Sayangnya meski menarik, beberapa permainan tradisional tadi kini justru mulai jarang terlihat pada perlombaan tujuh belasan yang dilakukan di gang-gang kota, kampung-kampung, dan berbagai daerah di pelosok tanah air.
Beberapa contoh permainan tradisional dan manfaatnyaÂ
Sebagian masyarakat kita (Jawa) terutama kaum tuanya mungkin sudah tidak asing lagi dengan jenis-jenis permainan tradisional seperti congklak (dakon), bekelan (bola bekel), egrang dan bangkiak (terompah).Â
Di daerah pedesaan permainan tradisional itu mungkin masih terjaga dari kepunahan di tengah gencarnya mainan elektronik dan permainan modern berteknologi internet (game on line) yang telah merambah daerah-daerah pedesaan di seluruh pelosok tanah air.
Panitia lomba tujuh belasan terutama perlombaan yang diadakan di pinggiran (gang atau kampung) kota bahkan di kota-kota besar di Indonesia sepertinya jarang menampilkan permainan tradisional.Â
Mereka lebih suka menampilkan lomba memasukkan bendera ke dalam botol, balap karung, memasukkan benang ke dalam jarum, memukul balon berisi air dengan mata tertutup, pilih gabah dalam tampah beras, meletuskan balon dengan saling menghimpit (2 orang) dan masih banyak lagi permainan tujuh belasan yang praktis dan nggak ribet dalam persiapannya.Â
Semua permainan tadi juga baik dan biasa dilombakan dalam acara tujuh belasan. Sayangnya permainan tradisional yang lebih bermanfaat dan menampilkan jati diri bangsa malah jarang ditampilkan.
Entah sejak kapan permainan tradisional mulai ada, yang pasti sejak lama permainan itu sudah diwariskan secara turun-temurun.Â
Menurut para ahli, permainan tradisional memberikan manfaat yang cukup besar terutama pada perkembangan anak. Permainan tradisional dapat melatih kemampuan motorik anak, kejujuran, kerjasama, kekompakan, ketrampilan, ketangkasan, keseimbangan, dan sikap mental serta dapat melatih jiwa sosial anak dalam menghadapi kehidupan bermasyarakat.Â
Permainan tradisional juga memberikan pembelajaran (pemahaman) kepada anak akan pentingnya menjaga lingkungan dan menghormati sesama (1).
EgrangÂ