telur cuma dibandrol dengan harga Rp. 11.000,- sepiringnya.

Bahan dan cara pembuatan sambel tumpang 

Sebagai informasi pelengkap tentang bagaimana cara pembuatan sambel tumpang berdasarkan resep yang dikutip dari laman tribunnews.com, berikut ini bahan-bahan yang diperlukan dan cara pembuatannya.

Bahan untuk sambel tumpang 

dok. pribadi
dok. pribadi
Separuh tempe busuk (hampir busuk), separuh tempe bagus, 5 siung bawang putih, 5 siung bawang merah, 2 biji cabe merah, 7 biji cabe rawit pedas (setan), 10 biji tahu kulit, santan (kara) secukupnya, 5 lembar daun jeruk, gula pasir, garam, penguat rasa (penyedap).

Cara pembuatannya

1. Potong kotak-kotak tempe lalu rebus beserta cabe dan bawang. Rebus selama 15menit, lalu tiriskan dan haluskan semuanya.

2. Setelah halus siapkan panci, masukan tempe, bawang dan cabe yang sudah dihaluskan. Tambahkan air secukupnya lalu didihkan.

3. Masukan santan, daun jeruk, gula pasir, garam, penyedap sesuai selera. Setelah mendidih baru masukan tahu kulitnya, masak sampai matang dan Jangan lupa cicipi rasanya. Tambahkan gula, garam dan penyedap bila dirasa kurang.

4. Semakin bau tempenya semakin nikmat. Jangan takut akan baunya karena daun jeruk mengurangi bau tempenya. Sambel tumpangpun siap disajikan sebagai teman makanan Anda.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun