Pada umumnya permainan modern melatih anak menjadi seorang individualis karena umumnya permainan modern itu bisa dimainkan oleh satu orang.Â
Selain itu permainan modern juga menyebabkan anak berperilaku konsumtif karena apabila mainan tersebut rusak, mereka harus membeli mainan baru lagi (2).
Dalam sebuah pameran yang diselenggarakan di kompleks Museum Sepuluh Nopember Surabaya beberapa waktu lalu, sekelompok orang yang menamakan dirinya Komunitas Permainan Tradisional Surabaya memamerkan beraneka jenis permainan tradisional.Â
Anggota komunitas itu berusaha mengenalkan beraneka macam permainan tradisional secara lebih intens kepada para pengunjung pameran. Dalam kesempatan itu para pengunjung juga diberikan kesempatan untuk mencoba memainkan permainan tradisional yang dipamerkan.
Nyatanya pengunjung pameran terutama anak-anak dan kaum muda terlihat sangat antusias dan penasaran ingin mencoba permainan tradisional tadi.Â
Peran serta orang tua, guru (pendidik) di sekolah dan tokoh-tokoh masyarakat (sesepuh) penting sekali mengenalkan kembali, menanamkan pada diri si anak akan pentingnya permainan tradisional agar tidak tergerus zaman.Â
Perlombaan tujuh belasan sebenarnya menjadi salah satu momen yang tepat untuk menampilkan kembali permainan tradisional yang kini mulai dilupakan oleh sebagian masyarakat kita.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H