Tape singkong yang sudah siap untuk dikonsumsi, bisa diolah lagi untuk beberapa jenis jajanan lainnya seperti gimbal (gorengan) tape (Jawa = godho tape), dodol tape (Jember = suwar-suwir), isi es campur dan wedang tape.
Meski hanya terbuat dari singkong namun tape memiliki banyak manfaat bagi kesehatan tubuh kita (3).
Tape yang dibuat dari bahan ketan khususnya ketan hitam banyak dimanfaatkan orang untuk penganan di kawasan berhawa dingin karena menghangatkan badan terutama bagian perut. Kalau di Jawa Timur bisa kita temukan di daerah objek wisata alam Coban Rondo (Malang) dan kawasan Pacet, Mojokerto.Â
Setelah melalui proses fermentasi sedemikian rupa, air tape ketan hitam dimanfaatkan orang untuk minuman keras (Jawa = badhek) dengan kandungan alkohol yang memabukkan.
Cara mudah membuat Wedang Tape SingkongÂ
Untuk diketahui, beberapa daerah di Jawa Timur dikenal sebagai penghasil tape singkong yaitu Kota Bondowoso, Situbondo, Jember, Probolinggo. Bondowoso sendiri sangat kesohor dengan tapenya yang khas dan manis sehingga dijuluki kota tape.
Bagi masyarakat Sunda (Bandung dan sekitarnya) tape dikenal dengan istilah peuyeum.Â
Yang unik pada peuyeum ialah singkong tidak dipotong kecil-kecil seperti pada tape singkong Bondowoso yang ditempatkan dalam wadah anyaman bambu (Jawa = besek) atau tape singkong biasa yang sering kita temukan di pasar-pasar melainkan dibiarkan memanjang dan digantung pada lapak atau warung (4).
Untuk membuat wedang tape singkong sangatlah gampang. Siapkan saja tape matang secukupnya dan gula. Bisa menggunakan gula pasir atau gula merah.Â
Masukkan tape singkong, gula dan air secukupnya ke dalam panci penggodokkan. Tape boleh dicincang (dihancurkan) dulu lalu ditambahkan gula dan air. Diaduk-aduk sampai air wedang mendidih dan disajikan selagi masih hangat.