Mohon tunggu...
Mawan Sidarta S.P.
Mawan Sidarta S.P. Mohon Tunggu... Wiraswasta - Lifelong learner, Penyuka traveling, Pemerhati sejarah (purbakala) - lingkungan - masalah sosial - kebudayaan.

Lulusan S1 Agronomi Fakultas Pertanian Universitas Jember. Pernah bekerja di perusahaan eksploitasi kayu hutan (logging operation) di Sampit (Kalimantan Tengah) dan Jakarta, Projek Asian Development Bank (ADB) pendampingan petani karet di Kuala Kurun (Kalimantan Tengah), PT. Satelit Palapa Indonesia (Satelindo) Surabaya. Sekarang berwirausaha kecil-kecilan di rumah. E-mail : mawansidarta@yahoo.co.id atau mawansidarta01@gmail.com https://www.youtube.com/channel/UCW6t_nUm2OIfGuP8dfGDIAg https://www.instagram.com/mawansidarta https://www.facebook.com/mawan.sidarta https://twitter.com/MawanSidarta1

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Lagi Bengong? Coba Dengarkan "Killing Me Softly" Hingga "Angin November "

26 November 2018   15:58 Diperbarui: 28 November 2018   04:38 376
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Screenshoot (dok.pri)

Hidup ini memang harus diisi dengan berbagai kegiatan yang bermanfaat termasuk ibadah kepada Allah, Tuhan yang Maha Kuasa. Nah, disaat menjalani hidup dan kehidupan itu ada kalanya kita merasa suntuk dengan rutinitas yang membelenggu lalu bingung harus berbuat apa, kadang sesekali menjadi berbengong ria (termenung) he..he.. . 

Kata orang bengong apalagi melamun itu tidak baik. Sadar akan hal itu, sayapun tak mau waktu hilang percuma gegara bengong atau melamun. Lalu saya alihkan dengan aktivitas yang lebih bermanfaat lainnya misalnya kalau duluu..sih dengan menyetel radio, mencari stesien yang memutar lagu-lagu lama atau baru, sesuai selera yang membangkitkan gairah serta mengusir kejenuhan. Atau memutar lagu-lagu yang terekam dalam pita kaset (tape recorder). 

Sekarang seleranya sudah lain lagi. Biasanya kalau bengong atau daripada melamun, saya lebih memilih menyaksikan acara-acara TV yang bersifat menghibur atau informasi ringan lainnya tapi bermanfaat dari berbagai penjuru tanah air.

Ada ratusan lagu (dok.pri)
Ada ratusan lagu (dok.pri)
Selain itu memutar kembali lagu-lagu kesukaan yang telah saya download sebelumnya. Ada ratusan lagu-lagu yang tersimpan dalam smartphone saya dari beragam genre musik mulai lagu barat lama, Indonesia lama, pop Indonesia dan barat yang sempat ngehit puluhan tahun silam, keroncong, Langgam Jawa, jazz Indonesia, rock barat, rock Indonesia dan lainnya.

Sudah menjadi tradisi saya he..he.., kalau lagi bengong, lagu favorit  pertama yang saya cari dan putar adalah Killing Me Softly dari Frank Sinatra. Yang awal liriknya kira-kira seperti ini : 

  • I heard she sang a good song. I heard had a style. And so I came to see her and listen for a while.....

Tahu kan Frank Sinatra? Seorang penyanyi bersuara berat yang juga populer dengan lagunya Stranger in The Night. Saya sudah sejak lama memang menggandrungi lagu-lagu barat lama. Setelah Frank Sinatra biasanya saya cari lagu favorit lain yang disenandungkan oleh Andy Williams yang kondang dengan lagu bertitle Love Story. 

Belum puas dengan Love Story saya coba putar lagi lagu hits Andy Williams lainnya yakni Speak Softly Love. Anda yang getol dengan lagu-lagu lama mancanegara mungkin bisa menyamakan suara emas Andy Williams ini mirip suara merdu Koes Hendratmo yang dulu juga pernah membawakan acara Berpacu Dalam Melodi yang sempat fenomenal di TVRI dan beberapa stasiun TV swasta lainnya.

Rasa suntuk saya rupanya belum juga sirna. Saya masih belum beranjak dari pelantun-pelantun pria dengan suaranya yang sedikit ngebass (bariton kali ya) dan kondang di masanya. Kali ini Matt Monro. Bagi kalian yang sudah tuwir (tua) he..he..dan kebetulan memang menggandrungi lagu-lagu barat lama pasti mengenal Matt Monro. 

Salah satu lagu favorit saya yang dipopulerkan Matt Monro adalah For Mama, penggalan liriknya kira-kira : 

  • I have a wish that must come true. The last thing you can do For mama.. . 

Matt Monro pernah membawakan lagu From Russia With Love yang menjadi theme song film James Bond 007 dengan judul uang sama yang dibintangi aktor asal Skotlandia bernama Sean Connery.

Masih berkutat pada lagu-lagu barat lama. Nat King Cole yang juga bersuara berat menjadi pilihan saya selanjutnya. Penyanyi negro yang menjadi ayahanda Natalie Cole itu sempat mempopulerkan beberapa tembang lama yang hingga saat inipun masih enak didengar, diantaranya : Answers Me My Love, Monalisa, Pretend, Unforgettable dan When I Fall in Love.

Tak hanya lagu-lagu barat lama saja yang saya putar kalau pikiran lagi bengong, lagu-lagu lama Indonesia yang disenandungkan para penyanyi bersuara merdu nan legendaris di zamannya juga saya pilih dan siap untuk didengarkan. 

Mumpung saat ini kita semua sedang berada di penghujung bulan November. Pagi tadi sengaja saya putar lagu lama yang judulnya menggunakan kata November. Judul lagu selengkapnya ialah Angin November yang dibawakan oleh Emilia Contessa. 

Lagu bertajuk Angin November itu liriknya sederhana, cenderung untuk diulang-ulang sehingga mudah untuk dihafalkan. Saya tidak tahu persis, apakah Emilia Contessa sebagai penyanyinya memiliki kisah khusus (true story) dengan lagu itu atau hanya sekedar nyanyian belaka. 

Sayapun sebagai penikmat lagu-lagu lama juga tidak punya kenangan khusus dengan lagu itu. Lagu lama itu enak didengar dan hanya sebatas mengisi kebengongan yang muncul. Kebetulan saja judulnya bertepatan dengan momen akhir bulan November. Namun bukan tidak mungkin orang lain punya kenangan indah dengan lagu itu.

Berikut ini cuplikan lirik lagu berjudul Angin November yang dibawakan oleh Emilia Contessa.

Angin yang berhembus. Di akhir November.

Bawa kisah dan lagu. Dari angin lalu

Angin yang berhembus. Di akhir November

Bawa kisah dan lagu. Dari angin lalu

Lembut kau datang menegurku oh..

Ku kira takkan berlalu...

Angin yang berhembus. Bawa kisah tentang dia.

Yang datang dan berlalu. Bagai angin lalu

Lembut kau datang menegurku oh..

Kau datang buat ber..lalu...

[Spoken]

Sayang, aku takkan melupakan. Kenangan manis bersamam. Walau hanya sekejap saja.

Lembut kau datang menegurku oh..

Kau datang, kau datang buat berlalu..(1)

Seperti kita ketahui, Emilia Contessa itu dikenal sebagai penyanyi yang memiliki suara keras (powerfull) dan sedikit berat (ngebass). Beliau adalah ibunda penyanyi Denada yang debut karirnya juga di bidang tarik suara.

Lagu-lagu lama sudah saya dengarkan, saya berharap pikiran saya menjadi lebih fresh dan rileks serta tidak bengong lagi. Saya yakin dengan mendengarkan kembali lagu-lagu (lama maupun baru) yang kita sukai (favorit) akan menjadi salah satu pembangkit gairah untuk tetap bersemangat menjalankan segala aktivitas yang bermanfaat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun