Mohon tunggu...
Mawan Sidarta S.P.
Mawan Sidarta S.P. Mohon Tunggu... Wiraswasta - Lifelong learner, Penyuka traveling, Pemerhati sejarah (purbakala) - lingkungan - masalah sosial - kebudayaan.

Lulusan S1 Agronomi Fakultas Pertanian Universitas Jember. Pernah bekerja di perusahaan eksploitasi kayu hutan (logging operation) di Sampit (Kalimantan Tengah) dan Jakarta, Projek Asian Development Bank (ADB) pendampingan petani karet di Kuala Kurun (Kalimantan Tengah), PT. Satelit Palapa Indonesia (Satelindo) Surabaya. Sekarang berwirausaha kecil-kecilan di rumah. E-mail : mawansidarta@yahoo.co.id atau mawansidarta01@gmail.com https://www.youtube.com/channel/UCW6t_nUm2OIfGuP8dfGDIAg https://www.instagram.com/mawansidarta https://www.facebook.com/mawan.sidarta https://twitter.com/MawanSidarta1

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Kisah Andri yang Hidup dari Campina, Es Krim Keluarga Indonesia

25 Agustus 2018   16:50 Diperbarui: 25 Agustus 2018   17:04 1821
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nutrisi susu sapi (depkes RI)

Siapa tak kenal dengan es krim? Semua kalangan, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa pasti pernah mendengar namanya dan merasakan nikmatnya es yang memang berbentuk krim (seperti pomed / buih) itu. 

Es krim dewasa ini sedang naik daun (booming) dan begitu ngetop (populer). Kaum muda dan terutama anak-anak tak jarang menjadikan es krim sebagai makanan favorit karena sedemikian menyukainya. 

Kalau dulu, di masa kecil kami yang namanya es krim belum seberapa populer seperti sekarang ini. Anak-anak zaman dulu paling hanya mengenal es gandul tali merang, es lilin, es ganepo dan juga es cao yang harganya amat terjangkau.

Es krim kala itu seperti makanan (jajanan) mewah saja, harganyapun cukup mahal. Pengalaman seorang kawan masa kecil, ia mengaku baru pertama kali merasakan sensasi es krim setelah menjalani operasi pengangkatan amandel (tonsil) karena dokter menyarankan agar rajin mengonsumsi es krim supaya lekas sembuh. Pikir saya mungkin kalau ia waktu itu tidak menjalani operasi amandel ia nyaris tak pernah merasakan seperti apa sensasi es krim he..he...

Roda waktu terus berputar, kalau dulu es krim dianggap sebagai makanan mahal dan hanya disajikan pada momen-momen khusus seperti acara resepsi perkawinan dan itupun kalau resepsinya tergolong besar-besaran, kini nilai es krim mulai bergeser menjadi jajanan yang bukan mewah dan mahal lagi melainkan murah meriah.

Es krim kini bisa dengan mudahnya dibuat sendiri di rumah, tidak perlu seorang praktisi atau ahli pembuat kue (minuman) yang membuatnya. Para ibu rumah tangga dewasa ini bisa dengan gampangnya memraktekkan tutorial pembuatan es krim yang mereka pelajari melalui internet.

Di pasaran sudah banyak beredar beragam merk es krim. Selain itu toko-toko atau restoran khusus es krim juga banyak kita temukan di berbagai pelosok tanah air.

Tidak semua es krim yang kita temukan di pasaran itu rasanya lezat, bernilai gizi (sehat sekaligus higienis) dan berkualitas bagus. 

Di tengah genjarnya persaingan bisnis beraneka merk es krim yang beredar di masyarakat, salah satu merk es krim yang bisa dijamin kualitasnya ialah Es Krim Campina yang sudah di kenalkan sejak puluhan tahun silam.

Campina memenuhi syarat sebagai es krim berkualitas bagus 

Sebagai sebuah es yang dewasa ini sedang populer di mata masyarakat, tak ubahnya jenis makanan dan minuman lainnya maka es krimpun harus memenuhi syarat kesehatan.

Para pebisnis, ahli gizi dan pangan serta ahli es krim itu sendiri sependapat bahwa es krim yang sehat setidaknya terlihat dari bahan-bahan pembuatannya yang alami dan tidak menggunakan pengawet kimia (1).

Pendapat senada juga disampaikan oleh manajemen Campina Ice Cream Industry, Tbk sebagai perusahaan es krim tertua, terbesar juga ternama di Indonesia yang berdiri sejak 22 Juli 1972 dan sudah mengantongi sertifikasi ISO 9001 : 2008, ISO 14001 : 2008 serta Sertifikasi Halal dari Majelis Ulama Indonesia (MUI).

Campina selalu berusaha menempati janji kepada penikmatnya (konsumen). 

Jadi apa yang dijanjikan oleh Campina, semuanya tersaji dalam tiap rangkaian produknya. Secara bahan baku misalnya, Campina berusaha menggunakan produk yang terbaik. Selain itu proses pengolahannya juga sudah melalui beragam tes yang teruji. 

Tak heran bila sebagian kalangan menilai harga es krim Campina itu cukup mahal mengingat bahan-bahan yang digunakan berkualitas bagus.

Selain dibuat dari bahan-bahan sehat alami berkualitas bagus, semua varian produk es krim Campina juga menunjukkan tampilan (performansi) yang menarik pula. Itu antara lain terlihat dari keadaannya yang tidak mudah meleleh saat disajikan.

Penambahan bahan penstabil nabati akan memperpanjang masa simpan karena akan mencegah terjadinya kristalisasi es selama penyimpanan. Tanpa bahan penstabil, tekstur es krim akan menjadi kasar karena akan terbentuk kristal-kristal es. 

Bahan penstabil akan meningkatkan kemampuan menyerap air sehingga campuran bahan menjadi lebih kental dan produk es krim tidak mudah meleleh. 

Kandungan nutrisi santan (dok.Prihatini)
Kandungan nutrisi santan (dok.Prihatini)
Bila es krim mudah meleleh ketika disajikan sehingga penampilannya kurang apik lagi diperkirakan es krim tadi dibuat bukan dari susu murni melainkan dari santan kelapa. 

Es krim yang dibuat dari bahan susu murni akan menghasilkan tekstur yang lebih lembut ketimbang bila dibuat dari santan kelapa yang menghasilkan tekstur kasar, lebih mirip es puter.

Semua produk es krim Campina terbebas dari bahan lemak jahat, pemanis buatan seperti sakarin dan aspartam, juga pewarna kimia yang membahayakan dan mencolok. 

Dosis pewarna yang digunakan sangat rendah itupun yang memang direkomendasikan sebagai bahan pewarna kimia makanan sesuai peraturan menteri kesehatan Republik Indonesia (2).

Varian rasa baru cocok untuk selera masyarakat Indonesia 

Beragam varian es krim Campina (dok.pri)
Beragam varian es krim Campina (dok.pri)
Sebagai produsen es krim terbesar, tertua dan ternama di Indonesia, beberapa waktu lalu Campina meluncurkan varian terbarunya yang diberi nama Happy Cow. Varian ini hadir sebagai alternatif kudapan atau makanan ringan bergizi yang baik untuk dikonsumsi oleh anak-anak karena mengandung banyak manfaat susu. Harganyapun sangat terjangkau, mulai Rp. 3000 hingga Rp. 7000 an. Pas untuk ukuran daya beli anak-anak.

Happy Cow terdiri dari tiga varian rasa yaitu happy cow cup, es krim vanila yang ditaburi dengan permen coklat warna warni yang dikemas dalam cup berukuran 85 mililiter. Uniknya, kemasan cup dibentuk menyerupai puting susu sapi sehingga menarik perhatian anak-anak.

Varian lainnya ialah es krim stik happy cow malt blast (rasa coklat) dan happy cow rainbow (rasa pelangi). Ketiga varian itu mengandung nutrisi yang sangat diperlukan oleh anak-anak pada masa pertumbuhannya. 

Kandungan zat gula yang selama ini menjadi momok bagi sebagian orang pada varian tadi telah disesuaikan dengan takaran yang dianjurkan oleh Badan Pemeriksa Obat dan Makanan (BPOM) yakni 10 gram dalam setiap kemasan varian es krim. Jauh lebih rendah dari kandungan gula yang terdapat dalam soft drink atau makanan ringan lainnya (3). 

Nutrisi susu sapi (depkes RI)
Nutrisi susu sapi (depkes RI)
Tidak semua penikmat es krim di Indonesia menyukai susu karena mitosnya nih susu itu bikin badan seseorang mudah gemuk. 

Selain itu kebanyakan mengonsumsi susu menyebabkan menurunnya daya reproduksi wanita sehingga mitosnya kebanyakan susu mengakibatkan seorang wanita akan susah punya anak. 

Untuk mengantisipasi image buruk pemakaian susu sebagai bahan pembuatan es krim maka PT. Campina  Ice Cream Industry, Tbk mengeluarkan produk zero milk yang diklaim pertama di Indonesia.

Salah satu produk Campina yang berkonsep zero milk ice cream ialah es krim Campina LuVe dengan harga terjangkau pula yakni Rp. 11.000 an. 

Es krim Campina LuVe ini diharapkan dapat menjadi alternatif dalam memilih kudapan ringan sehari-hari, terutama untuk para pecinta es krim. Cocok bagi mereka yang aktif dan dinamis.

Jenis ini selanjutnya dikembangkan menjadi dua (2) varian rasa yaitu vanilla brownies strawberry sauce dan chocolate chunk.

Konsep zero milk yang dimaksud adalah Campina tidak menggunakan lemak susu sebagai salah satu bahan pembuatan produknya melainkan seratus persen berasal dari proses isolasi protein kedelai (isolated soy protein).

Pada varian vanilla brownies strawberry sauce penikmat bisa merasakan inovasi berupa sensasi saus strawberry dan potongan brownies. 

Sementara bagi mereka yang suka gumpalan coklat bisa mencoba sensasi varian chocolate chunk. Konsep zero milk dikabarkan bebas dari gula laktosa (free lactose) serta cocok bagi mereka yang bergaya hidup vegetarian (vegan friendly) (4).

Kisah Andri yang menggantungkan hidup sebagai penjual es Campina keliling 

Andri dan wadah Campina (dok.pri)
Andri dan wadah Campina (dok.pri)
Bukan sekedar bualan bila PT. Campina Ice Cream Industry, Tbk mempunyai visi dan misi yang jauh ke depan. Salah satu visinya ialah ingin menjadi salah satu produsen es krim dan makanan beku terbaik, ternama serta terbesar di Indonesia.

Sedangkan misi yang diemban beberapa diantaranya : mengutamakan kepuasan pelanggan, menjaga kualitas es krim agar tetap menjadi yang terbaik, tidak pernah berhenti untuk berinovasi, menjunjung tinggi komitmen kepercayaan para pemegang saham dan karyawan. Serta memegang teguh prinsip usaha yang bersahabat dengan lingkungan.

Visi dan misi yang dicanangkan oleh manajemen es krim Campina itu benar-benar menyentuh bukan hanya di mata khalayak (masyarakat) konsumen, jajaran pegawai level atas (direksi) melainkan juga sampai pada tenaga level bawah seperti salesman atau bagian penjualan.

Bagian penjualan (sales / marketing) terutama yang keliling di lapangan bagi sebagian orang (awam) sepintas dipandang sebagai posisi yang remeh. Namun sejatinya bagian penjualan itu menjadi ujung tombak bagi  perusahaan. Income (pendapatan) perusahaan antara lain karena peran dan kegigihan bagian penjualan.

Es krim Campina yang dijajakan Andri (dok.pri)
Es krim Campina yang dijajakan Andri (dok.pri)
PT. Campina Ice Cream Industry, Tbk memiliki beberapa mitra / channel (saluran) penjualan yaitu : general trade, scoop counter dan mobile unit.

General Trade adalah istilah bagi reseller produk Es krim Campina yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia yang berbentuk toko fisik. Pihak Campina akan meminjamkan freezer dan melakukan perawatan secara berkala.

Scoop Counter yaitu counter yang menjual ice cream scoop dengan merk Campina. Ice cream scoop memberikan experience berbeda dalam cara menikmati es krim karena dapat dimakan dengan cone, roti, ataupun aneka topping. 

Mobile unit adalah channel penjualan Campina yang dilakukan lewat agen dengan armada tricycle unit (roda tiga = becak), bicycle unit (roda dua = sepeda) dan motorcycle unit (sepeda motor). Mobile unit sangat potensial pertumbuhannya karena lebih lincah dan fleksibel dalam menjangkau konsumen, terutama di lokasi-lokasi pemukiman, perkampungan, dan pusat-pusat keramaian. 

Andri dan motor lengkap dengan lapaknya (dok.pri)
Andri dan motor lengkap dengan lapaknya (dok.pri)
Berikut ini kisah salah seorang penjual es krim keliling dengan sistem  motorcycle unit yang sudah 5 tahun menggantungkan hidupnya di bawah bendera Campina. 

Bagi warga kawasan Driyorejo, Gresik - Jatim terutama di kalangan anak-anak dan remaja, sosok Andri sepertinya sudah tidak asing lagi. Pria berperawakan ceking ini memang bukanlah seorang publik figur yang dengan mudah dikenali oleh masyarakat di sekitarnya. Andri hanyalah seorang penjual es keliling yang saban harinya malang melintang di wilayah Driyorejo.

Kebiasaan berjualan keliling itulah yang menyebabkan Andri begitu akrab dengan pelanggannya. Ditambah lagi suara unik nan khas klakson mainan yang berasal dari motor kesayangannya menjadikan kehadirannya semakin mudah dititeni oleh anak-anak yang menjadi peminat terbesar es yang dijajakannya.

Es yang dijajakan Andri bukan sembarang es, melainkan es krim produksi PT. Campina Ice Cream Industry, Tbk yang sangat kesohor itu.

Setidaknya dalam sehari lelaki asli Banyuwangi itu bisa menjual sedikitnya 1 kilogram es krim Campina sekopan (sendok / scoop) dan 70 biji es krim Campina stik.

Untuk 1 sekop (sendok) yang ditempatkan dalam opak berbentuk kerucut (Jawa = contong) ia bandrol dengan harga Rp. 2500,-. Andri mengaku untuk 1 kilogram es krim sistem sendok (sekop) bisa menghasilkan Rp. 100.000,- (40 contong). Ia harus setor ke juragannya sebesar Rp. 50.000,-. 

Sementara untuk yang jenis es krim stik (ada pegangan kayu kecil) Andri bisa menjual rata-rata 70 biji dengan harga beragam, jumlah itu menghasilkan uang Rp. 150.000,- dimana ia harus setor ke juragannya sebesar Rp. 120.000,-. 

Bisa ditarik kesimpulan kalau penghasilan Andri seharinya minimal Rp. 80.000,-. Kalau penjualan ramai sudah pasti penghasilannya di atas angka itu.

"Meski tidak seberapa besar hasilnya tapi berjualan keliling sudah saya jalani selama lima tahun" ujar bapak dua orang anak itu.

Di bawah sebuah pohon sawo yang tidak begitu rindang, di sanalah kami berbincang santai sambil menikmati sensasi es krim Campina yang dijajakan Andri. Raut wajahnya mengekspresikan seolah ia mengingat-ingat masa lalunya. 

Pikirannya menerawang jauh, ia mengaku kalau pernah gagal saat berjualan es soft drink di sekolahan bahkan merugi. Bahkan ia juga pernah mengisi hari-harinya dengan bekerja sebagai kuli bangunan. Namun semua itu tidak bertahan lama.

"Pekerjaan terakhir ini (berjualan es krim keliling, red) justru saya kok malah cocok" ungkap lelaki kelahiran 41 tahun silam itu. 

Sambil sesekali mengipaskan topinya karena suasana gerah di musim kemarau panjang seperti sekarang ini, Andri bercerita banyak hal seputar pengalamannya berjualan es krim keliling.

Sehari-harinya Andri bergabung dengan pengusaha es krim Campina asal Kota Bandung. Dengan 6 orang teman lainnya ia berjualan keliling. Oleh sang juragan, masing-masing orang ditugasi berjualan keliling di wilayah yang berbeda. Kebetulan selama lima tahun ini Andri ditugasi muter-muter menjajakan es krim di kawasan Driyorejo Gresik. 

Pekerjaan menjajakan es krim Campina ternyata bisa mengangkat keluarga Andri ke kehidupan yang lebih baik. Terbukti sementara ini ia sanggup menafkai keluarga dan membiayai sekolah kedua putra-putrinya yang baru duduk di kelas lima dan dua SD itu.

Andri mengaku kalau berjualan es krim Campina dengan berkeliling itu menguntungkan. Sang juragan, pemilik depo (toko) es krim Campina menyarankan agar ia dan teman-teman seprofesinya menyisakan penghasilan hariannya untuk ditabung dan bila memerlukan sewaktu-waktu bisa diambil.

Ada banyak varian rasa es krim Campina stik yang ditawarkan Andri mulai rasa anggur, coklat, hula-hula, tropikana serta masih banyak varian rasa lainnya. Sedangkan untuk es krim Campina sistem sekop, Andri mengaku hanya menjajakan 3 varian rasa yaitu : strawberry, vanilla dan coklat.

Meski mengaku tidak banyak tahu tentang seluk-beluk proses pembuatan es krim Campina yang sangat terkenal itu namun Andri merasa cukup puas bergabung di bawah bendera Campina. 

Lelaki muda perpaduan bapak asli Banyuwangi dan ibu asli Nyamplungan Surabaya itu terbilang sangat menyukai pekerjaan yang telah ditekuninya selama 5 tahun terakhir ini. Bahkan saat puasaan atau lebaran tiba ia masih bersemangat berjualan meskipun orang lain memilih untuk meliburkan diri karena sibuk mempersiapkan acara mudik lebaran.

Setiap hari Andri berangkat dari depo siap dengan es krim dalam wadah khusus yang sudah terpasang di bagian belakang motornya. Ia mulai aktif pukul setengah sembilan dan jam lima sore sudah berada di rumah untuk berkumpul bersama anggota keluarga tercinta.

Campina dekat di hati konsumen dan peduli lingkungan 

Ada 3 pilar bisnis yang sedang dikembangkan Campina mengusung konsep 3P, yaitu Profit (keuntungan perusahaan), People (kepuasan konsumen / kesejahteraan karyawan) dan Planet (kelestarian alam / bumi).

PT Campina Ice Cream Industry, Tbk  memberi kesempatan kepada masyarakat luas apakah itu dari kalangan pelajar, mahasiswa, komunitas maupun profesional untuk mengunjungi pabrik dan melihat lebih dekat proses pembuatan es krim Campina yang menerapkan konsep go green di kawasan Rungkut Industri  Surabaya.

Setelah melihat langsung proses pembuatan es krim yang bukan saja sehat dan higienis melainkan juga halal serta ramah lingkungan maka pengunjung akan mendapatkan informasi yang sebenar-benarnya tanpa rasa gamang lagi. 

Para pengunjung tadi diharapkan bisa menularkan pengetahuan atau informasi yang didapatkan setelah mengunjungi pabrik es krim kepada anggota masyarakat lainnya.

Upaya memberikan kesempatan kepada masyarakat luas untuk melihat dari dekat proses pembuatan es krim  sebenarnya merupakan salah satu perwujudan Corporate Social Responsibility (CSR) dari perusahaan.

PT Campina Ice Cream Industry, Tbk ingin membuktikan bahwa sebagai produsen es krim lokal terbesar dan terbaik sudah sepatutnya memiliki rasa tanggung jawab yang besar untuk membawa perubahan positif terhadap lingkungannya.

Isu lingkungan seperti global warming (pemanasan global) menjadi perhatian besar Campina Ice Cream Industry, Tbk untuk mendorong masyarakat turut aktif memberikan kontribusi positif. 

PT Campina Ice Cream Industry, Tbk sendiri sudah mengawali kegiatan peduli lingkungan sejak tahun 2009, lewat program Peduli Pemanasan Global. Hingga saat ini program-program pelestarian lingkungan, pemberdayaan komunitas masyarakat dan proses bisnis yang bersahabat dengan lingkungan terus dilakukan dan dikembangkan.

Campina ingin membangun kepedulian yang tinggi agar di masa mendatang nanti para generasi penerus tetap bisa menikmati Negara Indonesia yang hijau dan asri.

Belum lama ini Campina Ice Cream Industry, Tbk kembali menerima penghargaan. Setelah di bulan Mei 2017 menerima anugerah Top Brand Award, yaitu penghargaan untuk merk-merk yang paling diingat oleh konsumen Indonesia untuk kategori es krim, kini Campina menerima anugerah Indonesia Green Company Achievement 2017. 

Mengusung konsep e-commerce, Campina berharap penjualan tembus 1 triliun lebih

Iklim usaha Campina Ice Cream Industry, Tbk bukan hanya sehat namun juga mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. 

Bila pada tahun sebelumnya (2017) laba penjualan mencapai 960 miliar rupiah maka pada tahun ini ditargetkan mengalami peningkatan 8 sampai 10 persen sehingga laba penjualan menembus angka 1,06 triliun rupiah (5). 

Tentu bukan perkara mudah agar target laba tercapai. Untuk itu Campina merilis 5 -- 10 produk es krim baru. 

Beberapa varian yang diluncurkan merupakan bentuk kerjasama Campina dengan Nickelodeon dan Disney Internasional.

Selain melalui beberapa channel penjualan yang disebutkan sebelumnya (general trade, scoop unit dan mobile unit), Campina juga meningkatkan penjualan dan pembayaran secara online dengan mengusung konsep riding the wave melalui situs resmi : "www.icecreamstore.co.id"

Campina memiliki kurir home delivery yang dapat mengirim produk Campina yang dibeli secara online ke kota-kota besar di Pulau Jawa dan Bali. 

Tidak hanya itu, Campina juga bekerja sama dengan Go-Jek untuk pengiriman sameday service sehingga konsumen yang membeli produk Campina online dapat memperoleh produk di hari yang sama.

Menggarap pasar anak muda zaman now (kaum millennial) menuntut Campina terus melakukan inovasi, mengikuti tren yang terjadi saat ini. Konsep "riding the wave" seperti dengan memasuki e-commerce dapat membantu Campina dalam bersaing dengan kompetitor lain dan terus eksis di pasaran (6).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun