Minum yang masam-masam (Jawa = kecut) di pagi hari bagi sebagian orang sering dianggap kurang tepat alasannya antara lain minuman masam kadang menimbulkan sakit perut bagi mereka yang tidak terbiasa apalagi tanpa didahului sarapan pagi.
Mungkin sebagian orang menganggap hal itu tidak menjadi masalah karena menyangkut soal kebiasaan saja (life style). Buktinya orang Inggris atau Amerika atau sebagian bangsa-bangsa di belahan dunia lainnya sudah terbiasa sarapan tanpa nasi atau gandum (bahan berkarbohidrat lainnya), cukup dengan buah atau sayuran tertentu.Â
Mencoba wedang sirsak yang menyehatkanÂ
Meski punya kebiasaan yang berbeda dengan masyarakat asing soal minuman masam di pagi hari namun saya percaya sebagian masyarakat kita sudah nggak peduli lagi dengan pendapat itu. Kami termasuk yang sudah mulai terbiasa dengan minuman masam.Â
Tanaman buah sirsak atau yang bernama ilmiah Annona muricata bagi masyarakat desa mungkin sudah dianggap sebagai jenis buah yang nyaris tak ada nilainya karena dengan mudahnya tumbuh secara liar hampir di setiap halaman (pekarangan) rumah mereka. Para warga desa tadi mungkin sudah terlalu bosan dengan buahnya. Sehingga buah-buahnya tak jarang dibiarkan sampai ranum di pohon dan jatuh ke tanah.Â
Dari buah sirsak bisa diolah menjadi jenis makanan baru seperti sirup, jenang (dodol) rasa sirsak, minuman dalam kemasan dan masih banyak lagi aneka olahan dari bahan sirsak.
Kami memanfaatkan buah sirsak untuk minuman segar atau wedang. Cara membuatnya juga sangat mudah. Buah sirsak yang sudah matang betul (ranum) dikeluarkan daging buahnya. Pisahkan biji dan kulitnya. Lalu tambahkan air dan gula secukupnya lalu diaduk-aduk, minuman berbahan sirsak sudah bisa dinikmati. Rasanya asam-manis.Â