Mohon tunggu...
Mawan Sidarta S.P.
Mawan Sidarta S.P. Mohon Tunggu... Wiraswasta - Lifelong learner, Penyuka traveling, Pemerhati sejarah (purbakala) - lingkungan - masalah sosial - kebudayaan.

Lulusan S1 Agronomi Fakultas Pertanian Universitas Jember. Pernah bekerja di perusahaan eksploitasi kayu hutan (logging operation) di Sampit (Kalimantan Tengah) dan Jakarta, Projek Asian Development Bank (ADB) pendampingan petani karet di Kuala Kurun (Kalimantan Tengah), PT. Satelit Palapa Indonesia (Satelindo) Surabaya. Sekarang berwirausaha kecil-kecilan di rumah. E-mail : mawansidarta@yahoo.co.id atau mawansidarta01@gmail.com https://www.youtube.com/channel/UCW6t_nUm2OIfGuP8dfGDIAg https://www.instagram.com/mawansidarta https://www.facebook.com/mawan.sidarta https://twitter.com/MawanSidarta1

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Telaga Ngipik, Wisata Meriah dan Tempat Mancing Asik di Kota Gresik

14 November 2018   21:44 Diperbarui: 14 November 2018   23:19 1351
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Keberadaan kolam berukuran sangat besar atau danau di tengah kawasan pemukiman warga sudah lama dikenal orang. Salah satu contoh riilnya adalah keberadaan Kolam Segaran yang terletak di daerah Trowulan, Mojokerto-Jatim. Kolam Segaran merupakan bangunan bersejarah warisan Kerajaan Majapahit yang hingga kini masih tetap terawat dengan sangat baik. 

Para ahli sejarah purbakala berpendapat bahwa keberadaan Kolam Segaran selain sebagai bukti kejayaan Majapahit di masa silam, kolam yang berukuran sangat besar itu juga berfungsi sebagai AC nya Trowulan (Candra Wilwatikta) yang kala itu menjadi pusat (ibu kota) Kerajaan Majapahit. Dengan adanya Kolam Segaran, keadaan udara di kawasan ibu kota Kerajaan Majapahit menjadi sejuk.

Telaga Ngipik dengan latar belakang pabrik (dok.pri)
Telaga Ngipik dengan latar belakang pabrik (dok.pri)
Entah ada kaitannya atau tidak, ternyata teknologi Kolam Segaran yang telah dikembangkan oleh para arsitek Majapahit kala itu kini bisa kita temukan di banyak kompleks perumahan warga (elit).

Danau buatan itu kini juga ditemukan di banyak lingkungan kampus perguruan tinggi yang tersebar di berbagai penjuru tanah air bahkan mungkin juga ada di kampus-kampus yang tersebar di mancanegara atau di tempat-tempat tertentu, salah satunya seperti yang bisa kita saksikan di lingkungan Istana Bogor. 

Danau buatan tadi selain sebagai ornamen yang diharapkan mampu menambah cantiknya suatu kawasan apakah itu kompleks perumahan (estate), kampus dan juga istana selain itu berfungsi sebagai penyejuk udara / penyegar suasana di sekitar kawasan itu.

Asyik memancing di Telaga Ngipik (dok.pri)
Asyik memancing di Telaga Ngipik (dok.pri)
Telaga Ngipik, Penyegar Suasana Kota Gresik 

Kota Gresik di Jawa Timur sebagai kediaman kami yang kondang dengan industri semen dan identik dengan wilayah perbukitan kapur itu ternyata juga memiliki danau buatan lho. 

Kalau Anda atau sahabat lain berkesempatan mengunjungi Kota Gresik untuk keperluan tugas kerja, bertandang ke rumah saudara atau mungkin ingin menziarahi pusara para wali maka Anda bisa mampir ke danau buatan itu. Oleh masyarakat sekitarnya danau buatan tadi dinamakan Telaga Ngipik karena memang terletak di Desa Ngipik, Gresik.

Dokumentasi Pribadi
Dokumentasi Pribadi
Menurut kabar yang beredar, Telaga Ngipik merupakan telaga (danau) yang berasal dari lubang galian bekas eksploitasi bahan baku industri semen.

Belum ada informasi yang jelas sejak kapan kawasan Desa Ngipik itu mulai dieksploitasi untuk keperluan industri semen, yang pasti dalam rentang waktu yang tak terlalu lama kemudian terbentuk kolam raksasa (cerukan) yang luasnya diperkirakan mencapai 20 hektaran.

Pada musim hujan cerukan yang berukuran sangat besar tadi dapat menampung air dalam jumlah yang sangat banyak sehingga terbentuklah telaga (danau). Pada musim kemarau panjang sekalipun air Telaga Ngipik tak pernah habis.

Bersantai di tepian Telaga Ngipik (dok.pri)
Bersantai di tepian Telaga Ngipik (dok.pri)
Sebagai sebuah danau yang berada di tengah Kota Gresik, Telaga Ngipik ternyata berpotensi sebagai objek wisata yang menarik bagi warga Gresik sendiri maupun pendatang.

Sejak tahun 2002 manajemen industri semen mencoba melakukan pengelolaan terhadap potensi Telaga Ngipik dan memberi nama baru untuk telaga itu yaitu Giri Wana Tirta (1)(2).

Wahana olahraga gembira (dok.pri)
Wahana olahraga gembira (dok.pri)
Telaga Ngipik atau Giri Wana Tirta yang sekelilingnya dipenuhi pepohonan rindang sehingga tercipta suasana teduh dan segar itu ternyata juga dijadikan sebagai tempat latihan olahraga ski air. Pada tahun 1999 di telaga itu pula pernah digelar Kejuaraan Daerah (Kejurda) ski air sepropinsi Jawa Timur.

Berbagai fasilitas penunjang bisa kita temukan di Giri Wana Tirta seperti warung kuliner, sarana ibadah, panggung hiburan, perahu air juga olah raga gembira seperti bungee jumping dan masih banyak lagi yang menjadikan telaga itu semakin menarik di mata masyarakat.

Meski sudah dipasang rambu larangan bahwa masyarakat dilarang memancing di Telaga Ngipik namun sebagian pengunjung tetap saja nekat memancing. 

Mitos yang beredar tentang Telaga Ngipik 

Keberadaan Telaga Ngipik tak lepas dari mitos yang berkembang di daerah itu. Menurut kepercayaan masyarakat sekitar, Telaga Ngipik ada penunggu gaibnya.

Namanya Buyut Sono, pusaranya berada di sebelah barat telaga ini. Adab dan sopan santun harus tetap dijaga saat menziarahi pusara beliau. Dilarang berbicara kotor atau bertingkah laku kurang sopan lainnya. Telaga Ngipik berada 1,5 kilometer sebelah barat Alun-alun Gresik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun