Sering sekali dalam kehidupan sehari-hari kita dengar ungkapan "berjimbun bak jamur yang tumbuh di musim hujan". Ungkapan itu menggambarkan sesuatu yang telah mengalami pertumbuhan atau perkembangan secara pesat.Â
Rupanya kalimat yang mengungkapkan pertumbuhan atau perkembangan secara pesat itu bukan sekedar ungkapan karena memang mengandung pengertian yang sebenarnya untuk benda atau mahluk bernama jamur itu.Â
Jadi umumnya jamur akan tumbuh atau berkembang dengan pesat saat musim hujan tiba karena spora jamur akan mudah berkembang dalam kondisi lembab.
Seperti kita ketahui bersama, jamur (fungi) merupakan organisme yang tidak berklorofil karena itulah ia tidak bisa memproduksi makanan sendiri (berfotosintesis) seperti tumbuhan berklorofil (berhijau daun).Â
Umumnya jamur tumbuh dan berkembang (hidup) dari sisa-sisa bahan organik (saprofit) seperti puing-puing batang kayu (pohon) yang telah mengalami proses pelapukan, tumpukan jerami atau sekam padi dan sisa-sisa tanaman atau bahan organik lain yang dibiarkan bertumpuk sekian lama.Â
Di muka bumi ini terdapat banyak sekali jenis jamur. Seperti dilansir dari laman www.faunadanflora.com, ada sekitar 70.000 jenis jamur, beberapa diantaranya telah dimanfaatkan oleh manusia sebagai sumber pangan dan pengobatan.Â
Jamur mirip ceker ayam dan mengeluarkan bau bangkai.
Bagi Anda mungkin sudah biasa atau bukan hal baru apalagi aneh dengan penampakan jamur yang satu ini. Seumur-umur baru kali ini saya menyaksikan bentuk jamur yang wujudnya menyerupai kaki (ceker) ayam.Â
Saya sempat terkejut karena sore tadi (03/12/2018) saat bersih-bersih pot tanaman, tiba-tiba di dalam salah satu pot terlihat tumbuhan aneh seperti ceker ayam berwarna putih.Â
Kalau ceker ayam mungkin jarinya hanya berjumlah empat namun tumbuhan ini bagian yang menjulur mirip ceker tadi berjumlah lebih dari empat, enam atau bahkan delapan juluran.
Tak hanya bentuknya yang mirip ceker ayam yang bikin saya terkejut tapi tumbuhan aneh itu juga mengeluarkan bau tak sedap seperti bangkai tikus yang mati.Â
Mungkin karena baunya yang seperti bangkai itu sehingga menarik perhatian lalat. Bagian yang menjulur ke atas hingga menyerupai ceker ayam itu keluar dari sesuatu yang menyerupai bulat telur berwarna putih.
Sejujurnya saja saya baru tahu penampakan tumbuhan seperti itu. Saya mengira itu sejenis bunga bangkai karena mengeluarkan bau tak sedap. Tapi setelah saya lakukan pencarian lewat mesin Google ternyata tidak muncul bunga bangkai dengan wujud seperti ceker ayam.Â
Terus saya lakukan pencarian lagi dengan mengubah kata bunga dengan jamur lalu saya ketikkan jamur bangkai, wah..tak salah lagi muncullah gambar-gambar yang mirip dengan tumbuhan aneh yang muncul di pot saya. Ternyata tumbuhan yang mirip ceker ayam itu tak lain adalah sejenis jamur.
Sebuah sumber di nerdist.com menyebutkan kalau jamur yang menyerupai ceker ayam itu sebagian orang menyebutnya dengan istilah jamur tangan setan atau tangan zombie karena bentuknya yang mengerikan, sepintas mirip tangan mahluk menyerankan dalam film horor.
Kabarnya, jamur yang memiliki nama ilmiah Clathrus archeri itu merupakan jamur langka yang berasal dari Australia dan Selandia Baru.Â
Awalnya memang berwarna putih, beberapa hari kemudian akan keluar cairan berwarna merah seperti darah dengan bau tak sedap. Sehingga terlihat lebih menakutkan maka tak heran sebagian orang menyebutnya jamur setan.
Bau seperti bangkai ternyata menjadi daya tarik bagi lalat dan serangga lainnya. Hewan-hewan itu akan hinggap dan mengerumuni jamur sehingga sporanya akan menempel pada kaki lalat atau serangga lain.Â
Lalat atau serangga lain akan menjadi perantara bagi penyebaran jamur bangkai di tempat lain. Ilmuwan yang pertama kali mendeskripsikan sejenis jamur (cendawan) sebagai Lysurus archeri ialah Rev. MJ Barkeley pada tahun 1860.Â
Lalu pertanyaan yang muncul ialah apakah jamur setan berbahaya jika dikonsumsi? Jawabnya sebaiknya jangan dikonsumsi karena mengandung racun yang menyebabkan muntah dan kejang-kejang.Â
Beberapa jenis jamur yang aman dikonsumsi dan berkhasiat obat karena sudah dilakukan penelitian secara mendalam di antaranya: jamur tiram, jamur kancing (campignon), jamur merang, jamur payung (shitake), jamur kuping, jamur enokitake, jamur maitake, jamur matsutake, jamur truffle dan jamur ling zhi.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H