Para pebisnis, ahli gizi dan pangan serta ahli es krim itu sendiri sependapat bahwa es krim yang sehat setidaknya terlihat dari bahan-bahan pembuatannya yang alami dan tidak menggunakan pengawet kimia (1).
Pendapat senada juga disampaikan oleh manajemen Campina Ice Cream Industry, Tbk sebagai perusahaan es krim tertua, terbesar juga ternama di Indonesia yang berdiri sejak 22 Juli 1972 dan sudah mengantongi sertifikasi ISO 9001 : 2008, ISO 14001 : 2008 serta Sertifikasi Halal dari Majelis Ulama Indonesia (MUI).
Campina selalu berusaha menempati janji kepada penikmatnya (konsumen).Â
Jadi apa yang dijanjikan oleh Campina, semuanya tersaji dalam tiap rangkaian produknya. Secara bahan baku misalnya, Campina berusaha menggunakan produk yang terbaik. Selain itu proses pengolahannya juga sudah melalui beragam tes yang teruji.Â
Tak heran bila sebagian kalangan menilai harga es krim Campina itu cukup mahal mengingat bahan-bahan yang digunakan berkualitas bagus.
Selain dibuat dari bahan-bahan sehat alami berkualitas bagus, semua varian produk es krim Campina juga menunjukkan tampilan (performansi) yang menarik pula. Itu antara lain terlihat dari keadaannya yang tidak mudah meleleh saat disajikan.
Penambahan bahan penstabil nabati akan memperpanjang masa simpan karena akan mencegah terjadinya kristalisasi es selama penyimpanan. Tanpa bahan penstabil, tekstur es krim akan menjadi kasar karena akan terbentuk kristal-kristal es.Â
Bahan penstabil akan meningkatkan kemampuan menyerap air sehingga campuran bahan menjadi lebih kental dan produk es krim tidak mudah meleleh.Â
Es krim yang dibuat dari bahan susu murni akan menghasilkan tekstur yang lebih lembut ketimbang bila dibuat dari santan kelapa yang menghasilkan tekstur kasar, lebih mirip es puter.
Semua produk es krim Campina terbebas dari bahan lemak jahat, pemanis buatan seperti sakarin dan aspartam, juga pewarna kimia yang membahayakan dan mencolok.Â