Buah-buahan tertentu seperti durian, nangka dan buah naga yang dulu hanya mungkin ditanam (dibudidayakan) pada lahan khusus yang membutuhkan ukuran luas, kini sudah banyak orang menanamnya di halaman rumahnya yang boleh dikata tidak begitu luas alias sempit. Bahkan buah naga bisa disulap menjadi tanaman pagar yang tetap bisa menghasilkan buah normal seperti halnya kalau diusahakan di lahan khusus.
Pagar rumah masyarakat pedesaan biasanya ditanami beluntas atau tanaman pagar lainnya. Pagar bagi penduduk pedesaan bukan hanya menjadi pembatas atau pelindung halaman depan rumah mereka namun juga menjadi pembatas satu rumah dengan rumah warga desa (tetangga) di sebelahnya.
![Mengisi pagar yang berbatasan dengan irigasi sawah (dok.pri)](https://assets.kompasiana.com/items/album/2019/01/27/picsart-01-26-07-37-58-5c4cdfdeaeebe14f9045f4d3.png?t=o&v=770)
Buah naga sebagai tanaman pagarÂ
![Bisa ditanam sebagai tanaman hias dalam pot (dok.pri)](https://assets.kompasiana.com/items/album/2019/01/27/picsart-01-26-07-35-14-5c4cdeffbde5755f295fe443.png?t=o&v=770)
Dulu kita menganggap tanaman yang bentuk buahnya unik dan warna kulit serta daging buahnya ada beberapa macam itu hanya bisa tumbuh dan berbuah normal di lahan terbuka (dekat pantai) yang mendapatkan cukup sinar matahari.Â
Di dataran tinggi Kota Jember tepatnya di kawasan Rembangan, Lawang (Malang) Jawa Timur banyak kita temukan orang membudidayakan buah naga. Mungkin karena sudah mengalami proses domestikasi dan adaptasi selama bertahun-tahun sehingga buah nagapun bisa tumbuh dan berbuah normal meski dibudidayakan di lahan yang tidak seperti lingkungan tumbuh aslinya di wilayah Meksiko yang kita kenal sebagai daerah gersang dan panas.
![Kuncup bunga (dok.pri)](https://assets.kompasiana.com/items/album/2019/01/27/picsart-01-26-07-31-14-5c4ce07d677ffb58d22d9073.png?t=o&v=770)
Sebagai tanaman yang dirambatkan di pagar, jenis tanaman ini mungkin tidak memerlukan teknik budidaya khusus. Pemupukan bisa dijarangkan atau bahkan tidak diperlukan sama sekali karena tanah-tanah di pedesaan (dekat wilayah persawahan) sudah kaya akan zat hara alias subur sehingga ungkapan "tanah kita tanah surga" mungkin tidak terlalu berlebihan. Tanaman buah naga juga relatif tahan terhadap serangan hama dan penyakit.Â
Yang penting pagar (dari bambu) yang dibuat haruslah kokoh sehingga tidak mudah roboh karena pesatnya pertumbuhan sulur-sulur (batang) buah naga yang menjuntai ke sana kemari.
Jadi kalau pada teknik budidaya yang sesungguhnya membutuhkan para-para (Jawa = anjang-anjang / tempat panjat) dengan bahan dari tiang coran semen dan besi yang bisa dipastikan menbutuhkan bajet tidak sedikit maka pada teknik bercocok tanam buah naga dengan sistem tanaman pagar atau yang ditumbuh-kembangkan dalam drum bekas diharapkan akan menekan biaya yang mahal tadi.
Pastikan untuk memilih bibit dari tanaman induk unggul yaitu yang Anda tahu kalau kualitas buahnya bagus. Biasanya garis tengah sulur antara 5 sampai 7 sentimeter. Sulur (batang) yang diambil yang sudah tua, biasanya berwarna hijau gelap. Potong-potong batang dengan ukuran kira-kira 30 sampai 40 sentimeter.Â
Biarkan beberapa jam atau sehari agar getah yang keluar akibat proses pemotongan mengering dulu sehingga tidak mudah busuk saat ditancapkan dalam polibag atau langsung ke halaman berpagar yang sudah dibuat. Bagian batang (sulur) yang akan ditancapkan ke tanah atau ke media tanam sebaiknya dipotong meruncing selain untuk meringankan proses penancapan juga di bagian itu akan tumbuh akar-akar muda.
Bila pembibitan dilakukan di dalam polibag, pindah tanam bisa dilakukan setelah bibit berumur dua atau tiga bulan. Mengatur pertumbuhan sulur (batang) dengan mengikatnya dengan tali tapi jangan sampai merusak batang.
Bibit yang diambil dari batang induk unggul pada umur 1,5 sampai 2 tahun sudah bisa berbunga dan menghasilkan buah. Tanaman buah naga dewasa yang merambat di pagar bambu halaman rumah bisa menghasilkan buah selama puluhan tahun bahkan usia produktifnya bisa sampai dua puluh tahun. Lumayan kan bermanfaat sebagai pemercantik halaman rumah dan buahnya yang kaya gizi bisa dinikmati.Â